13. Siapa Sherly?

2.5K 163 1
                                    

Perlahan namun pasti Rendi membuka pintu kamar itu. Pandangan nya menyapu seluruh isi yang ada disana, hingga mata nya berhenti pada seseorang yang tengah berbaring dengan mata yang terpejam. Tidak ada yang berubah, wajah gadis itu masih pucat pasi, di sekeliling mata nya ada lingkaran hitam.

Perlahan ia duduk di tepi ranjang itu agar tidak mengganggu kenyamanan tidur sang adik. Tangan nya bergerak mengusap rambut Bulan, ia tersenyum lirih melihat keadaan adik nya yang tak kunjung membaik. Jika Tuhan memberikan nya pilihan sekarang, ia memilih agar bisa menggantikan posisi Bulan. Menggantikan setiap rasa sakit yang di rasakan Bulan.

Air mata nya perlahan menetes begitu saja, saat rasa takut menghampiri nya, rasa takut akan kehilangan Bulan, rasa takut jika ia tidak bisa melihat senyum gadis itu lagi.

Rendi merapikan selimut Bulan, lalu mengecup dahi sang adik cukup lama. Jika dia sekarang ditanya, apa harta yang paling berharga bagi nya? Ia tidak akan menjawab, uang, berlian, emas atau pun perusahaan. Melainkan ia akan menjawab adik nya lah harta yang tak ternilai harga nya bagi nya.

Rendi bahagia, ia masih bisa mempertahankan Bulan hingga detik ini. Dan ia selalu berharap akan selalu bisa mempertahan kan harta satu-satu nya itu. Namun tidak di pungkiri juga, bahwa hati nya gelisah, pikiran nya kacau 2 tahun belakangan ini. Rasa bersalah, benci, kecewa, dan sakit bercampur menjadi satu.

Hadir nya sosok Genta, kembali mengingatkan nya dengan seseorang. Seorang gadis yang sampai sekarang masih mengisi relung hati nya, nama yang ia sendiri tidak tahu sampai kapan akan bertahan di hati nya.
Walau ia tahu, sejauh apa pun ia berharap, tidak akan ada yang mengubah kenyataan bahwa gadis itu telah pergi meninggalkan nya untuk selama nya.

Rendi memasuki kamar nya, ia meraih sebuah kotak yang tersimpan di dalam sebuah laci. Perlahan ia membuka kotak yang selalu di simpan nya, namun tak pernah di buka nya lagi.
Dan malam ini ia kembali membuka kotak itu, membuka kembali kenangan yang tersimpan di dalam sana.

Tangan Rendi bergetar meraih sebuah kaset yang ada di dalam nya. Kaset bertulis kan RS, Rendi dan Sherly. Ia mulai memutar kaset itu ke dalam dvd tv. 5 detik selanjut nya, ia dapat melihat dengan jelas siapa yang ada disana. Seorang gadis cantik yang tersenyum ke arah kamera, yang terlihat sehat dan ceria. Perlahan ia mulai bisa mendengar suara lembut gadis itu.

" hai ! Sebenernya gue males sih ngelakuin ini. Tapi karna ini permintaan pacar gue, ya udah gue turutin"

"kita mulai aja ya. Kenalin nama gue Sherly. Gue punya pacar nama nya Rendi Marcel Dirgantara, asal lo semua tahu ya, dia itu jutek, suka marah-marah ya walaupun kadang-kadang sih, suka mendadak jadi dingin kaya batu es gitu. Gak ngerti deh ,dia orang nya suka berubah-ubah. Gue kenal sama dia waktu kelas 9 smp, waktu itu gue berstatus anak baru di sekolah nya. Dan sekarang gue udah resmi jadi anak kelas 10 dan satu sekolah lagi sama dia. 1 minggu lagi kita akan di mos bareng nih."

Wajah gadis itu yang tadi nya ceria, kini berubah sendu.

"gue sayang banget sama dia, gue harap dia gak akan pernah ninggalin gue, sampai kapan pun dan dalam keadaan apa pun."

"Aku sayang kamu Rendi ku."

Video itu berakhir dengan Sherly yang memeluk Rendi yang tengah memegang kamera. Tangis Rendi pecah sudah, ia tidak bisa menahan kesedihan nya lagi. Pundak nya bergetar, wajah nya penuh dengan air mata.

"Maafin aku Sher, maaf. Aku ingkari janji yang udah kita buat bareng-bareng. Kamu boleh benci aku, kamu boleh kutuk aku akan itu."

(Rem) Bulan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang