chapter 3

904 61 9
                                    

Caca POV

Udah hampir 1 bulan gue sekolah di sekolah NB ini gak kerasa dah gila.

Kalian belum kenal sama temen sebangku gue ya? oke gue kenalin nih namanya itu Azwa dhawiyah syarf.

Pertamanya orangnya itu pemalu banget, tapi lama kelamaan malah malu-maluin, pertamanya tuh orangnya malu-malu kodok gitu.

Kalau orang yang baru kenal dia, bakal ngira dia sombong sebenernya kalau kalian udah tau sifat aslinya, jahilnya gak ketulungan.

Asik kok orangnya.
Dari segi fisik orangnya cantik. Rambutnya panjang sepinggang pirang pirang gitu deh.

Kulitnya beh putih kinclong kaya batu akik.
idungnya kaya perosotan anak tk, maklumlah dia itu blasteran Bandung Arab gitu keturunan dari bapanya itu Arab, beda lah ama gue emak gue Depok bapak gue Yogyakarta yah gpp lah
made in Indonesia .

Dan kalian harus kenal juga nih sama temen sebangkunya Rey, namanya Daffa Hizam Arabun.

Entah kebetulan apa gimana dia juga blasteran Arab tapi dia emaknya orang Palembang, orangnya si cakep mukanya ke Arab-Araban gitu tapi masih cakepan Rey kok *eh.

Pertamanya dia rada aneh gitu tapi klau udah kenal asyik kok.

Sekarang gue lagi sama mereka nih di kantin yang lumayan rame maklumlah jam istirahat, tapi kantinnya beh luas bener udah kaya gelora bung karno.
Maklumlah sekolah elite mah gini.

Gue gak sama mereka bertiga aja ada lagi temen baru kita.

"Eh kalian mau pesen apa biar gue pesenin" kata gadis berkulit putih,rambut sebahu, kalau ini namanya Naura Naflah dipanggilnya Nora.

"Tumben baek lo, kira kira kakinya masih nepak di tanah gak ya"  tanya pria tampan berhidung mancung dan berlesung pipi, yang ini namanya tuh Nino Nurudin Fatih dia lebih sering dipanggil Udin.

"diem lo Udin peyot!!
ngomong lagi gue mutilasi lu !! entar daging lu gue kasih buat kucing gue sarapan" kata Naura dengan ketus.
Emang berantem mulu nih anak.

"Seh sadis" kata Nino setengah berbisik.

Gue sama temen-temen gue cuma ketawa kecil dari pada mak lampir marah lagi.

"Gue bakso sama es teh manis aje dah, kalian apaan" tanya gue ke sekumpulan cecunguk ini.

"Gue tebak pasti sama " kata Naura.

"Iya dah gue samain aja" kata Rey.

"Aku ikut mas anang aja" kata Nino.

"Apa aja yang penting bakso sama es teh manis" kata Daffa.

"Terserah mbanya aja deh" kata azwa.

"Tuh kan bener udah kaya ABG baru jadian lu pada. Mesen makanan samaan terus" kata Naura terus langsung ngacir, sebelum diserbu sama mulut pedes kita.

Beberapa menit pelayan pun datang eh ralat Naura maksud gue.

"Thanks Nora" kata gue

"Makasih Nora" kata Rey

"Cece Nora" kata Azwa

"Matursuhun Nora" kata Nino dengan logat jawa

"apa aja dah intinya makasoy" kata Daffa

"yayaya "

Author POV

Bell pulang sekolah pun berbunyi, para murid pun berbondong bondong keluar kelas untuk pulang kerumah mereka masing masing, tak terkecuali Caca,Rey,Nino,Naura,Azwa,dan Daffa. Mereka pun pulang bersama, ralat hanya sampai parkiran saja.

Mereka masuk kedalam mobil masing masing, Caca yang biasa dengan Rey.
Naura dengan Azwa, karena rumahnya satu komplek.
Nino dengan Daffa, karena rumahnya satu komplek juga.

Kini Rey dan Caca sudahsampai ditujuan mereka, yaitu rumah, seperti biasa Rey terlebih dahulu mengantarkan sahabatnya itu sampai kedepan rumahnya.

"Thanks pak supir"

"Terkadang lo perlu di kasih makan bangku sekolah ya"

"Enak aja, lo pikir gue rayap"

"Hahaha garing kaya kerupuk melempem"

"Liat nih pala gue udah ngebul nahan emosi, udah sana pergi sebelum gue tombak lo" ucap Caca lalu mendorong bahu Rey amat keras.

"Gila sya lo sadis banget si jadi cewe" ucap Rey kemudian memperbaiki posisinya seperti semula.

"Bodo" ucap caca ketus.

"Udah gue mau pulang dari pada diamuk ama emak emak rempong kaya lo" ucap Rey lalu mengacak ngacak rambut Caca, kemudian berlalu dari Caca dengan setengah berlari menuju mobilnya, ia tidak memperdulikan teriakan Caca.

Setelah mengantar Caca pulang, Rey akhirnya sampai di rumahnya sendiri yang bersebelahan dengan rumah Caca.

Rey  masuk ke dalam rumahnya dan terlebih dahulu mengucapkan salam, kemudian menghempaskan badannya di sofa ruang tamu miliknya.

"waalaikum salam"ucap seorang wanita paruh baya dari arah dapur, dengan nampan berisi cupcake ditangannya.

"udah kali bun, bundanya aja yang gak denger"ucap Rey, kemudian setengah bangkit dari duduknya, lalu salim dengan bundanya .
yaps benar sekali wanita itu adalah ibundanya bernama Tania Ghatafan

"Widih tau aja anaknya capek dibikinin kue, cupcake coklat lagi kesukaan Rey" ucap Rey kemudian mengambil cupcake coklat buatan bundanya, namun tangannya segera ditepis oleh sang bunda.

..........................****...........................
Maafkan klau byk typo.
Vote dan coment ditunggu

Sincerely
Mega rosmalina

Bestfriend loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang