Author pov
Ashley di interview oleh Justin. Setelah selesai interview Justin menerima Ashley sebagai karyawannya. "Kau diterima, dan kau boleh bekerja mulai besok" ucap Justin kepada Ashley. "Terima kasih sir telah menerima saya sebagai karyawan Anda" ucap Ashley sambil menyalami Justin dengan terus memasang senyumannya.
"Baiklah bila seperti itu, saya permisi. Terima kasih, sir sekali lagi" ucap Ashley setelah menyalami Justin sambil meninggalkan ruangan Justin.
Saat Ashley ingin memutar knop pintu ruangan Justin tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, Ashley yang dipeluk kaget, tegang, dan bingung apa yang harus ia lakukan dengan refleks ia memutar badannya dan mendorong badan Justin agar pelukan tersebut terlepas agar ia bisa pergi dari ruangan ini.
Belum sempat Ashley keluar dari ruangan Justin, Justin segera mengehentikan jalannya dengan memeluk Ashley lagi. "Mate, youre my mate" ucap Justin kepada Ashley.
"Sorry, sir. apa yang anda lakukan?" tanya Ashley bingung sambil menahan tangis yang sudah di pelupuk mata.
"Tidak, aku mohon kamu jangan menangis, sweetheart" ucap Justin yang ingin menangis juga.
"Apa yang anda lakukan, sir?" tanya Ashley yang sudah menangis karena ia sudah tidak bisa menahan tangisnya.
"Tidak jangan menangis, sayang" ucap Justin, ia menangis juga sambil menghapus air mata Ashley yang sudah mengalir dengan derasnya.
"Kenapa anda menangis, sir?" tanya Ashley yang kebingungan karena Justin ikut menangis juga.
"Aku tidak bisa melihatmu menangis, sayang" ucap Justin sambil tersenyum polos.
"Okey.. aku sudah tidak menangis" ucap Ashley sambil menghapus air matanya yang masih tersisa di pipinya. Setelah itu ia mengambil sapu tangan yang Ashley bawa dan ia gunakan untuk menghapus air mata Justin.
Setelah selesai melakukan hal tersebut Ashley keluar meninggalkan ruangan Justin untuk bekerja.
Justin pov
Aku dan Jax berkomunikasi lewat mindlink.
kau memalukanku Just ucap Jax dengan nada kesal
kenapa? tanyaku pada Jax. Jax itu serigalaku bila kalian tidak tau.
Kenapa kau menangis didepan mate kita? tanya Jax
Aku tidak bisa melihatnya menangis Jax jawabku
Kau bodoh, bagaimana jika ia me-reject kita? ucap Jax dengan kesal
Jadi kau menyalahkanku? tanyaku sambil menahan tangisnya yang sebentar lagi akan pecah.
Tidak usah menangis, cengeng ucap Jax dengan nada mengejek.
Aku yang diejek oleh Jax segera mengambil iphone keluaran terbaruku dan menelphon mom.
"Mom, Jax mengataiku bodoh, dia juga menyalahkanku" ucapku kepada mom lewat tlp sambil menangis.
"Tenanglah, Justin. Mom akan ke kantormu, memangnya kenapa Jax menyalahkanmu?" tanya mom sambil menenangkanku.
"Aku menangis di depan mateku, mom" ucapku kepada mom.
"Kau sudah menemukan matemu, J?" tanya mom. "Iya mom" jawabku.
"Baiklah mom akan langsung berangkat ke kantormu, sayang" ucap momku.
Setelah mom mengucapkan kata tersebut langsung mematikan sepihak.
Jax mindlink ku kembali.
Hei bocah cengeng, kenapa kau mengadu dengan mom-mu? ucap Jax
Jax berhenti, aku akan mengadukan mu pada dad ancamku padanya
Hei jangan lakukan itu! ucap Jax dengan nada kesal dan panik
Diamlah perintahku pada Jax
Mengapa perasaan ku tidak enak ya J? ucap Jax dengan nada panik
Kenapa Jax? tanyaku padanya
Mate! Mate! ia sedang dekat dengan laki-laki lain! ucap Jax dengan nada yang panik
What?! ucapku dengan kaget
Setelah itu aku memutuskan mindlink ku pada Jax dan keluar ruangan sambil mencari mateku.
Author pov
Ashley yang sedang berbincang dengan pegawai Macloed Company kaget karena ia tiba-tiba lengannya ditarik, setelah itu secara tiba-tiba pinggangnya dirangkul dengan posesif, Justin memberi tatapan tajam dan dinginnya kepada pegawai yang tadi mengajak berbincang dengan Ash. "Maaf, sir" ucap pegawai tersebut sambil meninggal Justin dan Ash.
"Maaf sir, kurasa ini tidak sopan" ucap Ash sambil melirik tangan yang di pinggangnya.
"Kau milikku, tidak ada laki-laki lain yang boleh dekat denganmu, Ash!" ucap Justin dengan nada mengintimidasi.
YOU ARE READING
My Wolfboy
WerewolfBelum sempat Ashley keluar dari ruangan Justin, Justin segera mengehentikan jalannya dengan memeluk Ashley lagi. "Mate, you're my mate" ucap Justin kepada Ashley. "Sorry, sir. apa yang anda lakukan?" tanya Ashley bingung sambil menahan tangis yang...