08

4K 657 82
                                        

"Pulang sana ntar nyokap lo nyariin," perintah Bobby.

Hari sudah malam dan Taehyung masih saja bertahan di rumahnya.

"Udah gue sms bilang nginep di sini."

"Rumah gue bukan tempat penampungan fakir asmara."

"Lo juga jomblo terlantar. Kita dipelihara oleh negara nggak sih Bob?"

Bobby langsung melempar taehyung dengan bantal yang sedari tadi dipeluknya. Makin malam rupanya otak temannya itu makin tidak waras.

"Pantes Joy nyerah sama lo," gerutunya kesal.

"Jangan bawa-bawa mantan Bob, berat. Nanti kamu nggak kuat, biar aku saja," ucap Taehyung.

Menyontek kata-kata dari novel best seller, dia adalah Dilanku. Padahal sejujurnya Taehyung bahkan sekalipun tidak pernah baca novel itu. Hanya tau kalimat itu karena sering nemu di media sosial milik teman-temannya.

Edan ini anak, pikir Bobby.

"Gue jadi makin yakin udah bener Joy lebih milih Taeyong dari pada lo," ejeknya.

"Taeyong bukan tipe Joy," ucap Taehyung akhirnya. Tergelitik untuk berkomentar.

"Kata siapa?"

"Kata gue barusan."

Dan jawaban Taehyung itu justru membuat Bobby semakin jengkel.

"Nggak usah sok yakin. Siapa juga yang bakal nolak dideketin Taeyong. Gue kalo jadi cewek juga pasti udah klepek-klepek."

"Nggak, gue yakin Taeyong bukan tipe Joy."

"Terus tipe Joy yang kayak gimana? Kayak lo? Kepedean, gantengan juga Taeyong dari pada lo."

"Gantengan juga gue dari pada lo," balas Taehyung tak mau kalah.

"Dari pada ngomong sama lo mending gue mendaki gunung Himalaya, sama capeknya."

Bobby memilih mengalah. Beranjak mengambil kasur lain dan menatanya di lantai. Karena kasurnya dikuasai Taehyung.

Kalau ada tamu yang paling tidak tahu diri, Taehyung lah orangnya. Dia yang tidur di atas sementara yang punya rumah rela tidur di bawah.

"Bob..."

Baru saja Bobby hendak memejamkan matanya.

"Hm?" sahutnya malas.

"Kira-kira Joy masih ada rasa sama gue nggak ya?"

"Lo lagi galau? Tumben."

"Gue cuma nanya."

"Mana gue tahu."

Bobby semakin merapatkan selimutnya. Rasanya dia baru saja masuk ke alam mimpi. Saat sebuah suara membuyarkan segalanya.

"Bob, gue nggak bisa tidur."

Hening, tak ada jawaban.

"Lo udah tidur?"

Taehyung mengintip Bobby sejenak. Terlihat temannya itu tengah tertidur nyenyak.

"Nggak asik lo Bob."

"Joy lagi apa ya?" lanjut Taehyung sambil menerawang memandang langit-langit kamar Bobby.

"Joy lagi apa ya?" lanjut Taehyung sambil menerawang memandang langit-langit kamar Bobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Udah tidur pasti," dijawabnya sendiri.

"Kok gue cemburu ngelihat dia sama Taeyong."

"Eh ini cemburu bukan sih?"

"Ah nggak ngerti gue."

Taehyung menutup wajahnya dengan selimut tapi tiga detik kemudian membukanya lagi. Bingung.

"Perasaan sendiri aja lo nggak ngerti gimana mau ngerti perasaan orang lain."

Celetukan Bobby itu seketika membuat Taehyung terhenyak dari kasurnya.

"Lo masih hidup Bob?"

"Makanya kalau masih sayang itu jangan dilepasin. Nah lo nggak ada usahanya sama sekali."

Bobby bicara masih dengan matanya yang terpejam.

"Kan dia yang ngajak putus."

"Terus lo iyain gitu? Nggak lo perjuangin?"

"Perjuangin gimana gue kan bukan pahlawan kemerdekaan."

"Pesen gue ya dengerin baik-baik. Kalau masih sayang kejar. Jangan biarin dia jadi milik orang lain," lanjut Bobby sok serius.

"Pesen gue ya Bob dengerin baik-baik."

Taehyung mengutip kata-kata Bobby barusan.

"Besok bangunin gue pagi-pagi biar nggak telat," lanjutnya.

Seketika membuat Bobby ingin mengumpat. Atau mencekiknya sekalian kalau saja membunuh itu tidak dosa.

Harusnya ada pengecualian, membunuh Kim Taehyung hukumnya halal.
























Enaknya ini mau dibawa kemana? Tim Taehyung apa tim Taeyong?

Move On? | VJOY #2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang