Di tengah keramaian kota Seoul yang padat oleh hilir mudik kendaraan, angin disertai hujan yang tidak ada hentinya mengguyur kota tidak mengentikan warga Seoul untuk pergi bekerja dan menjalani rutinitasnya dipagi hari.
Dengan sangat terburu-buru seorang yeoja berlari melewati beberapa orang dihadapannya sembari membawa payung polkadot berwarna biru langit kesayangannya. Tidak peduli jika orang yang terkena cipratannya saat berlari merasa resah ia hanya membalikan badannya sebentar mengatakan 'joesonghamnida' lalu kembali berlari.
Yeoja itu hanya sedang terburu-buru berlari menuju halte bus. Karena ulahnya sendiri yang tidak bisa bangun pagi, kini ia terlambat menuju tempat kerja yang sangat ia andalkan untuk hidupnya.
Pekerjaan yang sangat beruntungnya ia bisa masuk tanpa niat untuk masuk. Sebuah pekerjaan yang mengharuskan dirinya bergelut didunia majalah fashion yang tidak begitu dimengertinya. Pekerjaan yang mengharuskan dirinya bergaya modis yang sebenarnya bukan gayanya. Pekerjaan yang memaksanya bertemu dengan ketua tim atau biasa disebut timjang, bernama Jeon Jungkook yang senang sekali menyiksanya.
"Aiisshhh Sana kenapa kau minum banyak tadi malam." Rutuk yeoja yang diketahui bernama Sana itu pada dirinya sendiri.
Belum lama ia masuk kedalam bus dan mengutuk dirinya ponsel didalam tas yang ia bawa berbunyi menandakan ada panggilan.
"Yeoboseyo, Dahyun-na..." Ucapnya dengan nada memelas.
"Yaa! Neo eodiya?" Tanya Dahyun dengan nada sedikit tinggi.
"Aku sedang dijalan menuju kantor. Wae? Apakah si muscle pig sudah mulai marah? Ahhhh nan michosseo," Ucap Sana memukul kepalanya sendiri. "Aku minum banyak tadi malam. Bunuh saja aku sekarang Kim Dahyun..."
"Berhenti merengek dan cepat kemari, dia belum datang. Segeralah datang sebelum si Muscle pig sendiri yang akan membunuhmu. Palli, dan semoga kau tidak melupakan laporanmu, sebentar lagi kita rapat. Bye."
Sambungan terputus, Sana yang mendengarnya sudah bisa membayangkan si Musle pig ah bukan maksudnya Jeon Jungkook, Timjangnya itu mengamuk dihadapannya karena keterlambatan yang sudah 2x ia perbuat.
Dengan segera ia turun dari bis dan memasukan payungnya yang basah kedalam plastik khusus payung yang tersedia dikantornya. Sana berlari menuju lift yang hampir tertutup dan berhasil ia kejar.
"Tunggu-tunggu...ahh, kamsahamnida." Ucap Sana begitu ada seseorang yang sudah bersedia menunggunya dan mempersilahkan dirinya masuk.
Sesampainya dilantai dimana kantor Sana berada ia dengan hati-hati berjalan menuju mejanya dan matanya menjalar keseluruh ruangan mencari Timjangnya itu berada tapi tidak menemukannya. Begitu pun diruangannya didapati kosong.
Dengan napas panjang dan perasaan lega karena sepertinya Timjang belum datang, Sana mendekati Dahyun yang sedang sibuk mempersiapkan laporannya.
"Yaa!" Sapanya menepuk bahu Dahyun.
"Yaaa, kau dari mana saja?" Ucap Dahyun. Ada raut kekhawatiran didalam matanya.
"Hahaha aku berlari menuju kemari kau tahu? Lain kali kau harus membunuhku jika aku minum terlalu banyak. Aku beruntung bukan? Untung saja si muscle pig Jeon Jungkook belum sampai, jika dia lebih dulu datang dariku mungkin aku akan dibunuhnya. Hahaha." Ucap Sana.
Tanpa sepengetahan Sana orang yang dibicarakan sudah ada dibelakangnya dan memberitahu Dahyun untuk tetap diam, tidak memberitahukan keberadaanya.
"Yaa Kim Dahyun, aku kira aku akan tamat hari ini. Ahhh kemana si muscle pig yang selalu so cool itu pergi? Dia selalu memarahiku jika aku terlambat. Sekarang coba lihat dirinya. Ha! Jika dia datang aku akan gantian menceramahinya." Kata Sana bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Mr.Right (Completed)
Fanficcast: Minatozaki Sana Jeon Jungkook Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan. Begitu juga deng...