Title :: Hero. ¦ Author :: minheartae (Liu). ¦ Genre :: Family, sad. ¦ Cast :: Min Yoongi (Suga) «BTS». ¦ Rating :: T. ¦ Disclaimer :: The storyismine, andalwaysbemine!
***
Saat ia berumur 13 tahun.
"Aku pulang," kata lelaki itu. Min Yoongi atau biasa yang dipanggil Suga oleh ayahnya.
Suga duduk di sofa sambil memasang wajah masam, sedangkan ayahnya sedang membaca koran sambil tersenyum.
"Ayah ... kenapa sih, setiap aku berjalan dan bertemu dengan banyak perempuan, pasti saja ada yang genit?" Suga meniup poninya kesal. "Kenapa namaku ayah ubah menjadi Suga? Padahal nama asliku Yoongi," lanjutnya.
Sang ayah hanya tertawa lalu menutup korannya, "Kenapa perempuan-perempuan di sana genit padamu? Apakah kau tidak bercermin? Kau itu tampan, Suga ...," ucap ayah.
"Lalu ... kenapa namaku kau ubah menjadi Yoongi?" tanya Suga sekali lagi.
"Ubah? Apa kau bercanda? Itu hanya julukan, sebenarnya ibumu yang memberikan julukan itu untukmu. Kata ibumu, kau itu manis, matamu sipit, bibirmu tipis, kulitmu putih bersih," kata ayah.
Saat ia berumur 15 tahun.
Tring!
Ayah melihat ada notifikasi masuk ke ponsel Suga, menampilkan seorang perempuan di lockscreen-nya.
"Suga ... ini foto siapa? Jangan-jangan ... kau sudah punya pacar ya?" goda ayah.
Suga mengambil ponselnya di tangan ayah, "Apaan sih Yah, aku tidak punya pacar," ucapnya gugup.
"Lalu, ini siapa?"
"Ini adik kelas yang mengejarku, ia suka padaku, dan sepertinya—"
"Kau menyukainya 'kan?" goda ayah lalu tertawa.
"Ayah! Jangan tertawa!" Ayah menjulurkan lidahnya lalu berlari, Suga pun mengejarnya, tiba-tiba raut wajah ayah berubah.
Ia memegang perutnya, lalu berkata, "Sudah, ayah kalah, hehe," cengirnya.
***
Saat ia berumur 18 tahun.
Ayah mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi, lalu Suga keluar. Lelaki itu sudah dewasa rupanya.
Ayah masuk ke kamar mandi dan ia menemukan serbuk putih di dalam closet.
"Suga!" teriak ayah dari kamar mandi.
Suga berjalan ke kamar mandi, Apa?"
"Ini apa? Ini apa, Suga?!" bentak ayahnya. "Kau ... kau menggunakan heroin?!" teriak ayah.
"Tidak!" teriak Suga.
"Bohong! Kenapa kau melakukan ini? Kenapa ...?" Ayah memijat dahinya. "Kau tahu 'kan?! Narkoba itu ... berbahaya? KAU INGIN MATI?!" teriak ayah menggema di kamar mandi.
"Ya, aku ingin mati, kenapa? Karena adik kelas itu mati?! Kau puas hah?!" teriak Suga, napasnya tersengal-sengal lalu.
Tiba-tiba, ayah memegang perutnya lalu muntah di closet yang berisi serbuk heroin.
Suga mendecih dan pergi dari rumah, tak pernah kembali. Ayahnya harap, bahwa dirinya menarik ucapan itu.
Saat ia berumur 5 tahun.
"Ayah peluk aku, aku takut ...." Suga menangis menutupi wajahnya, mukanya memerah. "A-ayah, kenapa ibu meninggal?" tanya Suga. Suga masih menangis.
Ayahnya hanya menggendong Suga yang sedang menangis. Ayah ingin menangis, tapi ia harus kuat di depan anaknya. Ayah ingin berteriak, tapi ia harus tegar di depan anaknya.
"Ayo, jangan menangis, kita naik pesawat!" kata ayah lalu mengusap air matanya yang menitik sedikit.
Ayahnya langsung menggendong Suga ke bahunya, meninggalkan makam istrinya yang tersayang, dan berkata dalam hati, "Selamat tinggal, Sayangku. Aku akan merawat anak kita dengan benar, tunggu aku disana."
***
Sekarang.
Ayah ... kenapa kau meninggalkanku sendiri? Maafkan aku, sekarang aku sudah kembali, namun kenapa kau yang sekarang pergi?
Jika ayah mengabulkan permintaanku, ayah akan bisa melihatku bahwa aku bukan anak yang nakal lagi. Ayah, aku masih Sugamu yang dulu 'kan?
Ayah walaupun aku sudah dewasa sekarang, aku masih anak kecil di matamu 'kan?
Ayah, kenapa kau tidak menjawabku? Mentang-mentang kau tertidur pulas dengan cairan infus di tanganmu, kau tidak membalas ucapanku ya? Apakah aku harus berteriak lagi?
Maafkan aku sungguh, kau selalu sakit-sakitan dengan kanker lambungmu itu. Kau tak peduli dengan dirimu sendiri dan tetap mempedulikanku.
Aku sayang ayah, pahlawanku, selamanya.
***
Hallo, selamat memperingati hari ayah sedunia.
Untuk ayah tercinta, semoga engkau bisa tersenyum dan selalu berbahagia.
----
FF ini sebenernya 700 kata, dan aku potong adegab pas waktu Suga berumur 7 tahun, maafkeun ya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOVEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Selamat menikmati kisah-kisah kecil yang kami sediakan untuk menyambut hari-hari penuh kejutan kalian di bulan yang kesebelas--di bulan November, ini. Dengan mengangkat tema pohon dan ayah, kami berh...