Chapter 17

465 35 2
                                    

"Lo apa-apaan si Vin ? Bu Shella mana ?" tanya Caca.

"Gak ada" ucap Viona.

"Terus lo ngapain megang tangan gue kenceng banget" ucap Caca terus meronta-ronta menghindarlam cengkraman Viona yang kuat.

"Heh cabe goceng, lo harus jauhin Rey mulai dari sekarang dan sampe seterusnya, karena Rey milik gue, ngerti !!" Ucap Viona penuh penekanan, seraya mencengkram lengan Caca.

"Gue gak mau" ucap Caca tegas.

"Oh jadi lo gak mau, setelah lo tau Rey ngebiarin lo sendirian di Cafe kemarin"

"Gue tau dia punya urusan, walaupun gak penting-penting banget, jadi ya gue ngerti"

"Asal lo tau ya seharian dia ngurusin gue kemarin, sampe ngebiarin lo sendirian di cafe" ucap Viona diselingi tawa liciknya.

"Oh ya, gue tau kok tau banget malah "

"Mending lo jauh-jauh deh dari Rey gak usah deket-deket"

"Kayanya yang harus pergi jauh itu elo deh, gue sama Rey udah sahabat dari orok, sedangkan lo apa ?"

"Gue pacarnya Rey inget itu !"

"Oh ya? Gue rasa Rey pacaran sama lo cuma kasihan doang, itung-itung balas budi karena lo udah nolongin gue waktu itu, yah cewe kaya lo mah dijadiin hadiah sabun colek juga gak ada yang mau" ucap Caca dengan senyum meremehkan.

Viona mulai geram dengan Caca, ia melepaskan cengkramannya dan menepuk tangan, Caca menyiritkan dahinya heran.

"Woy, buru kesini kan gue udah kasih kode, malah ngegosip disitu" teriak Caca geram pada 2 anak buahnya.

"Sorry bos, gimana nih jadinya" ucap salah satu anak buah Viona yang bernama Mondar.

"Urus dia, tapi inget jangan macem-macemin cukup iket tangannya kuat-kuat kalau perlu sampe robek" ucap Viona penuh penekanan, kemudian berlalu dari gudang itu.

Caca menatap kedua pemuda bertubuh kekar dihadapannya kini dengan persaan takut.

Salah satu anak buah Viona yang bernama Mandir mengambil sebuah kotak yang berisikan alat perkakas, ia mengambil tali rafia dari kotak tersebut.

"Somplak, iket pake tambang bukan pake tali, emang mau bikin es batu" ucap Mondar dengan geram.

"Oh iya lupa" ucap Mandir.

Mandir mengambil tambang yang berukuran cukup panjang lalu mengikat tangan Caca dengan kuat tak lupa Kaki dan mulutnya pun jadi korban.

Caca terus meronta-ronta sambil berdoa dalam hati.

Flashback on

Caca menyusuri lorong perpustakaan dengan semangat, ia ingin meminjam buku paket kimia untuk ulangan besok.

Sekolah mulai sepi dikarenakan bel pulang sudah berbunyi, saat buku kimia yang diinginkannya sudah ditemukan ia segera melapor peminjaman pada petugas perpustakaan.

Caca menyusuri lorong-lorong sekolah dengan setengah berlari, karena Nino sudah menunggunya di parkiran sekolah.

Saat ia sudah hampir sampai, terdengar suara Viona memanggilnya dari belakang.

Caca menoleh ke belakang lalu menghampiri Viona.

"Kenapa Vin ?"

"Kita harus cepet tolongin Bu Shella !"

"Emang Bu Shella kenapa ?"

"Kekunci di gudang sekolah ! Ayo cepetan nanti Bu Shella kenapa-napa !"

Bestfriend loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang