8. Mark

1.3K 158 7
                                    

"Hera~ssi! Nona Hyeso datang untuk mengambil mobilnya."

Terdengar teriakan Jang ahjumma dari luar kamar saat aku menyisir rambut.

"Ya! Aku akan segera turun!" Balasku berteriak,

Semalam, sepulang dari 'Kencan Pertama' kami, aku agak sebal, tidak, sangat sebal. Kyungsoo sunbae menghentikan mobil di depan rumahku, harusnya dia berhenti di rumahnya saja, setelah itu aku bisa membawa pulang mobil Hyeso unnie bersamaku. Tapi dia ngotot tetap akan pulang jalan kaki. Aku berusaha membujuknya, dan ujung-ujungnya malah kesal sendiri karena dia memang sangat pintar menjinakkanku.
Keluar begitu saja dan pergi tanpa berkata apa pun setelah melepas sabuk pengamanku. Aku yakin saat itu dia sedang mencuri kesempatan kabur saat aku terpesona padanya. Uhh menyebalkan.

"Ini kunci mobilmu, unnie."

"Terimakasih ya sudah membiarkan mobilku bermalam di sini."

"Ya," Aku tersenyum.

"Oh ya, jangan lupa nanti malam ada jadwal, jangan rerlambat, aku akan menyusulmu sepulang sekolah."

Aku mengangguk mengiyakan.

"Ah ya, apa Kyungsoo yang mengantarmu pulang kemarin?"

"Ya,"

"Wah, kau akan terkejut kalau kukatakan sesuatu tentangnya." Ujarnya berbisik, membuatku makin penasaran.

"Kenapa? Ada apa?"

"Kau tahu, dia itu trainee SM Entertaiment."

Mataku melebar.

"Dia masih trainee tapi sudah dipromosikan terlebih dahulu, dan kudengar dia akan segera debut."

Sekarang nafasku tercekat, apalagi yang tidak kutahu tentangnya?

"Manager Kim juga bilang kalau suaranya bagus sekali."

Kalau itu memang tidak perlu diragukan lagi. Saat SMP dia ikut paduan suara yang sama denganku dan sempat jadi solois. Tapi aku tak pernah berpikir sekalipun kalau dia akan jadi trainee, kukira dia akan jadi ilmuwan NASA atau sejenisnya di masa depan nanti.

"Sudahlah unnie. Ini masih pagi dan kau sudah bergosip saja."

"Hehe.."

"Aku harus ke sekolah."

"Apa mau kuantar?"

"Tidak perlu, aku bisa naik bus. Aku tahu kau sibuk sekali."

"Ah, kau ini pengertian sekali."

Kami berjalan keluar rumah, dan mataku lagi-lagi terasa ingin keluar dari rongganya saat melihat Kyungsoo sunbae sudah berdiri di depan pagar rumahku.
Tepukan tangan pada pundakku menyadarkanku.

"Hera~ya, sepertinya dia panjang umur." Bisik Hyeso unnie.

Aku menatap Hyeso unnie yang tersenyum samar sebelum berpamitan untuk pergi.
Akhirnya aku melangkah dengan berat menuju ke arahnya yang masih berdiri di sana, dia sempat menyapa Hyeso unnie tadi, kurasa Hyeso unnie mulai paham tentang semuanya, termasuk curhatanku selama ini tentang nerd itu.

"Cepat sarapan dulu." Ujarnya sarkatik saat aku baru sampai di depannya.

"Apa?"

Dia hanya mengedikkan dagu ke arah Jang ahjumma yang berdiri di ambang pintu rumah dengan membawa sepiring masakan buatannya.

Aku meliriknya sekilas yang duduk di sebrangku. Akhirnya dia juga ikut sarapan karena Jang ahjumma yang memaksa dengan ceramah panjang lebar tentang pentingnya sarapan sebelum berangkat sekolah. Aku tersenyum geli saat melihatnya tak bisa menolak sama sekali. Jadi sekarang kami malah sarapan berdua, kedua orangtuaku pergi ke Jepang kemarin sore untuk urusan bisnis.

Kami makan dalam diam, setelah selesai hanya saling pandang kemudian beranjak setelah memastikan masing-masing sudah siap. Kami berpamitan pada Jang ahjumma sebelum berangkat, sekalipun dia pekerja rumah tangga di sini, tapi aku sudah menganggapnya seperti nenekku sendiri karena dia memang sudah mengurusku sejak lahir.

"Jangan begitu lagi."

Suaraku memecah keheningan. Hari ini dia mengendara dalam kecepatan normal, masih ada waktu yang cukup lama sebelum bel berbunyi.

"Aku hanya ingin menjemput kekasihku saja, apa itu tindak kriminal?"

Kepalaku seperti mendadak putus mendengar ucapannya. Sejak kapan kita pacaran?

"Kenapa tidak bilang padaku sebelumnya?" Aku mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Tentang apa?"

"Tentangmu."

"Kau tidak bertanya."

Aku menghela nafas, "Tapi tetap saja, tiba-tiba mengajakku pacaran, mengejutkanku di tempat pemotretan, dan kau yang ternyata trainee SM."

"Hmm.."

Dengan pandangan tak percaya melihatnya yang hanya bergumam pelan sebagai jawaban.
"Sunbae.."

"Ya sayang?"

"Kau gila."

Kulihat dia tersenyum tipis tanpa melihat padaku sedikit pun. Sial, bisa-bisanya dia bertindak seagresif itu? Jantungku sepertinya harus mulai tahan banting.

***

Sepertinya semua pasang mata memperhatikan langkah kami, sekalipun terbiasa menjadi pusat perhatian saat di catwalk tapi aku masih tak biasa saat di sekolah.

Kuyakin 90% dari mereka memandang pada Do Kyungsoo yang datang denganku. Sunbae dengan potongan rambut barunya pasti membuat semua siswi berdecak kagum. Sekarang dia terlihat jauh lebih tampan sekalipun memakai kacamata minus tebalnya, kuyakin tidak ada yang meragukan ketampanannya lagi.

"Jauh sekali kelasku." Gerutuku pelan.

Kudengar dia terkekeh pelan, akhir-akhir ini dia jadi lebih sering tertawa, atau hanya aku saja yang baru menyadarinya?

"Selamat pagi Hera~ya.." sapa beberapa siswa seangkatanku saat aku melewati mereka, aku hanya tersenyum sebagai balasan.

Sepanjang jalan ada beberapa kali yang menyapaku, sampai ada yang menjerit keras karena aku balas menyapanya, astaga, apa dia belum sarapan?

"Hera sunbaenim."

Langkahku dan Kyungsoo sunbae terhenti, seorang siswa laki-laki tiba-tiba berhenti di depan kami. Aku tersenyum saat mengenali orang itu, dia Mark Lee dari kelas 10-2, anggota tim basket, aku ingat sekali karena Shan yang tak berhenti bercerita tentangnya sebulan terakhir ini, dia juga cukup populer.

"Oh, Mark Lee, kan? Ada apa?"

"Sunbae mengingatku?"

"Ya, tentu saja, aku mudah mengingat orang."

Sempat kulihat Kyungsoo tersenyum mengejek.

"Terimakasih telah mengingatku, sunbaenim."

"Ya."

"Ini hadiah dariku, terimalah."

"Wooo~" terdengar beberapa seruan dari sekitar, dan aku tidak terkejut saat melihat banyak orang sudah berkumpul memperhatikan kami.

Aku memandang kotak pink tak terlalu besar yang di ulurkan oleh Mark kepadaku. Sial, harus bicara apa aku pada Shan?

"Hoobaenim,"

Aku terkejut mendengar Kyungsoo yang bersuara, aku sampai lupa akan kehadirannya karena memikirkan Shan.
Suasana mendadak sunyi.

"Ne?" Mark terlihat jadi gugup. Wajah Kyungsoo memang berkespresi datar dan dingin sekali.

"Sebaiknya kau berikan pada orang lain saja."




Bersambung.. bung.. bung...

Kyungsoo-ku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang