Shan baru saja masuk ke ruang klub ketika menemukan Hera duduk dengan kedua tangan yang terlipat di atas bingkai jendela, dia menghampiri gadis itu.
"Mau cerita sesuatu?" Tanya Shan setelah berdiri di samping Hera, ikut membuang tatapannya ke arah lapangan Voli.
"Dia bertanya siapa Luhan." Jawab Hera tak melepaskan pandangan sedikit pun dari Kyungsoo yang sedang bermain di sana.
"Lalu?"
"Kujawab sepupuku,"
"Kan memang begitu kenyataannya. Lalu dia bertanya apa lagi?"
"Tidak, dia tidak menyinggung masalah itu lagi."
"Tapi kenapa dengan ekspresimu itu?"
"Tidak tahu, aku hanya merasa sedikit janggal,"
Hera mengangkat tangannya saat Kyungsoo menyapanya dengan senyum lebar, manis sekali.
"Dia tersenyum seperti pria paling bahagia di dunia saja," Komentar Shan terang-terangan.
Hera tidak bisa menyembunyikan senyumnya juga.
"Sepertinya dia sudah selesai latihan. Kau mau pulang bersama kami atau menunggu Mark? Dia juga ada jadwal latihan hari ini kan?""Oh, hari ini Mark tidak masuk, dia sakit."
"Oh ya? Apa perlu kita jenguk?"
"Apa perlu menjenguk orang yang menjerit histeris waktu kutelepon?" Shan tersenyum geli.
"Ya ampun, manisnya, aku bisa membayangkan wajah imutnya itu kyaaa~"
"Dasar! Jangan bayangkan dia! Dia punyaku tahu! Rasakan ini!" Shan memukul-mukul lengan Hera sembari tertawa lepas.
"Serius, dia sangat manis, aku bisa menikungnya sewaktu-waktu loh."
"Ha? Apa?! Coba katakan sekali lagi!"
"Iya iya! Ampun! Aduh!"
"Manusia jahannam!"
"Hahahahh..."
🍌🍌🍌
Kyungsoo ikut turun mengantar Hera masuk ke rumahnya, tapi senyum di wajah pria itu tak bertahan lama ketika seseorang baru saja turun dari taksi.
"Baru pulang?" Tanya Luhan, sepupu Hera.
"Eh? Iya." Jawab Hera kelagapan, dia bisa melihat ekspresi datar Kyungsoo yang entah sedang memikirkan apa sekarang.
"Hai, Hyung!"
Seakan ada petir di siang bolong. Hera melongo, sekarang Kyungsoo malah tersenyum lebar ke arah Luhan, tak lama kemudian dia mendekati pria Cina itu dan mengulurkan tangannya.
"Apa kabar?"
Luhan juga terlihat sama terkejutnya dengan Hera,
"Do Kyungsoo!?""Kenapa baru kembali dari Cina? Kami jadi harus menunggumu cukup lama utuk latihan bersama."
"Bagaimana bisa? Kau? Dan dia?" Luhan menunjuk Kyungsoo dan Hera bergantian.
Kyungsoo hanya mengangkat kedua bahunya, kemudian menepuk lengan Luhan yang masih bingung dengan situasinya, sok ngederama.
Choi Hera sama sekali tidak pernah membayangkan bagaimana Do Kyungsoo dan Xi Luhan duduk di ruang tengah rumahnya sambil berbincang dan bercanda ria, seakan menghadiri acara temu kangen. Dan dia bagian membawakan makanan untuk kedua makhluk itu.
TAKKK...
Hera meletakkan senampan camilan dan air di atas meja dengan kasar, kedua orang itu diam dan beralih melihatnya, sebentar, lalu kembali berbincang dengan volume dan nada suara tinggi-tinggi.
Sudah muak, Hera akhirnya memilih masuk ke dalam kamarnya.
Jadi, Do Kyungsoo hanya pura-pura marah, karena dia sudah tahu bahwa sepupu Hera yang dikatakan oleh Jang ahjumma adalah Xi Luhan. Mereka adalah trainee di agensi yang sama sejak 2 tahun lalu, sayangnya setahun lalu Luhan harus kembali ke Cina, mengurusi segala sesuatu untuk melancarkan debutnya di Korea.
Dan kedua pria itu tanpa sadar berhasil membuat Hera jengkel setengah mati.
Hera yang keluar dari kamar mandi nyaris terjungkal ke belakang mendapati Kyungsoo yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu.
"Sudah selesai reuninya?" Sindir Hera, melipat kedua tangannya di bawah dada.
"Lanjutkan saja, masih banyak kok makanannya. Kalau perlu panggil saja semua teman kalian kesini." Lanjut Hera bersungut-sungut.
"Eihhh.." Kyungsoo meringis.
"Apa? Perlu apalagi?"
"Perlu ini," kata Kyungsoo yang kemudian menarik Hera dalam pelukannya.
"Hei hei! Lepas! Kalau ada yang lihat-"
"Biar saja."
"Kyung..."
"Kau marah lagi? Jangan terlalu sering marah, keriputmu akan muncul lebih awal lho."
"Siapa yang peduli juga?"
"Tentu saja aku. Bagaimana kalau kau tua lebih dulu dan aku masih tetap tampan begini? Kalau aku mencari istri lain bagaimana? Mau tanggung jawab?"
"Ah, gila! Cepat lepaskan aku, sesak, sesak!"
Kyungsoo terkekeh pelan melihat wajah Hera memerah kesulitan mengambil nafas.
"Hehehh... hehehhh.."
"Sial, jangan tertawa seperti psikopat." Celetuk Hera.
Kyungsoo mengeratkan pelukannya pada pinggang Hera, menatap mata gadis itu lekat.
"Cium tidak ya?" Goda Kyungsoo, membuat wajah Hera seketika menjadi merah gelap.
"Jangan macam-macam, serius-"
Cup..
Senyumnya nyaris merobek mulut setelah berhasil mengambil satu kecupan dengan cepat dari bibir Hera.
"Sayangnya aku suka macam-macam,"
To Be Continued...
HELLOOOOO! YUHUUUUUU AKHIRNYA APDET JUGA INI CERITA HAHAHAHAHAHAHAHAHHH...
KANGEN YA SAMA UE? IYA DONG! IYA KAN?OK,
DI SINI SAYA MAU MINTA MAAF KARENA GAK PERNAH APDET ㅠㅠ
BEGITU BANYAK FAKTOR YANG MENGHAMBAT, TERMASUK 'BLANK', BAHKAN PERNAH NIAT GAK MAU LANJUTIN, TAPI KARENA KALIAN AKU BERTAHAN!GAK NYANGKA VIEWERSNYA UDAH RIBUAN AJA, PADAHAL GAK PERNAH NGIRA ADA YANG MAU BACA HUHUHUU..
AKU TERHURAAAAA!TERIMAKASIH SEMUANYA! TERIMAKASIH BANYAK ATAS APRESIASI KALIAN KEPADA CERITA INI! TERUS DUKUNG YA!
YANG MAU UJIAN SBMPTN SEMANGAT YA! KITA BERJUANG BARENG! HAHAHAHAHH..
Oh ya aku niat bikin cerita baru nih, kalau udah publish baca yaaa..😄😄😄
SEE YOU NEXT TIME GUYSS!!! 😆😆😆😆😆😆😆😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyungsoo-ku Sayang
Short Story👉SLOW UPDATE👈 Do Kyungsoo. Sunbae yang kusuka sejak kelas 3 SD.