Title: Pohon Sakura
Author: Yibo_ku
Genre: Yuri, Fantasy
Cast: Han Yoomi (OC), Alice(OC)
.
.
.
Lagi-lagi, untuk yang kesekian kalinya, gadis itu duduk termenung di bawah pohon sakura yang sedang mekar. Dengan tatapan tak bermakna, gadis itu duduk di bangku di bawah pohon sakura itu. Bangku kayu cokelat dengan sedikit hiasan bunga-bunga kecil di pinggirnya. Bangku yang warna cokelatnya semakin lama semakin memudar setiap harinya.
Gadis berambut lurus sepunggung itu larut dalam lamunan. Rambutnya yang hitam pekat berkilauan terkena pantulan sinar mentari musim semi. Sudah hampir satu tahun gadis itu duduk termenung di sana setiap petang. Mulai dari awal musim panas, lalu gugur, kemudian musim dingin dan sekarang musim semi.Entah apa yang dia tunggu.
Setiap pukul 4 sore dia datang dan duduk di sana. Satu setengah jam lamanya dia terduduk di sana. Hanya terduduk, seolah meratapi sesuatu yang entah apa itu. Ketika mentari mulai terbenam, ia menundukkan kepala, berdiri, membungkukkan badan lalu berjalan menyusuri jalanan yang penuh dengan bunga sakura yang berguguran.
Lalu esoknya, tepat pukul 4 sore, dia kembali dan duduk di sana. Masih dengan posisi yang sama seperti sebelumnya, badan tegap, kepala yang setengah terangkat, kedua lutut sampai ujung kaki menyatu dan kedua tangan bertumpu di atasnya. Iris matanya yang sewarna dengan rambutnya yang hitam pekat menatap jauh ke depan. Gadis itu seolah-olah menunggu seseorang datang menjemputnya.
Beberapa saat kemudian angin berhembuslembut, namun cukup kencang untuk menerbangkan bunga-bunga sakura yang memang sudah seharusnya gugur. Dan gadis itu lalu mencongak.
Dari atas pohon, seperti ada sesuatu yang jatuh. Tidak, bukan jatuh, tapi seperti ada sesuatu yang lembut turun dan mengakibatkan tumpukan guguran bunga sakura berhamburan ke mana-mana. Sesuatu yang sangat lembut, sesuatu seperti segumpal bulu-bulu putih yang sangat halus dan terjaga kemurniannya. Putih seputih salju.
"Alice..."
Terdengar sealunan nada memanggil namaseorang gadis yang bernama "Alice" yang saat ini tengah duduk terdiam di bangku kayu di bawah pohon sakura. Gadis itu tersenyum. Senyuman yang menampakkan jelas betapa rindunya ia akan sosok berbulu nan lembut itu. Keadaan berganti sunyi, dengan desiran angin lembut yang masih menghembuskan helai demi helai rambut gadis itu.
"Sudah lama menunggu?"
Alice mengangguk kepada segumpal bulu-bulu halus yang terus berputar mengitari sekujur tubuhnya. Bulu-bulu halus itu seakan mengelus setiap inci tubuh Alice.
"Kau tahu rasanya menunggu."
"Membosankan, ne?"
"Hm...." Alice lagi-lagi hanya mengangguk.
"Mian aku terlambat."
Alice hanya tersenyum. Senyumannya begitu tulus dan menggambarkan kebahagiaannya saat ini. Hampir satu tahun ia menunggu, dan akhirnya Han Yoomi-sosok berbulu halus-kembali.
"Setiap kali aku datang dan menunggumu, dia selalu menghampiriku. Dan kemarin, dia datang membawa sepucuk surat."
"Kau sudah membacanya?"
"Ya. Tentu. Kau yang menulisnya?"
"Tidak. Bukan aku yang menulisnya..."
Yoomi memberi jeda sejenak sebelum ia melanjutkan kalimatnya.
"... itu kata hatiku."
Satu detik. Dua, tiga dan seterusnya, hening. Alice terdiam dengan kedua pipinya yang memerah. Alice tersipu dengan godaan Han Yoomi.
"Kau sudah siap?" Han Yoomi bertanya pada Alice. Alice mengangguk pelan.
"Kajja!"
Han Yoomi-bulu-bulu itu-memutari sekujur tubuh Alice dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. Bulu-bulu itu seakan menelan tubuh Alice. Dan seketika, bulu-bulu itu hilang bersamaan dengan hilangnya Alice dari posisi berdirinya tadi.
-END-
......
Gaje ya? 😂😂
Ini cerita apaan sih 😂😂
Maklumin ya teman...
Aku tahu ini GAK JELAS BANGET. Maaf... 😭😭
Yuri nya di mana, Mbak???
................
......................
Aaaaaaaaa aku gaktau lagi harus gimana😭😭😭
Eomma.......Kayoooo...... aku.... aku.... gak bisa.....😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOVEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Selamat menikmati kisah-kisah kecil yang kami sediakan untuk menyambut hari-hari penuh kejutan kalian di bulan yang kesebelas--di bulan November, ini. Dengan mengangkat tema pohon dan ayah, kami berh...