Move on itu gimana? Ketika kita sudah menemukan pengganti? Apa ketika rasa yang dulu ada kini telah hilang?
"Dasar cewek aneh." Taeyong, murid idaman sejuta umat.
"Nggak ada yg kayak dia. Mungkin hanya satu dalam 1000 kelahiran." Joy, cewek tomboy.
...
Joy menerawang kosong. Untuk apa dia menangisi Kim Taehyung yang tidak pernah peduli padanya. Untuk apa dia memikirkan orang yang tidak pernah sekalipun memikirkannya. Untuk apa dia mengkhawatirkan orang yang tidak pernah menyadari perasaannya.
Untuk apa?
"Kalo lo sakit gara-gara gue biar gue yang ngobatin."
Sekarang gue sakit karena lo tau nggak?
Joy membatin.
Kemudian mendesah berat. Sudah berkali-kali dia membasuh wajahnya tapi matanya yang sembab akibat dia menangis semalaman itu tetap masih ada.
Padahal dia ada janji pergi dengan Taeyong sore nanti. Ke suatu tempat katanya, entah kemana. Ini sudah hampir sebulan dan perjanjiannya dengan Taeyong akan segera berakhir.
Lalu akan dibawa kemana setelah ini?
Joy tidak tau. Taeyong baik, sangat baik malah. Dia juga selalu memperlakukan perempuan dengan sebaik-baiknya. Bahkan urusan kecil seperti memasang seat belt Taeyong akan dengan senang hati memasangkannya. Romantis bukan?
Jujur, dalam keadaan normal siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan Taeyong? Tapi sepertinya Joy sekarang sedang dalam taraf tidak normal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagipula Joy merasa Taeyong itu terlalu misterius. Populer tapi lebih senang menyendiri. Di kelas juga lebih banyak diam. Jarang terlihat berinteraksi dengan anak-anak yang lain dan terkesan tidak akrab. Hanya sesekali mengobrol dengan Yuta teman sebangkunya. Atau dengan yang lain seperlunya saja.
Diluar sekolah apalagi. Jarang menemukan sosok Taeyong. Siapa teman mainnya juga tidak ada yang tau.
Beda dengan Taehyung, dia kebalikannya. Dari siswa, guru, kepala sekolah, penjaga perpus, satpam, sampai ibu kantin, atau mungkin ayam tetangga samping sekolah juga dia kenal.
"Kalo nggak kenal pura-pura kenal aja."
Kenapa harus ingat dia lagi? Joy mencibir dirinya sendiri.
Sore itu mendung, Joy melirik jam tangannya. Tumben Taeyong tidak tepat waktu, dia bergumam dalam hati. Karena ini sudah lewat 15 menit dari waktu yang dijanjikan.
Dia sudah menunggu sejak tadi, dengan riasan tipis yang membuatnya terlihat lebih segar. Cukup untuk menutupi wajahnya yang masih sembab.
"Cewek itu ribet, mau pergi aja pake dandan lama. Dikira mau memperingati hari Kartini."
Dulu Taehyung pernah mengatakan itu. Joy merasa kesal mengingatnya. Lebih kesal lagi karena sekarang dia mengiyakan omongan Taehyung itu. Dia hanya memakai make up tipis dan samar.
Sekali lagi dia melirik jam tangannya. Taeyong masih belum juga datang. Mungkin ada sedikit halangan, Joy segera menepis pemikirannya.
Dan benar saja. Karena tak berapa lama akhirnya Taeyong menampakkan batang hidungnya. Macet katanya, Joy iya saja.
"Lo percaya sama gue kan," tanya Taeyong tiba-tiba. Aneh.
Saat mobilnya berhenti di pelataran sebuah rumah sakit. Tunggu? Untuk apa mereka ke rumah sakit? Siapa yang sakit?
Taeyong sakit? Sempat terlintas dipikiran Joy kalau Taeyong mengidap sebuah penyakit berat dan menyembunyikannya.
"Jenguk temen. Lo mau kan?" dan jawaban Taeyong seketika menyangkalnya.
Joy mengangguk.
"Siapa yang sakit?"
"Temen gue."
Dan Joy tidak ingin bertanya lebih banyak lagi. Sebenarnya kalau boleh jujur dia tidak suka bau rumah sakit. Tapi tidak ada salahnya menjenguk temannya Taeyong. Toh itu sebuah kebaikan.
Ruangan itu cukup luas pertanda kalau yang menghuninya bukan kalangan orang biasa. Meskipun itu kamar pasien tapi tak kalah dengan fasilitas hotel berbintang, lengkap. Joy ternganga, hanya mengekor di belakang Taeyong.
Ada seorang wanita paruh baya berdiri menyambutnya. Cantik, meski kerut di wajahnya tidak bisa menipu. Tapi Joy yakin dimasa mudanya wanita ini pasti sangat cantik.
Tapi siapa? Ibunya Taeyong?
"Sore tante."
Dan panggilan Taeyong padanya langsung menjawab pertanyaan Joy. Bukan ibunya.
Wanita itu tersenyum.
"Dia baru saja makan," ucapnya.
Merujuk pada seseorang yang tergolek diranjang. Seorang gadis.
Siapa?
Deg.
Seperti ada petir yang menyambar kepala Joy saat itu juga. Seperti ada pisau yang menghujam jantungnya.
Gadis itu? Joy kenal wajah itu. Joy pernah melihatnya saat stalk instagram Taeyong. Meski samar dan tidak yakin, tapi itu..
Chaeyeon?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia tidak sedang melihat hantu kan?
Tiba-tiba Joy merasa dunianya berputar. Dia merasa tiba-tiba kakinya lemas sekali untuk berpijak. Beberapa kali Joy mengerjap. Meyakinkan dirinya, memastikan penglihatannya. Dan yang dia lihat benar nyata.
Chaeyeon masih hidup. Ya Tuhan. Apa maksud semua ini?
Gadis itu benar Chaeyeon, Joy yakin. Wajahnya pucat tapi tetap terlihat cantik. Tubuhnya sedikit kurus hingga Joy merasa prihatin melihatnya.
Kalau dia masih hidup dia sakit apa? Kenapa Taeyong bilang dia sudah mati. Kepala Joy rasanya semakin berdenyut-denyut.
Dan sepertinya Taeyong menyadari itu.
"Ada yang mau gue kenalin sama lo," katanya.
Perlahan menuntun Joy mendekat ke sisi ranjang Chaeyeon berada. Gadis itu tersenyum ramah. Sementara Joy yang justru tampak membisu kaku.
"Kamu pacarnya kak Taeyong ya?"
Dan ucapan Chaeyeon itu seketika membuat Joy merasa seolah dinding rumah sakit ini runtuh menimpanya.