Part 7 - Tentang Dia

2 1 0
                                    

Iya, aku Rafa si cowok yang cukup keren, bagiku. Jangan terlalu serius, aku hanya berusaha membuat lelucon untuk mewarnai hidup. Mungkin disini aku akan lebih bercerita tentang perasaanku pada Keira. Sudah lama sebenarnya aku menyimpan perasaan pada Kei. Aku sudah mengatakannya pada sahabat Kei, Indie namanya. Aku bilang padanya bahwa aku menyimpan perasaan pada Kei. Indie terkejut waktu aku bilang begitu. Indie menyarankan bahwa aku hendaknya tidak mempunyai perasaan seperti itu apa lagi mempunyai niatan untuk menjadikan Keira lebih dari sahabat. Indie meyakinkanku dengan menanyakan pertanyaan yang justru sampai sekarang masih terpikir olehku dan membuatku jadi bingung. "Yakin kamu Raf? Mau mengubah persahabatan menjadi cinta?"

Aku belakangan ini menjadi sangat jauh dengan Keira. Selain kami berbeda jurusan dan fakultas, aku mendapat teman-teman baru. Mungkin sudah saatnya aku berbaur. Tapi aku tak ada niatan untuk benar-benar menjauhi Keira, aku hanya butuh waktu sebentar untuk berbaur dengan teman-temanku yang baru. Aku selalu berharap Keira mengerti maksudku.

Ngomong-ngomong, Elena satu fakultas dan jurusan denganku. Kini aku lebih sering menghabiskan waktu dengannya atau dengan teman-teman baruku. Sesekali aku bertemu dengan Dirha yang selalu membawa laptop seperti orang yang sangat sibuk. Universitas Abdelta ini sangatlah besar dan luas. Fakultas-fakultasnya terpisah jauh antara satu dan lainnya, wajar aku jarang bertemu teman-teman SMA ku dulu yang berkuliah juga disini.

Sore itu memang Keira mengirim pesan singkat untuk mengajak ke toko buku serta berjalan-jalan bareng, akan tetapi takdir berkata lain. Aku ketiduran dan membalas pesannya satu jam kemudian, aku mengira pasti Keira sudah muak dengan sikapku belakangan ini. Tapi tak ada salahnya kan? hahaha.

Ada rasa rindu dengan Keira, tapi aku tak mau mengungkapkannya. Aku mencoba untuk berdiam dan memikirkan lagi kata-kata Indie. Ada benarnya juga, mungkin aku lebih baik sahabatan dengan Keira. Tapi sulit rasanya memendam perasaan ini terus menerus. Lalu aku berpikir, bagaimana jika aku ungkapkan saja semua perasaanku? Bukannya itu lebih baik dilakukan daripada dipendam terus? Dan jika Keira mau menerimaku sebagai pacarnya, aku akan menjadi cowok terbahagia sejagat raya khatulistiwa ini. Ya, aku memang suka majas hiperbola.

Let him goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang