"Hey, apa ini tidak salah? Ini terdengar lebih seperti misi bunuh dari daripada penyerbuan." Jin menatap tak percaya kearah rencana yang dibuat oleh Taehyung.
"Karena aku sendiri tidak yakin dia akan mati jika kita hanya melakukan penyerbuan biasa," jawab Taehyung tersenyum miring.
"Taehyung, kau tidak harus turun tangan. Aku bisa mengurusnya." Hoseok menatap Taehyung
"Aku harus. Ini juga untuk diriku." Kukuh Taehyung.
"Jimin, apa kau tidak bisa membujuknya?" gerutu Hoseok melirik Jimin.
"Dia sudah memutuskan," jawab Jimin enteng.
"Baiklah. Baiklah. Tapi aku akan ada di garis depan," kata Hoseok.
"Garis depan milikku," sahut Jin tidak terima.
"Hyung ... apa kau mengerti apa arti garis depan? Mereka yang pertama akan mati." Taehyung menatap tajam kearah Jin dan Hoseok.
"Lalu? Kau akan ada disitu? Kau gila? Dia musuhmu! Setidaknya jangan mati sebelum berhasil bertarung dengannya!" Jin memukul kepala Taehyung dengan kesal.
"Hyung ..." Taehyung menatap tak percaya kearah Jin.
"Sudah ku katakan itu tugasku sebagai pelayan," sahut Hoseok.
"Kau juga diam. Sebagai pelayan kau harus melayani Taehyung sampai akhir, kau tidak boleh mati duluan." Jin mendelik pada Hoseok.
"Cih, si bodoh ini."
"Ah ... kemana Jungkook?" tanya Jimin tiba-tiba.
"Jungkook? Eh kemana bocah itu?"
"AAKKKKHHHH!!"
Semua langsung terlonjak dari kursinya.
"EUNJI!" pekik Taehyung. Dia langsung menghilang begitu saja.
"Apa yang terjadi?!" Jin dan Hoseok ikut panik.
Jimin sendiri ikut langsung menghilang.
****
Eunji terduduk ketakutan. Darah di lantai semakin menyebar mendekati dirinya,
"Yahh ... jangan berteriak," Jungkook mengusap kupingnya malas.
"A-Apa yang ... k-kau," lirih Eunji membulatkan matanya tak percaya.
"Aku melindungmu. Kau tidak lihat? Mereka berusaha membunuhmu," jawab Jungkook.
Dia lalu mendekati Eunji, berbalik dengan gadis itu yang justru menjauh.
"EUNJI!" Taehyung dengan panik masuk ke kamarnya. Dia menatap 2 buah tubuh yang tergeletak di lantai, lalu Eunji yang duduk ketakutan, serta Jungkook yang bersimbah darah.
Sebuah kesimpulan terkumpul di otak Taehyung. Dia langsung mendekati Eunji, memeluknya.
"Kau tidak apa-apa?"
"Ti-tidak," jawab Eunji menggeleng. Dia mengeratkan pelukannya pada Taehyung.
"Jungkook. Kau berhutang penjelasan." Jimin tiba-tiba ada disamping Jungkook.
"Aku sendiri juga butuh penjelasan, hyung." Gerutu Jungkook.
***
"Kurasa mereka sangat tidak bersabar untuk membunuhmu eh." jin menatap Eunji dengan sinis.
"Hyung!" Jungkook mendelik tajam menatap Jin.
"Apa?" balas Jin lantang.
"Apa tindakanmu?" tanya Hoseok pada Taehyung.
Taehyung menundukkan kepalanya. Dia menggigit bibir bawahnya terlihat begitu kesal, "Bisakah aku langsung membunuhnya saat ini juga?"
"Gila." Ledek Jin.
Taehyung mengacak rambutnya dengan kasar, "Aku memang sudah gila."
**
"Kau baik-baik saja?" Jimin meletakkan mug dihadapan Eunji.
"Minumlah."
"Terima kasih." Eunji lalu mengambil mug itu dan menegak isinya.
"Apa semuanya belum kembali?"
Eunji mendongakkan kepalanya. Menatap Jimin tak mengerti.
"Ingatanmu." Jelas Jimin.
Eunji terdiam, dia menatap mug di tangannya, "Aku harap dia segera kembali."
"Kita tidak bisa terus seperti ini." sergah Jimin
"Aku tahu."
"Kenapa kau tidak mengorbankan dirimu lagi?"
====
Pasti gada yang mikir Jungkook mau nyelakain Eunji ya :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Prince [Kth]
VampireGadis itu tidak tahu kenapa hal-hal itu bisa terjadi padanya. Dia bahkan tidak ingat apapun tentang dirinya. Ingatannya palsu, Begitu juga perasaan orang itu padanya. ^====^ Genre: hurt, romance, fluff, sadist. Start: Nov, 18. Higest rank #18 fantas...