#AnnyChallenge1
Kamu boleh edit caption-nya kalau merasa tidak sesuai kriteria. Novel yang kamu sebut lebih mahal dari 62.800? Aku nggak akan sungkan buat nggak menilai postingan kamu. Bagiku, syarat yang aku sebut itu WAJIB terpenuhi. Percayalah, novel bagus di bawah 62.800 itu buanyaaak. Hihi.
Rela nggak kalau udah ikutan tapi kalah karena bandel nggak ikut syarat?
Kalau pesertanya banyak, aku rela tambahin hadiahnya.
Part 18, enjoy!
18| Kunjungan
"SELL! Cokelat gue sepotong lagi, mana?" teriak Kila sembari mendongak ke dalam kulkas. "Kok nggak ada? Ih, mana? Lo makan ya?! Kok nggak bilang gue?"
Isell keluar kamar dengan handuk masih menggulung kepala. "Cokelat?"
"Iya. Yang gue beli pas pulang dari Bosscha. Ini pasti kerjaan lo, kan? Lain kali gue garemin aja deh makanan gue di kulkas."
Isell tergelak. "Posesif banget elah sama makanan."
Belum selesai Kila marah masalah cokelat, ponselnya di meja makan sudah berbunyi. Ada satu notifikasi Line terdengar. Kila tak acuh dengan suara itu. Ia lebih memilih mengecek makanan-makanan lain miliknya yang ia sembunyikan di dalam kulkas rumah. Kila takut Isell memakan es krim yang diam-diam ia selipkan di freezer.
"Ada chat tuh," ujar Isell dengan mata mencuri pandang ke ponsel Kila.
"Ah, paling Official Account." Kila masih sibuk di depan kulkas.
"Oh. Ada Official Account namanya Albana Wicaksono?"
Hening beberapa detik sebelum Kila berbalik. "Hah?!" Kilat mata Kila menunjukkan seolah pesan itu tiba-tiba datang dari dosen wali yang mengajaknya sekolah S2 gratis di luar negeri. Hal yang paling-paling Kila impikan selama ini.
Isell tergelak lagi. "Aduh denger namanya disebut aja udah kayak apaan, La."
Begitu sadar dengan gelagat Isell, Kila langsung menekuk sebal bibirnya karena merasa Isell berhasil membodoh-bodohinya lagi. "Bercanda lo nggak lucu banget."
Isell memberengut. "Bercanda? Gue serius, La. Itu Bana nge-chat. Mau gue bacain?"
"Ih jangan!" Kila langsung berlari ke meja makan dan tersenyum begitu membaca isi pesan di ponselnya. Kila menatap Isell dengan wajah super ceria; senyumnya tak berhenti mengembang. "Dia mau dateng. Gue pake baju apa ya, Sell?"
"Hm?" Isell menarik satu alisnya. "Ya baju itu aja, La. Kan di rumah." Dagu Isell menunjuk kaos dan celana pendek yang Kila kenakan. "Tiap Nuno ke rumah juga kan kita nggak pernah sengaja ganti baju."
"Masa gue compang-camping gini, Sell? Ini kan bukan Nuno yang dateng." Kila memberengut. "Baju gue belel kayak gembel."
"Terus mau baju apa? Kebaya? Long dress? Gue males sebenernya bilang gini, tapi lo nggak jelek-jelek banget kok walaupun pake baju seadanya."
"Gue cantik ya, Sell?" tanya Kila sembari tersenyum dan memegeng-megang pipi.
"Cantik atau nggak, ya udah sih, La. Dia emang dateng ke sini mau apa? Mau ngajak nge-date? Ngajak kondangan? Atau ngajak ke KUA?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BassKiss
Teen FictionPemenang THE WATTYS 2016 kategori #PilihanStaf dan #EdisiKolektor [15+] Oh Tuhan, umpatan macam apa yang harus Kila keluarkan ketika ia dicium laki-laki di tempat ramai? Parahnya, laki-laki itu tidak dikenalnya. "Brengsek!" menurut sahabat dekat Ki...