13. Hotel

919 138 11
                                    

"Apa yang kau bicarakan dengan appa kemarin?"

Dia menoleh ke arahku, aku mulai semangat ingin segera mendengar jawabannya.

"Melamarmu."

Aku berdehem pelan sembari berusaha menghindari tatapannya. Oh tidak, wajahku terasa panas sekali sekarang. Kenapa dia mengatakannya dengan mudah seperti itu di depanku?

"Wae? Kau bilang tadi mau dengar, kan?"

"Tidak jadi,"

Kyungsoo kembali fokus pada laptopnya setelah bergumam pelan. Aku diam-diam memperhatikannya lagi, wajah seriusnya itu jauh lebih menarik ketimbang ekspresinya yang lain, dia terlihat sangat keren dan maskulin. Tiba-tiba muncul ingatanku tentang kemarin.

"Tapi Kyung,"

"Jangan panggil aku seperti itu lagi."

Aku menegakkan punggung,
"Dari mana kau tahu ukuran braku?"

***

Hari-hari berikutnya berjalan dengan biasa, tidak ada yang menarik kecuali Shan yang baru saja resmi berpacaran dengan adik kelas bernama Mark Lee kemarin lusa. Choi Hera makan dalam diam tanpa menghiraukan ocehan panjang kali lebar dari Shan sejak 5 menit lalu tanpa henti.

"Jadi kemarin minggu aku pergi dengan Mark, kita ke taman bermain, dia imut sekali saat ketakutan naik roller coaster. Kita makan permen kapas... bla.. bla.. bla..."

"Oh ya, apa kalian juga pergi saat akhir pekan?"

Hera menghela nafas, memandang Shan seolah tidak perlu memberikan jawaban.

"Ah tapi Hera~ya, apa kau tidak merasa aneh? Bukankah Kyungsoo sunbaenim terlihat tampan akhir-akhir ini? Kau tahu?"

Shan mencondongkan tubuhnya,
"Beberapa siswi di kelas kita juga mulai membicarakannya."

Hera melipat kedua tangan di atas meja, menatap teman sebangkunya lekat.
"Aku.."

Takk..

"Di sini kosong kan?" Ujar Kyungsoo yang baru datang dengan angkuhnya duduk tepat di samping Hera.

Shan meringis, dia menyendok nasinya dengan setengah hati.

"Ah ya,"

"Kuberi saran, sebaiknya jika kalian ingin membicarakan seseorang lebih baik di tempat yang sepi atau dengan suara yang lebih pelan. Omong-omong, aku bisa dengar semuanya."

Shan tersenyum tanpa dosa.
"Maaf, sunbaenim."

"Oh ya, majalahnya sudah terbit kan?"

Hera mengerut mendengar pertanyaan Kyungsoo,
"Majalah apa?"

"Ice Tees."

"Uhukk.." Hera buru-buru meminum apa pun yang ada di depannya, terlalu terkejut akan perkataan Kyungsoo.

"Astaga, benar! Apa jangan-jangan.."

"Kyaaa~ itu dia!"
"Sunbaenim!"
"Kyungsoo sunbaenim!"
"Waaaa~ waa~"

Setelah itu suasana kantin menjadi gaduh, tiba-tiba seerombolan murid perempuan menyerbu meja dimana Kyungsoo, Hera, dan Shan yang tadinya makan dengan tenang. Hera menghela nafasnya kasar, sedangkan Shan hanya melongo tanpa paham apa yang sedang terjadi, dan Kyungsoo sendiri masih makan dengan tenangnya seakan tidak ada yang terjadi.

"Sunbae, ini kau kan?"

Salah seorang siswi kelas satu mengacungkan majalah di tangannya tinggi-tinggi sambil berlarian menuju meja mereka bertiga.

Kyungsoo-ku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang