chapter 20

789 93 8
                                    

Justin POV

   Aku memarkirkan Audi R8 hitam yang baru saja kugunakan untuk mengantar Ashley ke bandara.

   Selesai memarkirkan mobilnya aku langsung berjalan menuju kekamarku untuk membersihkan tubuhku. 

   Saat aku keluar kamar mandi, ternyata dikasurku sudah ada Alice dan Julian, mau apa mereka disini?.

   "Mau apa kalian disini?" tanyaku datar sambil mengambil kaos polo hitamku

   "Such a bastard" jawab Julian. What the hell just he said?!

   "What did you say?" tanyaku menaikkan suara

   "B-A-S-T-A-R-D" balas Julian sengit

   "Guys, stop it!!!" teriak Alice

   "Dimana ka Justin yang baik, penyayang, dan tidak pernah menyakiti siapapun" teriak Alice lagi yang memkakkan telinga

   "Apa yang kau bicarakan, bicaralah dengan jelas" ucapku datar sambil berjalan ke walk in closet untuk menggunakan celana selututku

   "Aku melihatmu BERCIUMAN dengan wanita lain di festival musik kemarin" ucap Alice yang membuatku kaget. Sial, bagaimana bisa dia mengetahuinya.

   "Lalu semalam saat new year party kau tidak ada, dimana kau?" tanya Alice, aku masih diam membeku, jika Alice melihatku ada kemungkinan Ashley melihatku juga

   "Tentu saja bercinta dengan jalang itu sayang" sekarang Julian yang berbicara, aku langsung keluar walk in closet, menghampiri pasangan kekasih itu 

   "Ashley melihatnya?" tanyaku panik

   "Menurutmu kenapa dia pergi sialan!" jawab Julian marah, Alice mencoba menenangkan Julian.

   Damn, bagaimana jika Jax tau, ia tidak akan membantuku melawan pack-pack pemberontak dan mafia sialan itu besok.

   "Jax tau sekarang, Is there any last words?" tiba-tiba Jax me-mindlink ku

   Damn!Shit!Fuck!

   "Kata terakhir yang bagus Jay"

   Sial, bagaimana ini?!

   "Dia tidak melihatnya, dia pergi untuk bertemu ibunya, dia bahkan masih memberikanku kecupan saat ingin berpisah"ujarku Positive thinking

   "For your information, ka Ashley bukan orang yang menunjukkan kemarahannya didepan orang-orang, ia akan menyimpannya dan menenangkan dirinya. Terakhir ia seperti ini, 6 bulan yang lalu saat ia hampir dilecehkan preman jalanan, dan ia memutuskan pindah ke Atlanta. Jadi kau tau apa yang akan ka Ashley lakukan bukan?"jawab Julian

   "Oh ya, kau tau? ibuku sedang tidak di New Zealand"

   Holy Shit!!!   

   "What should i do?" tanyaku pada diriku sendiri

   "Coba kau telpon dia ka" usul Alice langsung ku lakukan

   "Bersikaplah biasa dulu, jangan to the point" ujar Julian

   Dalam dering ke-lima panggilanku diangkat 

   "Ya Justin ada apa" tanya Ashley padaku

   "Aku merind..."ucapanku terpotong 

   "Wait a second Justin" setelah Ashley mengatakan itu aku langsung men-speakernya   

   "Ada apa sayang?" 

   "Mom aku ingin tidur, biasanya aku memeluk sesuatu,hmm bolehkah aku meminjam tanganmu?" terdengar suara anak kecil

   "Kau bisa melepaskannya saat aku sudah tidur" lanjut anak kecil itu

  "Oh tentu, bagaimana kalau kau tidur dipelukanku, aku juga biasanya memeluk sesuatu"jawab Ashley

   "Bolehkah?"

   "Tentu sayang, kemarilah".

   "Justin, kau tadi ingin ngomong apa?" tanya Ashley disebrang sana

   "Aku mer..."ucapanku terpotong lagi

   "Sorry Mrs. can you turn off your mobile phone, it will disturb our journey" sepertinya ia pramugari 

   "Oh ya I'm sorry" Ashley langsung mematikan sambunga telponnya

   Damn!

  ***   

   Sekarang aku sedang berada dalam lamborghini veneno putih, mengendarainya dengan kecepatan tinggi menuju bandara.

   Saat sampai dibandara aku langsung menuju ruang direktur bandara disini.

   Brak

   Aku membuka kasar pintu ruang direktur dan menutunya dengan kasar juga.

   "Mr.Macloed, ada yang bisa saya bantu?" tanya direktur itu

   "aku harap kau bisa membantuku"

   "dengan senang hati tuan"

   "tolong carikan penumpang dengan nama Ashley Westwood"

   "baik tuan" Direktur itu langsung menelpon seseorang

   "Robby, carikan penumpang atas nama Ashley Westwood diseluruh penerbangan...secepatnya"

   "Saya sudah menghubungi bawahan saya untuk mencarinya tuan. Apa tuan ingin meminum sesuatu?" Sial, aku sedang panik kenapa dia malah berbasa-basi

   Kring kring kring

   Aku mengambil gagang telepon itu

   "Sir, penumpang atas nama Ashley Westwood memesan penerbangan ke Swedia, dengan pesawat boing-1587, pesawat sudah take off, tapi penumpang atas nama itu tidak masuk ke pesawat sir"

   WTF!!!

   "Cek CCTV ruang tunggu VIP" aku akhirnya bersuara

   "Eh...ba-baik Tuan" aku langsung menutup telponnya dan meminta direktur itu mengantarku ke ruang CCTV

   Saat aku masuk kedalam ruangan CCTV ada beberapa pekerja yang sedang mem-previous CCTV itu.

   "Tuan apa dia yang kalian maksud Ashley Westwood?" tanya seorang pekerja di sebelah kanan ku

   Aku melihat Ashley sedang menggendong anak kecil di sebuah supermarket. What?! Dia bersama anak siapa yang ada digendongannya?!

   "siapa anak itu?" tanyaku datar

   "saya tidak tau tuan, saat perempuan itu keluar kamar mandi ruang tunggu dia membawa anak kecil itu" jelas pekerja itu

   "tuan, saya melihat nona Ashley menaiki pesawat yang menuju Vegas" ucap direktur tadi yang tiba-tiba ada disebelahku

   "baiklah, siapkan jet pribadiku, kau bisa menelpon sekertarisku jika ingin uanganya"

   "terima kasih banyak tuan"

   Aku langsung berjalan keluar ruangan itu menuju veneno putih, sebelum menjalankan mobilnya aku mengirim pesan kepada Alice.

   Siapkan barang kalian semua, kita pulang sekarang! Tidak ada yang pulang sendiri.

   -Justin Macleod    

***

Karena votenya udah lebih dari 20 jadi sekarang gue update. Sekarang gue minta 30 vote buat next.

Jangan lupa komen yaa, buat bikin gua semangat update

My WolfboyWhere stories live. Discover now