DL-6

7.9K 1K 99
                                    

Eunji bergerak gelisah didalam selimutnya. Peluh membasahi sekujur tubuhnya. Tangannya mencengkram kuat selimut yang membalut tubuhnya.

Matanya masih memejam. Tapi pikirannya telah berada di tempat lain yang bernama mimpi buruk.

"Ayah... Ibu..."

Eunji bergumam pelan. Suaranya mengandung sarat ketakutan.

"...ibu..." Lirihnya lagi dengan suara bergetar. Dan tanpa Eunji bisa tahan, air mata jatuh mengalir membasahi pipinya.

****

"Apa semua sudah siap?" Sosok bertubuh tinggi itu muncul dari balik pintu. Mengangetkan beberapa orang yang ada di dalam ruangan.

"Yah kurasa persiapan kita sudah cukup." Angguk salah seorang diantara mereka.

"Cukup kau bilang? Kau tahu kita harus menyiapkannya dengan sempurna!" Bentak orang tadi.

"Ma-maaf, kami akan segera menyelesaikannya."

"Cepat kerjakan!" Serunya. Dia lalu menutup pintu dengan membanting keras.

"Hahh... Pangeran sangat berambisi sekali bukan?"

"Mau bagaimana lagi, semua beban ada dipundaknya." Sahut yang lain.

"Ayo cepat selesaikan pekerjaan kita. Aku tidak ingin berakhir ditangan Pangeran sebagai santapannya."

"Ah ya kau benar." Angguk yang lain setuju.

***

"Tidak kumohon... Jangan..." Eunji menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Di depan mata kepalanya dia melihat beberapa sosok berjubah hitam menyandra ayah dan ibunya. Mereka bahkan siap menghunuskan pedangnya pada orang tua Eunji.

"Kumohon... Jangan bunuh ayah dan ibuku." Eunji memegang lengan Hoseok dengan penuh harap.

"Aku akan ikut denganmu jadi jangan bunuh orangtuaku." Pinta Eunji tanpa bisa membendung airmatanya.

Hoseok menolehkan kepalanya pada Eunji. Dia lalu mendorong gadis itu hingga dia jatuh ke tanah yang dingin.

"Kau pikir siapa dirimu bisa memerintahku seenaknya?" Tanya Hoseok dengan wajah dingin.

"Ku-kumohon! Bukankah kau hanya ingin aku? Jangan sentuh orangtuaku!" Jerit Eunji.

"Menginginkanmu? Cih naif sekali," Ledek Hoseok.

"Harusnya kau merasa tersanjung bisa menjadi tumbal bagi kami, dasar gadis bodoh."

Eunji kembali menangis. Dia menolehkan kepalanya kearah kedua orangtuanya yang mentapnya ketakutan.

"Siapapun... Tolong aku!" Jeritnya dalam hati.

'Sret.' Tiba-tiba saja sebuah jubah menyelimuti tubuh Eunji.

"Berdiri." Titah suara berat itu.

Eunji mendongakkan kepalanya tepat saat sosok itu mengulurkan tangannya. Mata merah itu begitu tajam menatapnya, tapi entah kenapa Eunji merasa tidak takut sama sekali.

Tangannya terulur menerima uluran tangan sosok itu. Dengan lembut dia membantu Eunji kembali berdiri.

***

Taehyung diam dalam duduknya. Membiarkan tangannya di cengkram kuat oleh Eunji yang masih lelap. Tubuh Eunji yang semula menegang perlahan mulai rileks.

Taehyung memiringkan kepalanya. Tangan sebelahnya terulur mengusap air mata Eunji dari kedua pipinya.

"Ya begitu. Pergilah mimpi buruk..." Lirih Taehyung pelan.

Vampire Prince [Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang