7. First Date

1.4K 169 5
                                    

"Terimakasih."

Aku beralih dari ponselku. Kyungsoo sunbae sudah duduk dengan santai di sampingku.

"Untuk apa sunbae?"

"Membantuku hari ini. Aku sebenarnya tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk pertama kali."

Aku tersenyum.

Kemudian Hyeso unnie, manager Kim dan Sora datang. Sora membersihkan makeupku dan Kyungsoo sunbae. Pemotretan 5 sesi yang cukup melelahkan.

Aku tidak habis pikir saat melihat Kyungsoo sunbae keluar dari ruang ganti dengan setelan seragam lengkapnya.
Aku melirik jam pada ponsel. Benar, ini masih jam setelah istirahat di sekolah.

"Kyungsoo~ah, kau mau ke sekolah?" Tanya manager Kim.

"Ya,"

"Ya ampun, kau sudah bekerja keras hari ini, istirahat saja di rumah." Ujar Hyeso unnie sembari mengambil tteokboki di atas meja.

"Aku ada kuis di jam terakhir."

"Apa tidak bisa menyusul saja?" Sepertinya manager Kim setuju dengan Hyeso unnie.

"Tidak. Lagipula aku sudah kelas 3, tidak mudah dapat izin dari sekolah, hyung."

"Aku tidak bisa mengantarmu, aku harus segera ke agensi setelah ini. Maaf."

"Ya, tidak apa-apa, aku bisa naik taksi."

"Hera~ya. Kau tidak ke sekolah juga? Kalian satu sekolah kan? Karena setelah ini aku tidak bisa mengantarmu pulang juga, aku harus pergi dengan Sora. Kyungsoo~ssi bisa menyetir, kan?"

Kyungsoo sunbae hanya mengangguk dan tersenyum.

"Nah, kalau begitu kalian bawa mobilku saja."

"Tidak," jawabku cepat

Hyeso tetap mengeluarkan kunci mobil dan dompet kecil yang setahuku berisi surat identitas kendaraannya.

"Baiklah, kau tetap bawa saja mobilku ya, Kyungsoo~ssi."

"Tidak apa-apa? Aku tidak mau merepotkan orang lain."

"Tentu saja tidak apa-apa, aku sebenarnya bingung mau menitipkan mobil pada siapa."

"Unnie, lalu bagaimana aku pulang?"

"Nanti akan kupesankan taksi. Atau ke sekolah bersama Kyungsoo~ssi. Aku yakin dia akan mengantarmu setelah pulang dari sekolah."

"Tidak."

"Ah, kau masih malas bertemu dengan nerd itu ya."

Sial, ini salahku hanya bercerita tanpa menunjukkan wajah atau nama orang yang sedang kuceritakan. Nerd yang kau bicarakan itu sedang ada di depanmu, unnie.

Aku segera bergegas mengambil ranselku.

"Aku akan ke pergi."

"Anak pintar! Tapi, kau mau ke sekolah dengan pakaian seperti itu?"

"Ya. Aku pergi dulu."
Aku membungkuk singkat sebelum beranjak keluar

"Ah, terimakasih atas bantuan kalian hari ini." Ujar Kyungsoo sopan.

"Ya, kau sudah bekerja keras."
"Hati-hati, jangan terlalu ngebut!"
"Titipkan saja mobilku di rumah Hera, besok pagi akan kuambil."
"Aku juga titip Hera padamu ya, dia sedang dalam suasana hati yang buruk."
"Kalau dia rewel, tinggalkan saja."

"Ayo sunbae." Aku menunggu di ambang pintu dengan kedua tangan terlipat di bawah dada, memandang tajam pada Sora dan Hyeso unnie yang malah sibuk memberi nasehat konyol.

***


"Kau bilang ada kuis." Protesku kesal.

"Aku bohong." Katanya enteng sembari menyandarkan punggung pada sandaran jok.

5 menit lalu dia menghentikan mobil di taman yang tak jauh dari sekolah. Kemudian dia keluar dan kembali dengan dua kaleng soda dingin di tangannya.

"Kenapa?"

"Kau kira aku benar-benar akan ke sekolah dengan penampilan seperti ini?"

Aku memperhatikannya lagi. Sial. Tampan sekali. Benar juga, pasti seisi sekolah akan heboh melihat penampilannya saat ini.

"Itu terlihat bagus." Aku menyandarkan punggung pada pintu mobil, sedikit menyerongkan tubuh ke arahnya yang duduk di balik kemudi.

"Aku tidak pede tanpa kacamata dan menaikkan rambutku seperti ini. Terkesan bukan diriku sama sekali."

"Tapi kau sudah melakukannya hari ini."

Dia meneguk sodanya banyak-banyak, kemudian meletakkan dagunya di atas kedua tangan yang terlipat pada jendela mobil yang telah terbuka sepenuhnya.

"Apa yang dikatakan Hyeso~ssi tadi benar? Apa nerd yang dia maksud itu aku?"

"Kau juara umum sekolah, pasti tahu jawabannya."

Dia terkekeh pelan.
"Ya, pasti itu aku. Jadi, apa kau marah?"

"Kurasa ya."

Dia menghela nafas berat,
"Kalau kau mau aku minta maaf sepertinya aku tidak bisa."

Aku hanya berdehem pelan tanpa mau berkomentar, sebenarnya tidak menemukan kata apa pun yang terlintas dalam pikiranku saat ini. Kuteguk soda dingin di tanganku sampai tertinggal setengah isinya.

"Melelahkan."

"Aku melakukan ini hampir setiap hari."

"Bukan photoshot."

"Lalu apa?"

"Menahan diri untuk dekat denganmu seperti ini, melelahkan sekali."

Hanya diam di tempat, aku sama sekali tidak punya ide untuk membalas ucapannya. Dia meneguk sodanya lagi sampai habis, lalu melempar kaleng kosong itu ke arah tong sampah yang tak jauh dari mobil, tepat sasaran lagi, dan aku terkesan lagi.

"Apa sebaiknya aku menjauhimu saja ya?"

"Jangan." Kataku cepat.

Dia berbalik memandangku, ekspresi wajahnya sulit di artikan.

"Sekalipun kau menjauhiku, aku akan tetap berusaha mendekatimu lagi. Aku sudah menunggunya selama 8 tahun, jangan buat aku menunggu lebih lama lagi." Ah, rasanya kulit wajahku tebal sekali. Masa bodoh, dia memang harus tahu.

"Jadi itu jawaban untuk kemarin?"

"Apa?"

Dia tersenyum puas,
"Ah ya, yang kemarin bukan kalimat tanya, jadi tidak perlu dijawab."

"Sunbae, apa kau menyukaiku?"

Dia malah tertawa terbahak-bahak. Aku terkejut, baru kali ini melihatnya tertawa sekeras ini. Lalu setelah tawanya mereda, dia memandangku lekat-lekat,
"Kau juara umum sekolah, pasti tahu jawabannya."

"Sunbae.."

Dia diam saja, kemudian menutup jendela mobil dan mulai menjalankan mobil.

"Mau makan apa untuk kencan pertama kita?"

Kyungsoo-ku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang