[Chef] Bad Daddy

86 13 17
                                    

Title : Bad Daddy

Author : happinessdio♪ (DionesiaCaroline)

Genre : sadism (?)

Rating : PG-13

Disclaimer : Yoongi adalah milik Tuhan, orang tua, agensi, dan Bangtan Seonyeondan. Junnie, alur cerita, ide cerita, murni milik author. Hargai athor, jangan pernah copas tanpa seizin apapun dari author!

Happy reading! ^^

--

Yoongi memandangi kertas hasil tes perguruan tingginya dengan tatapan kosong. Di kertas itu tertulis kata "GAGAL". Gagal untuk yang ketiga kalinya dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Ingatannya terlempar jauh, saat daddy-nya --yang terkenal kasar dan keras-- memperingatinya, "Awas saja jika kau gagal lagi dalam tes, daddy tidak akan segan-segan menyakitimu."

Daddy-nya tidak pernah bermain-main dengan ucapannya. Yoongi takut membayangkan apa yang nanti daddy-nya lakukan padanya. Luka lebam --pemberian daddy-nya-- di sudut matanya pun belum sembuh.

Yoongi terduduk di atas kasurnya, berharap daddynya tidak lekas pulang. Tapi sayangnya Dewi Fortuna tidak memihaknya, daddy-nya baru saja pulang.

"Yoongi! Mana hasil tesmu?" ucap sang daddy sambil memasuki kamarnya.

Yoongi meremas kertas yang dipegangnya, tangannya gemetar hebat, dia benar-benar takut sekarang. Daddy-nya melihat kertas yang digenggam Yoongi itu, beliau menarik kertas dalam genggaman Yoongi dan membacanya. Didengarnya nafas berat sang daddy, Yoongi tahu, daddy-nya sedang marah sekarang.

"Lihat! Lihat! Kau gagal lagi, anak bodoh!" geram sang daddy, beliau mempelkan kertas hasil ujian Yoongi ke wajah Yoongi dengan kasarnya.

"Daddy sudah bilang, daddy tidak akan segan-segan menyakitimu jika kau gagal lagi, kan?" ucap sang daddy sambil mengenggam kerah baju Yoongi.

"Mianhae, daddy," ucap Yoongi pelan.

"Kau pikir, hanya dengan permintaan maafmu kau bisa lulus, hah?" sang daddy menarik kerah baju Yoongi hingga Yoongi berdiri.

Daddy-nya itu mendorong Yoongi ke arah tembok, menyudutkannya di tembok dan menghantam pipi kiri Yoongi.

"Dasar anak tidak tahu diuntung!"

"Kau selalu saja membuat malu nama keluarga!"

Dan beberapa kalimat makianpun keluar dari mulut sang daddy.

Beliau 'menghadiahkan' bogem mentah ke wajah Yoongi. Hidung Yoongipun mengeluarkan darah. Sang daddy belum memberikan tanda-tanda bawa ia akan berhenti menyakiti anaknya bungsunya ini.

"Daddy benar-benar muak denganmu, Yoongi!"

Kemudian beliau menarik kerah baju Yoongi lalu mendorong tubuh anaknya itu, yang membuat pelipis Yoongi tidak sengaja terhantam pucuk meja belajarnya, yang mengakibatkan darah mengalir dari pelipisnya itu.

"Appo, daddy. Appo, mianhae," lirih Yoongi sambil memegangi pelipisnya yang berdarah.

Beliau memukul pipi Yoongi, menyalurkan rasa amarah dan kecewanya. Sudut bibir Yoongi berdarah, sekujur tubuhnya sangat sakit sekarang.

"Mianhae, daddy. Beri Yoongi satu kesempatan lagi," ucap Yoongi sambil memeluk kaki daddy-nya itu.

"Itu kesempatan terakhirmu, Yoongi!" ucap sang daddy sambil menendang tubuh Yoongi, ia kembali tersungkur di lantai.

Daddy-nya itu sudah bersiap-siap untuk menghajar putra sulungnya lagi, jika saja tidak sepasang tangan memeluknya dari belakang.

"Lepaskan daddy, Junnie! Anak itu memang harus diberi pelajaran!" sang daddy memberontak dalam pelukan orang yang disebutnya Junnie, Min Hye Jun, anak sulung keluarga Min.

"Mianhae, daddy. Mianhae. Beri Yoongi satu kesempatan lagi," lirih Yoongi sambil menatap nanar wajah daddy-nya itu.

"Itu kesempatan terakhir yang daddy berikan padamu, dan kau mengecewakan daddy!" sentak sang daddy.

"Daddy, sudah.. Hentikan, cukup. Yoongi sudah meminta maaf, ia benar-benar menyesal, daddy," ucap Junnie lembut.

"Kau beruntung karena noona-mu ini datang, daddy berhenti menghajarmu!"

Beliau meninggalkan Junnie dan Yoongi yang tersungkur di lantai. Junnie mendekati adiknya itu lalu memeluknya dengan erat.

"Mianhae, noona terlambat," ucap Junnie.

"Gwaenchana, noona. Gomawo, sudah menyelamatkanku dari daddy," ucap Yoongi sambil tersenyum kecil.

"Sudahlah, biar noona bantu mengobati lukamu, kajja."

END

--

Halo~ happinessdio, here! Ini ff pertama Dio di sub-unit yang baru, Chef! Yey~

Tolong apresiasinya, tinggalkan komen dan vote untuk Dio, Dio masih butuh banyak bimbingan. ^^ Gomawo!

With love,

Happinessdio♪

[NOVEMBER] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang