chapter 16 (Justin POV)

1K 82 7
                                        

Justin POV

Semua sudah naik kedalam jet pribadi ku. Sejujurnya ini jet Macleod Company, tapi aku yang membelinya dengan uang pribadiku, jadi tidak masalah bukan jika aku menyebut jet pribadiku?. Aku memakainya karena jet pribadi ku digunakan mom dan dad berlibur, tapi tak apa jet ini sebenarnya lebih besar daripada yang digunakan mom dan dad, semua fasilitasnya lengkap kamar, televisi, kamar mandi, dan yang lainnya hanya saja disini ada perustakaan kecil dan meja panjang yang dikelilingi kursi-kursi untuk meeting.

Sekarang aku sedang disofa yang mengahadap kejendela di jet bersama Ashley, dia sedang tidur dengan pahaku menjadi bantalnya dan tanganku mengelus rambutnya. Kalau pertanyaan kalian kenapa kami tidak tidur di kamar, karena kamar disini hanya satu, dan itu sedang digunakan oleh ka Marsha dengan matenya.

Kalau kalian bertanya kenapa aku tidak pernah bertarung melawan rogue seperti Alpha-Alpha lainnya, itu karena aku tidak mau mengotori tanganku dengan membunuh rogue-rogue bodoh. Jika ada rogue yang memasuki teritoriku, aku sudah menyuruh seluruh pasukanku untuk tidak bermain kasar, tapi jika pasukanku mau bermain kasar aku tidak peduli. Lagipula sangat jarang ada rogue yang datang ke teritoriku, karena raja mereka saja tunduk padaku, jangan pikir aku adalah Justin yang childish yang selalu menangis, itu hanyalah sebuah topeng untuk menutupi kelakuanku.

Aku berpura-pura bersikap seperti anak kecil karena apapun yang anak kecil lakukan setiap orang pasti memaafkan, begitulah aku, jika aku membuat salah, aku akan memasang muka memelasku dan semua orang akan dengan mudah memaafkan kesalahanku. Aku sudah bosan berakting menjadi serang bocah bodoh, aku selalu ditindas kakak-kakak ku, tapi itu tidak masalah, aku tidak terlalu memikirkannya.

Apakah ada yang tahu tentang semua ini? Jawabannya iya, hanya Jax, serigalaku. Jax yang mengajarkanku agar menjadi lelaki sejati saat umurku 14 tahun, aku ke club setiap malam dengan mengendap-ngendap. Dan saat umurku 17 tahun pertama kalinya aku meniduri wanita, wanta itu adalah jalang yang ku sewa di club milik temanku, Ryan. Setelah umurku 18 tahun semuanya menjadi kacau, aku mencoba masuk kedunia gelap diajak oleh mafia no 1 di Atlanta, George Abrams.

Setelah umurku 20 tahun aku menjadi salah satu mafia besar di Atlanta yang diwariskan oleh George, dan Jax menyesal mengajariku menjadi lelaki sejati saat aku sudah menjadi lelaki sejati, yang benar saja Jax haha.

Dan untuk percintaan, tidak ada yang spesial dengan itu, aku hanya meniduri jalang dari club milik Ryan. Tentang Ashley, aku menyadari takdirku menjadi manusia serigala yang hanya mempunyai satu pasangan selama hidupnya, aku menganggapnya sebagai mateku. Aku menganggapnya hanya karena kasian dengan Jax, mungkin dia akan meninggalkanku jika aku mencampakkannya matenya dan juga aku menganggapnya karena dia cukup untuk memuaskan nafsuku diranjang.

Kalian ingat saat aku sedang bersama Kayana dikantorku? Saat itu aku akan bercinta bersamanya, tapi karena Jax menelpon Ashley, aku gagal bercinta dengan Kayana dan harus berakting menjadi orang bodong untuk yang kesekian kalinya. Untung saja Jax pintar bermain kata jadi dia bisa menutupi kesalahanku, dan dengan mudahnya Ashley percaya pada Jax.

Saat aku sedang berada di Jepang untuk mengurus pekerjaan. Saat itu aku baru saja selesai dan akan ke club, tiba-tiba mom menelpon dan memberitahuku bahwa Ashley mengalami masa heatnya, aku berterima kasih pada moon godes akhirnya aku bisa merasakan wanita itu, ya walaupun dia harus memanggilku dengan nama Jax.

Awalnya aku melamarnya hanya untuk meyakinkan Jax bahwa aku peduli pada mate kami. Aku tidak mungkin mengatakan pada Jax bahwa aku hanya menganggapnya pemuas hasrat sex ku. Oh, itu terlalu jahat untuk kukatakan pada serigalaku yang sudah membuatku merasakan surga dunia. Saat aku mengatakan akan menjadi lelaki idaman peremuan, itu hanya caraku untuk membuka topengku.

Tetapi aku bingung waktu itu saat aku bangun dipagi hari, aku mendengar ia sedang bertelpon dengan pria, dia memanggilnya dengan nama baby Ju, dan saat itu juga aku merasa ada rasa tak suka, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, jadi aku langsung menanyakannya pada Jax, dan Jax bilang aku sudah terpikat oleh pesona Ashley.

Dan saat aku meng-upload foto Ashley ke akun sosial mediaku, aku tidak tau dorongan dari mana, yang ada diotakku saat itu hanya aku ingin menyatakan pada dunia bahwa Ashley milikku. Terdengar posesif memang, tapi dari kejadian itu aku mulai menyadari bahwa aku memang sudah terpikat oleh pesona Ashley. Sekarang aku sangat tidak sabar untuk menantikan hari pernikahanku dan menjadikannya milikku sepenuhnya.

***

maaf ya lama update

mungkin sekarang jarang banget update soalnya mau fokus ujian dulu, tapi kalo sempet pasti update ko...

Makasih juga yang udah ngevote dan komen

Jangan lupa Vomment ya... :)

My WolfboyWhere stories live. Discover now