"Siapa yang gambar ini Bel?" Nabella yang sedang asyik bermain game diponselnya mendongak, lalu mendapati sebuah gravity ditembok dengan ukiran amat rumit dan indah. Gravity itu tak pernah dihapus dengan cat oleh pihak sekolah, kepala sekolah melarangnya. Sebab, gravity yang digambar disebuah tembok dikantin untuk menghias kantin yang tampak membosankan itu memang keren. Sesuatu yang menakjubkan seseorang bisa menggambar begitu detail dengan unsur-unsur sulit ditiru.
"Itu karyanya–"
"Ada namanya dibawah, oh Fatur ya Bel?" Kalimat dari Eza seketika membuat Nabella membeku.
Kenapa Eza bisa bersama Nabella saat jam istirahat seperti ini? Lalu membicarakan gravity yang dibuat dinding kantin? Singkatnya begini, Nabella tak memiliki teman selain Rista dan Lieca. Sedangkan, kedua cewek itu tengah sibuk dengan bidang mereka, apalagi Lieca yang konon akan menjadi wakil dari ajang pidato bahasa Inggris. Sungguh wow bukan? Lalu Rista, cewek itu dapat tawaran sebelum lulus. Diikuti olimpiade Fisika, Nabella tidak mengerti kenapa Akmal tiba-tiba mengundurkan diri untuk jadi perwakilan sekolah, hingga gantinya adalah Rista? Itu masih jadi tanda tanya. Dan, karena kesibukan dua temannya, ia terpaksa ke kantin sendirian. Dan, kebetulan Eza mengajaknya bersama untuk ke kantin.
Hasilnya, mereka semeja.
Mendapat pertanyaan retoris itu, Nabella mengangguk ragu. Lalu menghentikan gamenya dan mulai tertarik untuk meminum minuman yang sudah dipesannya.
"Fatur itu kakak kelas atau gimana? Kalo bukan, gue gak pernah denger namanya deh disekolah ini." Lagi, kalimat dari Eza membuat ia sulit bergerak. Lidahnya bahkan kelu. Tentu, yang sedang Eza bicarakan adalah pembicaraan sensitif untuk Lieca, tetapi tidak untuk Nabella. Namun, tetap saja! Ia merasa ragu untuk menjelaskan profil cowok yang disinggung Eza, yang bahkan cowok itu sudah pergi entah kemana. Yang pasti, sosok Fatur masih sering ditunggu murid lain, sebab Fatur pernah bilang akan kembali ke sekolah. Untuk sebuah tujuan yang Nabella pun tak tahu. Cowok itu bisa datang kapan saja dengan label anak baru.
"Mie ayamnya enak njir, coba deh Za, enak banget." Nabella menyodorkan mangkuk mie ayam kepada Eza, karena merasa pembicaraan Eza mengenai Fatur dialihkan, cowok itu hanya bisa mengulum senyum. Lalu pura-pura antusias dengan mie ayam milik Nabella dan mencobanya sedikit.
Menerima perlakuan itu, Nabella mendesah lega dalam hati. Setidaknya Eza tidak terlalu tertarik dengan topik mereka sebelumnya. Tetapi salah, Eza justru kian tertarik dengan cara Nabella mengalihkan pembicaraan. Seolah rahasia itupun tak boleh sedikitpun mencuat sehelai. Seolah, Fatur memang menjadi sosok yang misterius.
Eza tak akan bertanya pada Nabella, namun jelas ia akan cari informasinya dari mana saja. Mungkin dimulai dari Gio?
•••••
Disinilah Rista, disebuah kelas hening menunggu pengajar datang. Hanya ada suara cicak menemani, tak ada lagi orang lain yang berada didalam ruangan yang ditempati Rista sekarang. Cewek itu duduk dengan keadaan gelisah, ia tidak pernah segugup ini, murid lain yang ke kelasnya untuk menemui seorang guru saja membuat ia terkejut, tadinya ia pikir mendapat masalah, tetapi ternyata tidak. Ia menjadi perwakilan sekolah untuk ajang olimpiade, sesuatu yang amat wow karena Rista baru menerimanya sekali, seperti sebuah momentum yang akan ia ingat selama hidupnya didunia.
Rista tidak mengerti kenapa ia ditunjuk, tetapi ia terlalu senang untuk tidak memikirkan ketidakmengertian itu. Bahkan ia tidak mengerti kenapa pihak sekolah tak mencomot kelas sebelas dan sepuluh untuk ajang olimpiade. Bahkan, ia juga merasa ada yang janggal dalam olimpiade ini.
Sosok Akmal yang biasanya menghias disepanjang spanduk sekolah untuk perwakilan mengikuti olimpiade tak ada, Akmal bukan orang yang ditunjuk untuk mengikuti olimpiade. Entah tidak dipilih, atau memang cowok itu tidak mau. Tapi, kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Idiots
RandomTiga cewek, namanya Geng Genta. Nama Gengnya juga aneh, karena satu alasan mereka menamai geng mereka dengan nama tersebut. Dan alasan itu juga yang membuat orang berfikir dua kali untuk berteman dengan mereka bertiga. Awalnya, tiga cewek yang bern...