From : Taylor
To : Retta
Taylor : yakin kau menyukainya?
Me : ya benar hahaaha aku menyukainya
Taylor : kau tidak salah. Dia adalah senior tertanpan di kampus yang aku tau
Me : apakah dia campuran pakistan dan inggris?
Taylor : ya, tepat !
Me : haha baiklah, besok kita bicarakan lagi yaa.. aku harus tdur karena besok harus menemani keriting
Taylor : hahah k, bye retta ..
Me : bye tay :)
>> SKIP <<
AUTHOR P.O.V
Harry sudah menungu diruang tamu rumah retta. Sedangkan retta masih sibuk berpakaian .dengan sabar, harry menunggu sambil berbincang sedikit dengan orang tua retta.
***
“begitulah anak kami, selalu telat”
“haha, tidak apa tuan george. Saya selalu sabar menunggunya”
“ehm maksudnya harr? Menunggu apa? Haha” ejek mom selliane, ibu retta
“hah?” tanya harry terkejut
“sudah sudah, itu retta.”
“maaf aku telat”
“ya, begitulah. Dia selalu tidur larut malam.”
“bukan begitu mom, aku sudah tidur tepat waktu”
“baik, nona retta. Ayo pergi ke v singer?” ajak harry dengan tidak sabar
“apa ? nona? Kau biasa memanggilku pendek. Ah kau tidak usah berpura pura baik didepan orang tua ku dasar kau ker---“
“mari rettta. Nyonya selliane, mr george. Kami pergi dulu ya, selamat pagi” belum selesai berbicara, ucapan retta sudah dipotong harry.
“haarrrrr” oceh retta dalam hati.
>> SKIP<<
“Nah, disini. Sudah sampai tuan”
“terimakasih “ ucap harry dan retta bersamaan kepada supir taxi .
“wah megah ya”
“yap, ayo har.. masuk.”
“ok retta..”
---
“nomor 405? Yaampun! Mau aku mati penasaran? Lama sekali-_-“
“sabar lah. Kalau kau mau sukses,tentu butuh pengorbanan kan?”
“ya, aku tau itu.. tapiiii.....”
“tapi apa?”
“aku sangat gugup. Dan aku rasanya mau pulang “
“hah? Sudah jauh jauh kita kesini?!”
“argh, benar. Aku sangat takut’’
“coba kau bernyanyi didepanku”
“tidak mau”
“kenapa lagi ?”
“aku malu, pendek”
“didepan satu orang saja kau malu? Bagaimana nanti saat audisi?”
