"Cemburu dia itu," ucap Nahyun lalu tertawa sendiri. Membayangkan soal Taehyung yang baru Joy ceritakan.
"Harusnya gue lihat kejadiannya pasti seru," decaknya penuh sesal.
"Tau dari mana kalo itu cemburu?"
"Masa gitu aja lo nggak ngerti? Lo sering bilang Taehyung itu nggak peka ternyata lo sama aja."
"Gue nggak suka sifat dia yang kayak gitu. Seenaknya sendiri."
"Tapi kalau orangnya masih suka kan?"
"Nggak tau." Joy menggeleng keras.
"Binguuuuung," teriaknya frustasi.
"Jangan bilang lo mulai ada rasa sama Taeyong?"
"Nggak, belum."
"Belum berarti akan?" goda Nahyun.
"Gue lagi mencoba."
Jawaban Joy itu membuat Nahyun terdiam. Hubungan Joy dan Taeyong sudah sejauh apa?
"Tunggu," ucap Joy tiba-tiba teringat sesuatu.
"Lo nggak ngomong macem-macem sama Taehyung kan? Gue lihat lo sama dia sama Bobby waktu itu malam-malam makan es krim," selidiknya.
Nahyun meringis.
"Lo lihat?" tanyanya tersenyum kaku.
"Ngapain kalian?" desak Joy lagi.
"Makan es krim, kacang rebus, sama nasi goreng pak Ali," jawab Nahyun polos.
"Terus ngomongin apa?"
"Banyak gue nggak inget."
"Awas aja lo ngomong macem-macem."
Wajar Joy merasa was-was. Nahyun memang teman baiknya. Tapi ketika bergaul sama Bobby dan Taehyung, kadang otaknya jadi ikut bergeser.
"Tenang gue nggak ngomong macem-macem, cuma satu macem aja."
"Lo ngomong apa ke Taehyung?" Joy memekik histeris mendengar jawaban Nahyun barusan.
Bisa saja Nahyun membocorkan semua rahasianya.
"Nggak usah panik gitu. Gue nggak bakal bilang kalau lo belum move on dari dia."
Joy mengernyit kurang yakin.
"Sumpah," imbuh Nahyun lagi.
"Benernya waktu itu pas lihat lo gue pengen nyusul. Tapi nggak enak sama Taeyong."
"Paling Taeyong nggak bakal bolehin. Masa habis dinner romantis sama dia lo makan es krim di pinggir jalan. Ntar turun kasta."
Benar juga. Joy setuju dengan ucapan Nahyun barusan. Tunggu. Bagaimana Nahyun bisa tau?
"Lo ngikutin gue?" selidiknya.
Nahyun justru tertawa terbahak karena sudah ketahuan.
"Kurang kerjaan," imbuh Joy lagi.
Masih dengan sisa tawanya Nahyun berujar.
"Gue cuma diajakin. Beneran gue nggak tau apa-apa."
Joy berdecak. Tak percaya.
"Sekarang lo masih nggak percaya kalo Taehyung itu cemburu?" tanya Nahyun serius.
"Dia yang ngajakin ngikutin lo. Udah gitu nggak bawa duit. Pas lo makan makanan mahal gue cuma makan kacang rebus tau nggak," lanjutnya memelas.
Mau tak mau membuat Joy tertawa.
"Dia bilang apa?"
"Bilang apa?" Nahyun malah balik bertanya.
"Nggak bilang apa-apa sih. Tapi cowok kan emang gitu. Nggak mungkin ngomong dia lagi cemburu dia lagi galau," lanjutnya.
Joy hanya mengangguk.
"Lo nggak nyadar akhir-akhir ini dia aneh?"
"Dia udah aneh dari dulu."
"Bukan itu maksudnya." Nahyun geregetan sendiri.
Joy sebenarnya paham maksud Nahyun. Karena dia juga merasakan hal yang sama. Kalau dulu Taehyung aneh, sekarang jadi aneh kuadrat.
Tapi masa iya itu artinya cemburu?
"Kalo gue jadian sama Taeyong gimana?"
"Apa? Serius?" Nahyun setengah tak percaya dengan ucapan Joy itu.
"Kan gue cuma nanya."
"Mending lo mantepin hati dulu deh sebelum ngambil keputusan. Jangan ngelakuin sesuatu yang lo nggak yakin. Ikutin kata hati lo," pesan Nahyun panjang lebar.
"Gue malah takut kalo ngikutin kata hati."
Tiba-tiba raut Joy berubah sendu.
"Takut endingnya akan sama lagi," lanjutnya.
Dan Nahyun langsung paham kemana arah omongin Joy ini. Lekas dia memeluk sahabatnya itu. Seperti yang sudah-sudah saat salah satu dari mereka butuh penghiburan.
Balikan sama mantan ibarat membaca ulang sebuah buku, endingnya tetap sama.
Rupanya ungkapan itu telah menjadi mitos yang melegenda.
Padahal tak selamanya seperti itu. Kadang justru malah bisa memperbaiki apa-apa yang dulu dirasa kurang.
"Taehyung harus tau kalo lo masih sayang dia," bisik Nahyun pelan.
Dia rasa itu yang terbaik. Tapi ternyata Joy berpikiran lain.
"Nggak, dia nggak boleh tau."
Joy melepas pelukan Nahyun dan menghela nafas berat.
"Janji sama gue lo nggak bakal ngomong apa-apa ke dia?" pintanya.
Nahyun terpaksa mengangguk.
"Lagian bentar lagi gue pasti bisa lupain dia. Bentar lagi gue pasti udah nggak punya perasaan apa-apa ke dia," ucap Joy seakan tercekat.
"Caranya?"
"Masih ada Taeyong kan? Kayak kata lo dulu dua orang yang tersakiti bisa saling mengobati."
Nahyun tersenyum miris. Tiba-tiba merasa iba.
Sekuat apa Joy berusaha melupakan Taehyung. Selalu kegagalan yang dia dapat. Seperti yang sudah-sudah.
Dan sekarang Joy seperti sedang mencari pelarian. Meski Taeyong juga seolah menjadikannya pelarian.
Tapi move on tidak seperti itu. Kalau menghapus rasa saja belum bisa untuk apa mencari pengganti yang baru? Itu hanya akan sia-sia.
Teringat saat Joy habis memutuskan hubungannya dengan Taehyung dulu. Dia yang mengakhiri dan dia yang menangis tersedu-sedu.
"Gue kira dia bakal ngejar gue. Tapi apa? Dia malah ngebiarin gue pergi gitu aja."
Joy dengan isak tangisnya. Dan Nahyun langsung memeluknya seperti saat ini.
Sedih-sedihan dulu huhuhuhuhuhu😣😣😣😣😣 😢😢😢😢😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On? | VJOY #2✔
FanfictionMove on itu gimana? Ketika kita sudah menemukan pengganti? Apa ketika rasa yang dulu ada kini telah hilang? "Dasar cewek aneh." Taeyong, murid idaman sejuta umat. "Nggak ada yg kayak dia. Mungkin hanya satu dalam 1000 kelahiran." Joy, cewek tomboy. ...