DL - 2

10.7K 1.1K 118
                                    

Eunji mengerjapkan matanya yang terasa amat berat. Tapi ada hal lain yang benar-benar mengganggunya sekarang. Eunji lalu menolehkan kepalanya kesamping dan menemukan sesuatu yang mengejutkan,

Taehyung. Tidur dengan memeluk pinggang Eunji.

"Ta-Taehyung?" Eunji mengucek matanya tak percaya.

"Nghh ...." Taehyung mengerang kecil. Acara tidur nyenyaknya terganggu.

"Apa yang kau lakukan? D-di kamarku. Dan lagi ... K-kau memelukku." Wajah Eunji meledak merah.

Taehyung membuka matanya. Iris crimsonnya menatap Eunji lembut.

"Kau milikku."

"Huh?"

Kejadian itu begitu cepat. Eunji bahkan belum sempat selesai mengedipkan matanya.

Taehyung mendorong Eunji. Mengunci kedua lengan gadis itu keatas.

"Taehyung?"

"Kau milikku," gumam Taehyung lagi.

Mata merahnya terlihat menyala. Dia lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke leher Eunji.

"Tu-tunggu!" Eunji berusaha meronta sekuat tenaga. Tapi percuma, Taehyung lebih kuat darinya.

Taehyung menghirup dalam-dalam aroma tubuh Eunji. Dia merasa mabuk dengan aroma manis yang Eunji keluarkan. Dia lalu menciumi leher Eunji dengan lembut.

"Nghh ... Tae ...."

Puas menciuminya, Taehyung lalu menjilat pangkal leher Eunji. Dia mengeluarkan taringnya bersiap merobek kulit porselen gadis itu.

"Tae ...." Eunji memejamkan matanya ketakutan.

Dia tahu Taehyung sedang lepas kendali. Eunji benar-benar ketakutan sekarang, telapak tangannya basah oleh keringat dingin.

'Jleb!' Taring Taehyung sukses menembus kulit leher Eunji. Pemuda itu lalu menyesap darah yang keluar dari luka yang dibuatnya.

"Mmhh..." Taehyung tidak bisa berhenti. Darah Eunji begitu manis.

Lagi. Lagi. Lagi.

"Ahh ... Tae-!" Eunji memekik keras saat Taehyung memperdalam taringnya. Kedua tangan Eunji meremas kuat bahu Taehyung kesakitan.

Taehyung tidak perduli. Dia hanya ingin darah milik Eunji. Dia akan menancapkan taringnya lebih dalam lagi asal darah Eunji terus keluar.

Jika perlu Taehyung akan merobek kulit Eunji yang lain agar mengeluarkan darah.

"Tae ... Sakit ...." Rintih Eunji menitikkan air matanya.

'Deg!' Bagai terkena sengatan listrik, Taehyung menghentikan aktivitasnya. Dia mencabut taringnya dan menyembunyikannya.

"Ji ...." Gumamnya menatap Eunji kaget.

Gadis itu menangis.

Taehyung mengalihkan pandangannya ke leher Eunji. Dia kembali menjilati darah yang keluar.

"Nghh ...."

Taehyung terus menjilat darah yang tidak berhenti keluar. Dia tidak ingin menyia-nyiakan satu tetespun darah Eunji.

Begitu darah Eunji berhenti mengalir, Taehyung lalu bergantian menciumi leher gadis itu. Dia memberinya kecupan-kecupan agar Eunji tidak lagi merasakan sakit dari luka yang dibuatnya.

"Tae ... Nghh ...."

Mendengar erangan Eunji benar-benar membuat libido Taehyung naik. Tapi sayangnya dia harus menghentikan aksinya.

"Hh...hh..." Eunji mengatur napasnya yang terasa berantakan. Dia seperti baru saja berlari puluhan kilo padahal hanya berbaring di ranjangnya.

"... Maaf."

Ucapan itu keluar dari mulut Taehyung. Nyaris seperti bisikan, tapi Eunji bisa mendengarnya dengan baik.

Dan detik berikutnya, Taehyung sudah menghilang dari hadapan Eunji.

Eunji terperangah kaget karena tiba-tiba saja Taehyung menghilang. Jantungnya sedari tadi tak bisa tenang, terus berdegup kencang.

Dia kira Taehyung akan melakukan 'itu' padanya. Tapi ternyata justru Taehyung malah minta maaf. Yah... Jika Taehyung ingin menyentuh Eunji sebenarnya gadis itu tidak keberatan. Lagipula tujuannya ada disini adalah dijadikan tumbal.

Cepat atau lambat, Eunji akan mati.

###

"Bodoh!"

Taehyung membenturkan kepalanya ke tembok kamarnya.

Bukan kepalanya yang berdarah justru tembok itu yang hancur. Yang benar saja Taehyung adalah vampir, tentu saja sebuah tembok tidak akan melukai dirinya.

"Khh... Sial!" Taehyung membalikkan tubuhnya, bersandar ke tembok.

"Apa yang kulakukan?" Gumamnya memijat keningnya sendiri.

"Aku nyaris ... Melukainya ...." Lirihnya menyesal.

Vampire Prince [Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang