Hari itu belum begitu malam. Saat Joy dikejutkan dengan kedatangan Taeyong yang tiba-tiba ke rumahnya. Setelah beberapa hari tanpa sadar mereka saling menjauh.
Sejujurnya Joy memang butuh penjelasan dari Taeyong. Banyak yang ingin dia tanyakan.
"Maaf."
Hanya itu ucapan yang keluar dari mulut Taeyong. Karena setelahnya dia memilih diam membisu.
Aneh, Taeyong tidak seperti yang biasanya.
"Dia masih hidup, dia hanya koma. Tapi kenapa waktu itu lo bilang dia di surga? Itu sama aja lo bilang dia udah meninggal."
Itu hal pertama yang ingin Joy tanyakan. Dia ingin mendengar penjelasan langsung dari mulut Taeyong.
Taeyong tampak tidak terkejut dengan pertanyaan Joy itu. Dia tau cepat atau lambat Joy akan menanyakannya.
Sesaat Taeyong menatap kosong. Pandangannya tampak sayu.
"Saat itu gue udah kehilangan harapan dia akan bangun lagi."
"Berbulan-bulan dia tidur. Gue takut, sangat takut. Takut dia nggak akan bangun lagi selamanya."
Terlihat jelas Taeyong berusaha menahan gemuruh dadanya.
"Dan saat dia bangun, dia justru nyuruh gue buat ninggalin dia."
Meski samar namun Joy melihat mata Taeyong mulai berkaca-kaca.
Joy masih diam menunggu Taeyong melanjutkan kalimatnya.
"Maaf gue egois. Gue nggak ada maksud jadiin lo pelarian. Gue nggak ada maksud mainin perasaan lo. Gue....."
Taeyong mulai terbata.
"Gue hanya ngerasa menemukan dia dalam diri lo. Pertama kita sekelas nggak sengaja gue lihat lo senyum. Hanya itu, sesederhana itu. Dan muncul perasaan aneh yang gue nggak ngerti. Gue ngerasa lo adalah dia."
"Dan waktu gue tau lo berusaha move on dari Taehyung. Gue langsung ngedeketin lo. Gue sempet mikir kita bisa saling menguntungkan."
"Maaf." dan lagi-lagi Taeyong hanya bisa minta maaf.
Joy menatapnya iba. Seorang Lee Taeyong yang terlihat sempurna ternyata memiliki beban berat di hatinya.
Berat, sangat berat. Jauh lebih berat dari masalah antara dirinya dan Taehyung yang hanya soal peka dan tidak peka.
Hanya soal siapa yang salah.
Hanya soal siapa yang selalu mengalah.
Dan masalah-masalah sepele lainnya."Gue udah maafin lo sebelum lo minta maaf. Dan gue juga minta maaf," ucap Joy akhirnya.
"Gue memang sempet berpikiran sama kayak lo. Jadiin pelarian. Berarti gue juga egois."
Saat ini yang terbaik adalah saling jujur.
Taeyong hanya tersenyum.
"Ucapan Chaeyeon waktu itu nggak usah lo pikirin," ucapnya.
Maksudnya adalah Chaeyeon yang menyuruh mereka pacaran.
Joy langsung menggeleng pertanda setuju
"Apa dia baik-baik saja?" tanyanya.
Taeyong mengangguk.
"Dia hanya butuh terapi agar bisa berjalan normal lagi. Karena berbulan-bulan hanya di tempat tidur."
"Dia beneran udah sembuh?"
"Masih rutin menjalani pemeriksaan sampe bener-bener dinyatakan sembuh."
Syukurlah. Joy merasa ikut senang.
"Jangan ninggalin Chaeyeon. Lo harus ada terus buat dia. Kalau ada apa-apa bilang ke gue aja, kan kita teman."
Joy tersenyum, Taeyong juga.
Berarti urusan mereka selesai.Dan Joy baru menyadari. Taeyong mengajarkannya satu hal, untuk mensyukuri setiap apa yang kita miliki.
Menghargai apa yang kita punya.
Satu part lagi 😙😙😅😅😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On? | VJOY #2✔
FanfictionMove on itu gimana? Ketika kita sudah menemukan pengganti? Apa ketika rasa yang dulu ada kini telah hilang? "Dasar cewek aneh." Taeyong, murid idaman sejuta umat. "Nggak ada yg kayak dia. Mungkin hanya satu dalam 1000 kelahiran." Joy, cewek tomboy. ...