DL-8

8K 1K 171
                                    

Eunji menatap kosong kearah nampan berisi makanan yang kini ada di mejanya. Dia sudah bersusah payah meminta ijin pada kepala pelayan agar dia bisa menggunakan dapur agar bisa memasuk sup sarapan untuk Taehyung.

Tapi lihat sikap dingin Taehyung tadi. Kenapa pemuda itu tiba-tiba berubah?

Tanpa sadar air mata jatuh membasahi pipi Eunji. Dia sama sekali tidak mengerti Taehyung. Pemuda itu seperti memiliki dua kepribadian.

Dan bodohnya Eunji tetap menyukainya.

Eunji sebenarnya heran. Kenapa dia bisa jatuh cinta pada Taehyung?

Apa karena dia tampan? Tidak, Jungkook juga tampan tapi Eunji sama sekali tidak merasakan gejolak padanya.

Taehyung romantis? Sangat tidak mungkin.

Atau karena mata merahnya? Tapi semua vampir bermata merah.

Ah sudahlah, Eunji pusing memikirkannya. Dengan kasar dia mengusap pipinya menghapus sisa air matanya. Dia lalu beranjak menuju ranjang tempat tidurnya dan berbaring. Tanpa sengaja tangannya memegang selimut yang di gunakannya untuk menyelimuti Taehyung semalam.

Eunji memeluk selimut itu erat-erat. Mencium aroma manis Taehyung yang masih tertinggal di sarat kainnya.

Pikiran Eunji seketika rileks, dia memejamkan matanya tersenyum. Membayangkan jika Taehyung ada disampingnya dan memeluknya.

"Dia memang dingin, tapi juga manis."

***

Taehyung berdiri di depan pintu kamar Eunji. Dia menempelkan telingannya ke pintu, Taehyung memejamkan matanya.

'Dia tidur....'

Dia lalu menarik dirinya. Dengan perlahan Taehyung membuka knop pintu kamar Eunji, begitu terbuka sepelan mungkin kakinya melangkah masuk.

Ditatapnya Eunji yang tengah lelap di atas ranjang dengan tenang. Pandangannya lalu beralih kearah nampan di atas meja.

Kakinya melangkah mendekati meja itu. Taehyung menarik kursinya dan duduk.

***

"Dia memasaknya sendiri?" Taehyung menatap tak percaya kearah kepala pelayannya.

"I-iya, Tuan. Nona Eunji memaksa untuk memasaknya sendiri untuk Anda." jawab kepala pelayannya menunduk takut-takut.

Taehyung menghela napasnya dengan kasar.

"Gadis itu... Benar-benar tidak tahu kapan harus menyerah ya?"

***

Taehyung menatap sup ayam yang ada dihadapannya. Dia yakin sup ini sudah dingin, tapi Taehyung mengambil sendok yang tersedia. Dia menyendok dan mencicipinya.

"Enak..." Gumamnya tak percaya.

Taehyung lalu mengangkat nampan itu mendekatkannya. Dia mulai memakan supnya lagi tidak lupa memakan nasinya yang juga tersedia.

Taehyung terlihat lahap sekali memakan sarapannya. Makanan ini seperti candu baru, selain darah Eunji tentunya.

Tiba-tiba saja tangan Taehyung berhenti menyendok supnya. Tubuhnya menegang seperti disengat ratusan volt listrik.

Dia meletakkan sendoknya dengan kasar lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Sial. Kenapa dia datang secepat ini?" Geram Taehyung kesal.

Dia mendekati Eunji yang masih lelap. Taehyung menatap Eunji heran. Gadis itu tidur dengan memeluk selimut yang ia yakini merupakan selimutnya semalam.

Sebuah senyuman terukir diwajah Taehyung, "Ya. Tetaplah seperti itu. Tetaplah menyukaiku meski aku tidak bisa membalasnya," gumam Taehyung tersenyum miris.

Taehyung lalu mengambil selimut dan membalutkannya ke tubuh Eunji.

"Tetaplah tidur sampai aku membereskannya." lirih Taehyung

Dia lalu mendekatkan wajahnya pada Eunji. Mengecup keningnya dengan lembut.

"Tidak boleh ada yang mengambilmu dariku."

Taehyung lalu menjauhkan wajahnya dari Eunji. Dia berbalik dan dengan langkah berat akhirnya Taehyung pergi meninggalkan kamar Eunji.

***

"Selamat datang, saudaraku~" sapa Taehyung tersenyum manis pada seorang pemuda bersurai pirang yang baru saja memasuki kastilnya.

Pemuda yang disapanya terlihat malas menatap Taehyung, dia menarik dasi dilehernya sedikit melongarkannya.

"Tidak usah basa-basi. Dimana dia?" Tanyanya.

"Yahh, Seokjin-hyung. Kau harus duduk dulu dan menikmati secangkir darah~" usul Taehyung.

"Aku tidak punya waktu, Tae. Cepat berikan padaku." tolak Seokjin kesal.

"Kenapa terburu-buru?" tanya Taehyung melenggang santai menuju kearah pedang-pedang yang di pajang.

Taehyung mengambil salah satu pedang yang ada di dinding sementara Seokjin hanya mengamati gerak-geriknya

"Bagaimana jika kita bermain sebentar?" tanya Taehyung melempar pedang itu pada Seokjin. Tidak lupa dengan seringaian di wajahnya.

♧♧♧

Belum terpenuhi sih tapi yaudahlah. Kalian luar biasa pokoknya hehe ♥

Vampire Prince [Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang