DL - 12

7.1K 892 208
                                    

Ruangan bernuansa gelap itu perlahan berubah menjadi terang. Seorang pemuda baru saja masuk kedalamnya membawa lilin sebagai penerangnya.

Dia berjalan masuk kedalam ruangan itu dan berhenti tepat di depan sebuah kurungan.

"Apa kabar?" sapanya tersenyum manis.

'Sesuatu' di dalam kurungan itu hanya menggeram pelan. Kilat mata merahnya menatap tajam kearah pemuda di luar penjaranya.

"Kau lebih pendiam dari biasanya." pemuda tadi berjongkok mendekatkan lilin yang dipegangnya ke arah sel.

Menerangi yang didalam. Sayap hitam di punggungnya sontak menghalangi sosok di dalam sel dari cahaya itu.

"Ahh ... maaf aku lupa." pemuda tadi menarik lilinnya menjauh. Dia lalu berdiri,

"Kurasa kau masih belum ingin keluar dari sini ya." ucapnya kemudian.

Kembali terdengar geraman dari dalam.

"Baiklah. Aku akan mengunjungimu lagi nanti." dia lalu berbalik dan pergi dari ruangan itu.

Meninggalkan sosok makhluk di dalamnya memeluk lutut dan membalut tubuhnya dengan sayap hitamnya. Dalam kesendirian.

****

"Yoongi-hyung!" suara nyaring Jungkook mengusik pemuda bersurai perak yang tengah asyik menikmati tehnya.

"Huh?"

"Kau dari mana saja? Aku mencarimu!" gerutu Jungkook kesal.

"Aku dari tadi disini. Kenapa?" tanya Yoongi meletakkan cangkir tehnya.

Jungkook sendiri lalu duduk di hadapan Yoongi, "Ada yang ingin kutanyakan."

"Apa itu?"

"Hyung ... apa kau pernah dengar sesuatu tentang nephilim?"

Yoongi mendongakkan kepalanya menatap kaget kearah Jungkook, "Darimana kau dengar istilah itu?"

"Ahh Taehyung yang menanyakan itu. Aku hanya menyampaikan~" jawab Jungkook.

"Tidak. Aku tidak pernah dengar." jawab Yoongi kemudian.

"Hmm ... begitu ya." angguk Jungkook kemudian.

"Kenapa?"

"Aku juga tidak tahu. Taehyung hanya menyuruhku bertanya apa kau tau Nephilim atau tidak." Jungkook menaikkan bahunya.

"Oh."

Yoongi lalu kembali membaca buku di pangkuannya.

"Kalau begitu aku pamit, hyung!" Jungkook lalu berdiri dan berlari masuk kedalam kastil.

Yoongi hanya diam menatap punggung Jungkook menghilang dibalik tembok,

"Apa dia sudah curiga?"

****

"Aw sakit!" pekik Seokjin menatap tajam kearah pelayannya.

"Ma-maaf, Master." pelayan wanita itu dengan cepat membungkukkan badannya.

"Jangan manja! Itu salahmu sendiri." bentak Hoseok.

"Yah! Kenapa ini bisa jadi salahku?!" gerutu Seokjin kesal.

"Kau tahukan Taehyung paling tidak suka mainannya di ganggu?"

"Cih. Aku juga ingin bermain dengan tumbal itu." gerutu Seokjin.

"Kau kira kau punya hak?" tanya Hoseok dingin.

"Tuan memberikan hak untuk memiliki tumbal itu pada Taehyung. Jangan harap kau bisa menyentuhnya." lanjutnya

"Dia sama sekali tidak punya belas kasihan." keluh Seokjin menatap dirinya di pantulan kaca.

"Lihat! Wajahku jadi memar!"

"Diam atau aku akan menyuruh pengawal mengusirmu." ancam Hoseok.

"Eish kau sangat tidak asyik." cibir Seokjin.

Hoseok tidak menyahut cibiran Seokjin. Dia kembali sibuk menulis sesuatu.

"Hey, seokkie." panggil Seokjin kemudian.

"Apa?"

"Apa kau tidak penasaran sesuatu?"

Hoseok berhenti menulis. Dia lalu menoleh kearah Seokjin.

"Kalau tidak penting aku akan benar-benar mengusirmu darisini."

"Yah! Keterlaluan! Bagaimanapun aku lebih tua darimu!"

"Ck. Cepat katakan."

"Kau. Menurutmu Taehyung itu ...." Seokjin menggantung kalimatnya.

"Apa?"


"Apa dia jatuh cinta pada tumbal itu?"

♥♚♥♚♥♚♥♚♥

Ada yang mau nebak itu di kurungan siapa? (′・ω・')

Vampire Prince [Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang