Dua Puluh Tujuh [NEW]

3.2K 117 10
                                    

Gue langsung mematung mendengar pernyataan yang baru saja keluar dari mulut cablak Jennie. Demi apa gue ingin memakan Jennie hidup-hidup.

Delvin langsung menatap gue datar nan dingin. "Enggak, bohongan, sumpah," elak gue. Jujur, gue nggak mau persahabatan gue dan Delvin hancur dengan cara seperti ini. Delvin masih menatap gue datar dan dingin, beberapa dekit kemudian dia mendekat ke arah gue dan memeluk gue sambil tersenyum hangat.

"Iya, Fiona suka sama lo, Vin," tambah Sheryn yang berhasil mengembalikan gue ke dunia nyata.

Sayangnya itu adalah sebuah ekspektasi yang sempat membuat gue hanyut ke dalamnya, meninggalkan dunia nyata yang saat ini sedang gue tempati. Kembali pada hukum alama yang mengatakan bahwa ekspetasi adalah kebalikan dari realita.

Gue menelan saliva dengan susah payah. Delvin menatap gue dingin nan datar, sama dengan tatapan Arkan saat mengetahui bahwa gue menyukainya dua tahun silam, menatap Jennie dan Sheryn yang masih berdiri di hadapannya secara bergantian dan kembali menatap gue. Sedetik kemudian setelah beberapa detik yang lalu menjadi hening, Delvin berbalik dengan pasti, meninggalkan Jennie, Sheryn, dan gue yang masih mematung. Dia berlalu tanpa menoleh sedikit pun ke arah dimana ada tiga cewek yang mematung disana.

Gue menatap Jennie dan Sheryn kesal, bagaimana tidak? Kalau saja mulut cablak mereka tidak mengatakan itu, pasti semua -masih- baik-baik saja. Tapi gue tidak boleh egois, mungkin mereka hanya membantu untuk menyatakan perasaan gue pada Delvin, dan itu tidak bisa dinyatakan dengan kata-kata 'salah total'. Gue tau mereka, gue mengenali mereka, tapi baru saat ini gue menjadi korban dari mulut cablak mereka yang membuat gue ingin segera merobek mulutnya.

Apa kalian berpikir mereka akan meminta maaf? Jawabannya tidak, mereka tidak akan mengucapkan sepatah kata maaf pun, tidak. Mungkin kalian akan kesal dengan mereka berdua, tentu saja, gue juga kesal, sangat kesal. Tapi gue sudah mengenali mereka yang hanya bermain-main, gue tau itu. Gue akan berusaha berpikir positif bahwa Delvin tidak akan memikirkan ucapan Jennie dan Sheryn, berusaha berpikir posistif kalau Delvin hanya menganggap itu semua sebagai lelucon. Itu yang terbaik.

****

Sheryn menggandeng gue menuju kantin karena perut mungilnya meraung kelaparan. Setelahnya, gue duduk di bangku favorite kami, bangku terdepan dekat pagar yang biasa kami sebut dengan 'markas andalan'. Sheryn duduk di hadapan gue dan menatap gue dalam. "Apa?"

Dia menghela napas dan bertopang dagu. "Gue nggak nyangka kalau respon Delvin kayak gitu," ucapnya. "Ini di luar perkiraan."

Gue memiringkan kepala dan menatapnya bingung. "Maksud lo?"

Gadis itu tidak langsung menjawab dan menciptakan keheningan. Angin semilir datang dan menerbangkan beberapa helai rambutnya yang panjang. "Lo tau kalau dulu gue juga sempet suka sama Delvin?" tanyanya membuat gue terdiam. "Gue tau lo pasti udah tau tentang gosip itu. Enggak, gue enggak pernah menyukainya, itu adalah akal-akalan temen-temen gue. saat itu, gue sedang frustasi karena kedatangan Aldo yang tiba-tiba."

"Aldo? Apa hubungannya sama lo?"

"Dia cinta pertama gue, gue menyukainya selama dua tahun terakhir. Awalnya gue sudah bisa melupakan Aldo dan ternyata itu nggak bertahan lama saat Aldo muncul lagi di kehidupan gue," jelasnya.

"Terus kenapa lo bisa suka sama Delvin?"

"Gue udah bilang sama lo kalau gue nggak pernah suka sama Delvin. Awalnya gue emang niat mau suka sama Delvin dan temen-temen gue, lo tau lah gimana mulutnya temen-temen gue, nyebarin gosip kalau gue suka sama Delvin. Saat itu gue nggak memiliki perasaan apa pun padanya."

"Gimana reaksi Delvin? Dia ngejauh atau... em, merespon?" tanya gue ragu.

Sheryn tetrawa kecil. "Dia tidak menjauh dan tidak merespon. Dia hanya menggoda gue, selalu saja menggoda dan membuat gue malu. Saat itu, saat gosip itu pertama kali menyebar luas, gue canggung untuk bertemu Delvin. Dan beberapa hari selanjutnya Delvin selalu datang dengan godaan gilanya."

He(A)rt - [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang