chapter 12

563 36 1
                                    

Hari terus berganti, minggu ikut berganti, bulan pun ikut menemani.

Kini dihampir seluruh sekolah di kawasan jakarta, sedang mengadakan Ujian kenaikan kelas, termasuk SMA Nusa Bangsa pastinya.

Seluruh siswa kini sedang terfokus dengan pelajaran yang akan diujikan hari ini, mumpung bel sekolah belum berbunyi mereka menyempatkan waktu untuk belajar.

"Ca lo kalau gue panggil jangan budeg" ucap Azwa.

"Yaelah tenang aja lo kan sobat gue" ucap Caca enteng.

"Awas ya lo kalau macem-macem" ancam Azwa.

"Atut mba" ucap Caca.

Bel sekolah sudah berbunyi dengan indahnya, seluruh siswa menaruh bukunya di tas dan menyiapkan diri untuk memulai ujian hari ini.

Seperti yang sudah diduga pintu kelas sudah terbuka, menampakan seorang guru berwajah sangar sambil membawa soal ulangan ditangannya.

"Assalamualaikum" ucap guru tersebut yang bernama Bu Zidni.

"Waalaikumsalam" ucap semua siswa serempak.

"Woy yang merasa mau ulangan ambil nih soalnya sendiri" ucap Bu Zidni dengan cuek, membuat semua siswa bersorak-sorak kesal.

"Udah kan sekarang kalian isi soalnya pake tangan, jangan lupa baca doa, yang pinter kalau dipanggil budeg dulu aja" pesan Bu Zidni yang ditertawai oleh seluruh siswa.

Seluruh siswa mengerjakan soal ulangan dengan teliti, sesekali mereka saling curi-curi pandang melihat jawaban dari temannya.

"Sttt....Ca...Caca" bisik Azwa yang berada disebrang meja Caca, ya memang jika ulangan mereka duduk secara acak, tidak dengan teman sebangku mereka.

"Hah" Caca menoleh sekilas lalu melihat Azwa dari ujung matanya.

"Nomor 5 apaan" bisik Azwa, namun tidak dihiraukan oleh Caca ia sibuk berkutat dengan soalnya.

Azwa mendengus kesal, sepertinya Caca sengaja melupakan janjinya tadi.

"Ah najis lo pura-pura budeg gue congkel entar congek lo" Ancam Azwa, namun Caca tetap tidak menghiraukannya.

1 jam 30 menit sudah, mereka mengerjakan soal tersebut dan sekarang tiba saatnya mengumpulkan soal.

"Kumpulin cepetan gak pake lama" Ucap Bu Zidni cuek.

"Ah tai lo Ca gue panggil budeg banget" omel Azwa saat hendak bangkit dari kursinya.

"Ih serius lo manggil gue, gue gak denger" dusta Caca, sedangkan Azwa hanya memutar bola matanya malas.

Bel sekolah berbunyi lebih cepat dari biasanya, maklum saja karena hari ini ujian mungkin akan berlanjut hingga ujian selesai.

"Ca pulang bareng gue ya" ajak Nino yang dibalas gelengan oleh Caca.

"Heh, Caca itu anaknya Mami Clarisa dijemput sama pak supir" Ucap Daffa yang dibalas pelototan oleh Caca.

"Supir lo bukannya pulkam " tanya Nino.

"Iya, tapi gue mau ke ruang musik dulu" Jawab Caca lalu mengambil tasnya.

"Guys gue duluan" teriak Rey sambil merangkul Viona, lalu berlalu dari dalam kelas.

Caca menghela nafas kasar, kini Rey bukan seperti yang dulu Caca kenal.

"Ca lo gak pulang" tanya Naura saat hendak keluar kelas.

"Duluan deh, gue masih mau disini" jawab Caca.

"Yaudah gue duluan ya" ucap Azwa.

"Nino aku laper, pulang yuk" ucap Daffa dengan merengek.

Bestfriend loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang