Sebelas

4.1K 258 10
                                    

Gue udah siap untuk menyaksikan perform Kak Kevin di gedung pusat. Gue memakai kemeja berwarna soft pink dilengkapi joger hitam, sneakers soft pink, dan slingbag polos, dengan rambut yang tergerai bebas. Gue meraih kamera dan memasukkan ke slingbag untuk mengabadikan perform-nya Kak Kevin. Dan tiba-tiba Iphone gue bunyi, notifikasi dari Clara, kirain dari Kak Kevin. Dengan enggan gue buka Line Clara.

Clara: Ke cafe yuk

Fiona: Kapan?

Clara: Sekarang, gue jemput deh

Fiona: Nggak bisa, gue ada urusan

Clara: Urusan apa?

Fiona: Lihat Kak Kevin perform

Calra: Njir, kirain urusan penting. Dimana?

Fiona: Di gedung pusat. Lo jadi ke cafe?

Clara: Nggak tau, kayaknya sih jadi

Fiona: Kalau ke cafe titip coklat hangat

Clara: Males

Read.

Males gue balesnya. Gue melihat jam tangan yang melingkar di tangan kiri gue. Jam sembilan kurang lima belas  menit. Karena menurut gue masih lama, gue pun bersantai ria di ruang tamu. Notifikasi Line terdengar nyaring, pasti Kak Kevin.

Kevin: Jadi nonton gue kan?

Fiona: Iya, ntar lagi gue berangkat kok

Kevin: Ya udah, hati-hati kalau dijalan. Naik apa?

Fiona: Motor

Kevin: Sendiri?

Fiona: Iya, mau sama siapa kalau nggak sendiri?

Kevin: Ya kali sama temen

Fiona: Enggak, enak sendiri

Kevin: Cie jomblo

Fiona: Situ juga jomblo

Kevin: Kalau mau berangkat bilang gue ya, nanti gue jemput di luar

Fiona: Iya, lo udah bilang berapa kali sih

Kevin: Iya ya, hahaha. Kan takut lo lupa

Fiona: Nggak, gue nggak lupa

Kevin: Nyokap lo mana?

Fiona: Kenapa nyari nyokap?

Kevin: Mau bilang anaknya gue bawa

Fiona: Gue udah bilang. Ya udah sana siap-siap dulu, ntar lagi gue berangkat

Kevin: Iya, hati-hati

Fiona: Gue berangkat

Kevin: Sekarang?

Fiona: Tahun depan, ya iyalah sekarang

Kevin: Oh, kirain tahun depan. Oke deh, hati-hati. Gue tunggu didepan

Gue meletakkan Iphone gue di dalam slingbag dan beranjak dari sofa, memasang sneakers yang tadi gue lepas. Gue pamit pada Bibi Mirna, penjaga rumah gue dan setelahnya gue berangkat menemui Kak Kevin di gedung pusat.

****

Benar saja, Kak Kevin menunggu gue di depan gedung. Senyumnya terbentuk saat gue lewat di depannya. Dia memakai jas hitam yang sangat rapi. Wajahnya semakin terlihat teduh dan bersahabat. Gue menelan ludah, bagaimana bisa baju yang gue kenakan sangat simple sedangkan ini adalah acara resmi.

He(A)rt - [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang