01

8.9K 830 57
                                    

07.28


Joy melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih dua menit sebelum bel berbunyi. Hari pertama tahun ajaran baru. Rasanya campur aduk susah dijelaskan. Tahun terakhir masa sekolahnya akan segera dimulai.

Kenapa dia belum datang?

Bukankah di papan pengumuman dia ada di kelas ini?

"JOYYYYYYY."

Teriakan cempreng Nahyun itu seketika membuat Joy terlonjak. Ingin sekali dia mengumpat pada teman sebangkunya itu. Pagi-pagi sudah membuat telinganya berdengung.

"Kesambet apa lo?"

"Mimpi apa gue sekelas sama Taeyong?" Nahyun seketika memasang wajah innocent.

Yang menurut Joy itu sok imut, menggelikan.

"Berisik ah."

"Taeyong ini Taeyong pangeran sekolah kita," ujar Nahyun tak mau kalah.

"Ya terus?"

"Cuma cewek nggak normal yang nggak naksir dia," ejek Nahyun.

Joy terdiam. Siapa yang tidak kenal Taeyong coba?

Seluruh sekolah juga tahu dengan segudang prestasi yang luar biasa.
Ditambah kegantengan di atas rata-rata. Sungguh tidak manusiawi.

Maka nikmat Tuhanmu manalagi yang kau dustakan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maka nikmat Tuhanmu manalagi yang kau dustakan?

"Pagi."

Nah panjang umur.

Lee Taeyong dengan senyum ramahnya masuk kelas. Seakan semesta ikut menyapa bersama ucapan pagi darinya.

"PAGIIIIII!!!!!"

Jawaban serempak dari seluruh penjuru kelas bagai paduan suara langsung dia terima.

Bangku depan, seperti yang sudah diduga. Taeyong memilih duduk di sana. Persis di depan Nahyun. Membuat gadis itu semakin ingin memekik histeris meski dia tahan. Dan akhirnya hanya menghentak-hentakkan kakinya sendiri.

"Berisik tahu nggak?" bisik Joy. Sedikit memelototi sahabatnya itu. Menurutnya Nahyun sedikit berlebihan.

Nahyun adalah sahabatnya sejak kelas satu yang kebetulan sampai sekarang selalu sekelas dengannya. Jadi dia sudah sangat paham Nahyun seperti apa.

"Taeyong duduk depan gue," jawab Nahyun tak kalah berbisik. Sambil tersenyum bangga. Sesekali melirik keberadaan Taeyong di depannya.

Joy hanya menggeleng. Iya, terserah. Dia tidak peduli itu. Karena dia tengah bergulat memikirkan hal lain.

Sebenarnya ada tiga tipe murid.

Yang pertama tipe cari aman, yang memilih bangku tengah sebagai tempat duduknya.

Yang kedua tipe yang mementingkan pelajaran di atas segalanya akan memilih duduk di depan.

Yang ketiga tipe yang tidak ingin terdeteksi keberadaannya, bangku belakang adalah yang terbaik.

"Eh? Dia di sini juga?" gumam Nahyun.

Mau tak mau membuat Joy ikut melirik kemana arah mata Nahyun melihat.

Sosok itu melangkah tak peduli tepat bersamaan dengan bel yang berbunyi.

Wajahnya kusut seakan separuh nyawanya masih tertinggal entah di mana. Rambut yang acak-acakan seperti jarang disisir. Bahkan dia mandi atau tidak, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

 Bahkan dia mandi atau tidak, hanya dia dan Tuhan yang tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Taehyung.

Dia tetaplah dia, masih sama seperti yang dulu.

"Gila lo Bob, kok gue lo tinggalin. Harusnya lo jemput gue."

Suara itu.

Mau tak mau Joy tersenyum, meski samar.

"Lo yang gila. Pacar bukan selingkuhan juga bukan, ngapain minta dijemput."

Bobby si manusia gigi kelinci yang duduk di belakang Nahyun. Membuat Nahyun tadi pagi mencak-mencak menyuruh pindah ke bangku lain. Walaupun tak digubris.

"Kita kan teman seperjuangan sepiring berdua."

Ingin muntah Bobby rasanya.

"Gue udah nyiapin bangku khusus buat lo," ucap Bobby menepuk bangku kosong di sebelahnya.

"Lo emang yang terbaik," sahut Taehyung lekas duduk. Sekali-sekali memuji Bobby biar dia senang.

Tunggu? Itu artinya..

"Kenapa di sini sih? Masih kelihatan guru, harusnya paling belakang aja," lanjut Taehyung protes. Tapi tak digubris sama sekali oleh Bobby.

Bobby justru berdehem sejenak. Menunjuk orang di depan Taehyung dengan dagunya.

"Apa?" sahut Taehyung tak paham.

"Dasar lo emang nggak peka," umpat Bobby, kali ini menunjuk dengan tangannya.

"JOY," ucapnya tak bersuara. Hanya mulutnya yang membentuk gerakan.

Tapi kali ini Taehyung cukup paham dengan isyarat Bobby itu.

Dia terdiam sejenak. Sebelum akhirnya menepuk pundak Joy dari belakang.

"Hai," sapanya tanpa dosa.

Dengan senyum lebarnya yang khas tepat saat Joy menoleh.

Dasar mantan kurang ajar!








Hehehehehehe.. cerita pertamaku..
Revisi dikit ya... nggak akan merubah jalan cerita kok..cuma dibenerin kata-katanya dikit..😅😅

Move On? | VJOY #2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang