AuthorPOV
"I said no!"
"Justin Please"
Sssseett
Lelaki yang dipanggil Justin tadi langsung menyentakan tangan wanita lawan bicaranya yang sedang merapihkan baju untuk dimasukkan ke koper yang ada disebelahnya
"Aku hanya sebentar disana ok?" ucap wanita itu sambil mengelus pipi Justin
"Fine! Tapi kau harus selalu menghubungiku!" jawab Justin mengalah, dan wanita itu hanya tersenyum hangat kepada Justin
"Baik, semua sudah siap, aku akan berangkat karena pesawatku 30 menit lagi berangkat" ucap wanita itu semangat
"Ayo, biar kuantar" tangan kanan Justin langsung menggandeng tangan wanita itu dan tangan kirinya membawa koper wanita itu
Mereka berjalan menuju pintu bangunan tersebut dengan sang wanita yang tersenyum dan lelaki yang berekspresi datar.
"Kau tunggu sini aku ambil mobil dulu" ucap Justin sambil membawa koper dan masih ditanggapi senyum hangat lawan bicaranya
"Ka Ashley, kau ingin kemana?" suara serak wanita khas bangun tidur mengalihkan pandangan wanita yang dari tadi hanya tersenyum. Saat wanita yang dipanggil Ashley itu berbalik ternyata ada sepasang kekasih yang siap dengan pakaian olahraga mereka
"Aku ingin ke New Zealand Alice" jawab Ashley dengan senyum yang belum pudar
Lelaki yang ada disamping Alice langsung memeluk Ashley yang notabenya adalah kakaknya
"Just tell me where you wanna go, i'll go there soon" bisik lelaki itu, dan langsung melepaskannya
Tin tin tin
"Okay, bye you two"
Setelah mengucapkan itu, Ashley langsung berjalan kearah Audi R8 hitam.
"Sayang, kau yakin ingin pergi kesana?" tanya Justin setelah menjalankan mobilnya
"Ya tentu" jawab Ashley dengan senyum yang belum luntur dari bibirnya.
Setelah itu perjalanan hening, tak ada yang memulai pembicaraan lagi.
*skip*
"I'll miss you" ucap Justin disela pelukannya bersama Ashley
Ya, mereka sudah sampai di bandara. Mereka berpelukan dengan Justin yang memeluk Ashley sangat erat. Sejujurnya ia tidak setuju mate-nya tiba-tiba ingin pulang ke negaranya karena mereka tidak pergi bersama.
"Ya aku tau" balas Ashley sambil melepaskan pelukannya, dan mengecup singkat bibir Justin
Justin kembali memeluk Ashley dengan erat.
"Justin kenapa paparazi mengambil foto kita?" tanya Ashley sambil mengendurkan pelukannya lagi
"Mereka mencari berita tentang keluarga ku, ya kau taulah"
"Sekarang kau masuk dan tak ada lagi paparazi yang mengikutimu" lanjut Justin
Ashley tersenyum, berjalan masuk ke ruang tunggu sambil melambaikan tangannya ke Justin yang dibalas senyum oleh Justin.
Setelah masuk ke ruang tunggu Ashley langsung menuju kamar mandi, tapi saat melewati kamar mandi laki-laki, ia melihat anak laki-laki berumur sekitar 2 atau 3 tahun yang sedang menangis didepan pintu dengan ransel kecil berwarna biru disebelahya.
"Hey boy, why are you crying?" tanya Ashley kepada anak laki-laki dan mensejajarkan tingginya
"Mrs.Grundy...she...left m-me...here" jawab anak laki-laki itu sesegukkan
"Is she your mom?"
"No, Mrs. Grundy bilang aku tidak punya orang tua" jawab anak laki-laki berambut pirang itu masih sesegukkan
"There's something she said before she leave?"
"No, she just give me this" ucap anak laki-laki itu sambil mengeluarkan amplop yang ada di saku jaketnya
Ashley langsung membukanya, ternyata isinya 2 tiket pesawat.
Oh poor you ucap Ashley dalam hati
"Baiklah, sekarang kita menuju ke pesawat mu ya, you save with me" ucap Ashley sambil berdiri, menggendong anak itu dan mengambil ranselnya, berjalan keluar dari ruang tunggu.
Sebelum masuk pesawat Ashley berhenti di supermarket yang ada disana, ia memesan coklat hangat dan roti untuk anak itu.
"Jadi siapa namamu?" tanya Ashley kepada anak yang ada di gendongannya itu
"Jason Javier"
"Kau tau berapa umurmu?"
"Tidak, tapi waktu itu bibi Tera pernah memberikanku kue dengan gambar seperti...Itu" jawab anak itu sambil meunjuk kearah angka 3 yang ada dikaca.
"Nona, aku tidak pernah memanggil perempuan dengan sebutan mom, jika aku memanggilmu mom apa itu akan menjadi masalah?" tanya Jason yang membuat Ashley kaget
"Tentu tidak sayang"jawab Ashley, dan Ashley mengecup kepala Jason.
Ashley sudah duduk bersama Jason di pesawat. Pesawatnya sudah take off. Anak laki-laki itu sedang sibuk memakan roti dan coklat panasnya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi menandakan panggilan masuk dengan id caller future hubby.
"Ya Justin ada apa" tanya Ashley to the point
"Aku merind..."
"Wait a second Justin"
"Ada apa sayang?" tanya Ashley kepada bocah lelaki itu
"Mom aku ingin tidur, biasanya aku memeluk sesuatu,hmm bolehkah aku meminjam tanganmu?" tanya anak kecil itu ragu
"Kau bisa melepaskannya saat aku sudah tidur" lanjut anak itu
"Oh tentu, bagaimana kalau kau tidur dipelukanku, aku juga biasanya memeluk sesuatu" jawab Ashley
"Bolehkah?"
"Tentu sayang, kemarilah" Jason langsung duduk dipangkuan Ashley dan meletakkan wajahnya diantara leher Ashley, dan Ashley memeluk Jason dengan satu tangannya.
"Justin, kau tadi ingin ngomong apa?" tanya Ashley setelah meletakkan kembali handphonenya di telinganya
"Aku mer..."
"Sorry Mrs. can you turn off your phone, it will disturb our journey" seorang pramugari memotong ucapan Justin
"Oh ya I'm sorry" ucap Ashley dan langsung mematikkan handphonenya***
Heyho sorry lama updatenya. Jadi ceritanya gue udh ngetik di laptop, trus pas mau update eh laptop gue gabisa buat internet, jadi harus gue pindahin dulu datanya ke hp.
Gue mau ngucapin makasih buat semua yg udah baca sama ngevote, udah 10k woy readersnya!!! Seneng parah!!! Sama yang komen-komen itu bikin gue semangat buat update,walaupun gue gabales tapi gue liat komen kalian semua
Sekarang gue minta 20 vote buat update selanjutnya.
YOU ARE READING
My Wolfboy
WerewolfBelum sempat Ashley keluar dari ruangan Justin, Justin segera mengehentikan jalannya dengan memeluk Ashley lagi. "Mate, you're my mate" ucap Justin kepada Ashley. "Sorry, sir. apa yang anda lakukan?" tanya Ashley bingung sambil menahan tangis yang...