chapter 8

531 42 5
                                    

Rey POV

Sekarang yang gue mau Natasya bangun dan bantuin gue cari taksi buat bawa dia ke rumah sakit.

Tapi dari tadi gue bangunin nih anak diem aja gak bergerak, mukanya udah pucet banget kaya mayat hidup, ditambah lagi hidungnnya yang terus keluar darah yang bikin gue nambah panik.

"woy taksi....taksi....berhenti" kata gue terus teriak-teriak sambil mangku kepala Natasya dipaha gue, tanpa sadar air mata gue lolos gitu aja kalau Natasya ngeliat gue nangis gini pasti dia bakalan ledekin gue.

Gue makin prustasi yang gue lakuin sekarang cuma meluk kepala Natasya yang ada di paha gue dengan erat, gak peduli walaupun hujan makin deras.

Gak ada kendaraan yag berhenti didepan gue buat nolongin Natasya, hp gue mati
gue bingung apa yang harus gue lakuin sekarang saking paniknya.

"Ya Allah  tolongin sahabat Rey jangan biarin dia kenapa-kenapa " bibir gue hanya bisa mengeluakan kata-kata itu saat ini.

Author POV

Disaat Rey sedang dilanda kebingungan sebuah mobil sedan merah menepikan ban nya ditepi jalan, tepat dihadapan Rey yang sedang menangis tersedu sedu sambil memeluk kepala sahabatnya itu.

Tidak lama kemudian orang yang berada didalam mobil tersebut keluar menggunakan payung dan menghampiri Rey.

Rey yang tersadar bahwa ada orang yang memperhatikanya segera menoleh kebelakang, benar saja ada orang berhati baik yang mau menolongnya.

saat ini orang itu tersenyum kikuk menatap Rey sedangkan Rey hanya membalas dengan tatapan penuh harapan bisa dibilang melas.

"Rey, lo kenapa duduk disini ? Caca kenapa ?" tanya orang itu penuh kekhawatiran.

"Viona tolongin gue,Caca pingsan tolong anterin gue kerumah sakit" ucap Rey penuh harap,

ia takut bahwa gadis itu tidak mau menolongnya mengingat sikap dingin dan juteknya padanya.

"Yaudah bawa ke mobil gue" ucap Viona Rey pun terseyum lega mendengar kebaikan gadis itu.

Dengan sigap rey menggendong Caca yang sudah basah kuyup menuju mobil Viona.

Rey dan Viona terus mengikuti brankar rumah sakit yang membawa Caca, nampak jelas sorot ke khawatiran dimata Rey .

Rey dan Viona hanya bisa menunggu diruang tunggu sambil terus memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Viona yang iba melihat Rey hanya bisa mengusap bahunya pelan memberikan ketenangan pada pria itu.

"Udah siap cerita" tanya Viona ragu jujur Viona sangat penasaran dengan kejadian sebenarnya.

Rey menatap viona sendu kemudian mengangguk dan mulai menceritakan kejadiannya.

"Caca punya penyakit serius" tanya Viona.

"setau gue Caca itu kalau sakit ya paling mentok mentok panoan " ucap Rey, sedangkan Viona hanya terkekeh ternyata pria itu masih bisa bercanda saat suasana seperti ini.

"Lo udah kasih tau keluarga Caca belum" tanya viona yang dibalas gelengan oleh Rey, sedangkan Viona berdecak sebal.

"lo gimana si mereka harus tau " sambung Viona

"hp gue mati " ucap Rey.

"punya Caca" tanya Viona.

"Dia lagi gak bawa hp " ucap Rey.

"Ck.bisa kebetulan gini ya" ucap Viona.

"Yaudah kebetulan gue bawa powerbank lo pake buat charger hp lo terus lo kasih tau keluarganya" ucap Viona lalu menyerahkan powerbank miliknya kepada Rey.

Bestfriend loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang