Chapter.12 Predator Malam

23 2 0
                                    

Semuanya, mau yang masih anak-anak, remaja bahkan yang tua sekalipun, semuanya tertunduk. Ekspresi muram memenuhi ruangan itu.

Kakek yang tadi menghampiri kami," Maaf atas ke tidak nyamanannya, kami tidak bisa menerima pertolongan kalian. Jadi kami mohon kalian pergi."

Aku terdiam, masalah apa yang sampai membuat Mixas berbuat seperti itu. Tentu masalah yang amat besar.

" Tunggu kalian bisa menceritakan masalah kalian pada kami, kami bisa membantu."

" Maaf kami tidak memerlukannya, terima kasih atas bantuannya."

Satu persatu orang pergi dari ruangan ini. Kami akhirnya disuruh keluar dari sini.

Sebuah pintu tersembunyi, rumah mereka semua berada di bawah tanah. Tampak dari atas sini ada tumpukan rumah yang sudah rusak.

" Aku mengerti." Aku tahu apa yang terjadi, mungkin saja dulu Mixas kehilangan keluarganya karena monster itu dan bertekad membunuhnya sendiri.

Aku ingin membantunya tapi sebelum itu ada sesuatu yang ingin ku ketahui dari Sugiko.

" Hei! Sugiko! Kenapa kau tadi hah?" Aku meneriakinya.

Dia tidak menghadap padaku," Bukan urusanmu."

" Tentu saja ini urusanku, kita sudah terlibat karenanya. Makanya aku perlu tahu asal-usulnya. Apa hubunganmu dengannya?"

" Sudahku bilang ini bukan urusanmu!!" Dia berteriak dengan nada keras, cukup membuat ketegangan.

Kono terdiam, dia sangat ketakutan. Dia tidak pernah melihat Sugiko seperti ini.
.
.

" Sudah kuputuskan, aku akan membantu mereka." kataku.

Kono terkejut mendengar perkataanku, dia tampak sangat cemas.

" Kono maukah kau membantuku?" Kono sangatlah kebingungan saat ini, antara mengikuti Sugiko atau aku.

" Kono kumohon, tolonglah mereka."

Sugiko duduk dibalik rumah yang hancur, dia merasa sangat tertekan.

Kono akhirnya membuat keputusan," Baiklah, aku akan membantu mereka. Putih!"

Aku merasa senang," Terima kasih Kono! Kakek itu bilang monster itu muncul ketika malam hari. Kita bisa bermalam disini."

" Di tumpukan rumah ini?"

" Ya, tidak ada tempat lain lagi. Kita akan menunggu sampai malam."

Aku merasakan ada seseorang, heh..si pink itu. Akhirnya dia balik lagi. Dia pasti akan kembali karena tidak ada orang lain selain kami yang akan menemaninya.

.
.
.
.
Menjelang malam aku dan Kono memasak makanan dari hasil berburu kelinci disekitar. Sugiko masih berada di tempatnya, dia tidak berpindah sedikit pun.

Kono menghampirinya untuk memberikan makanan, tapi tidak ada respon dari Sugiko. Kono meletakkan kelinci bakar itu ditanah. Meninggalkannya bersama Sugiko.

" Sugiko tampak sangat lesu, Putih." kata Kono cemas.

" Ya, aku tahu. Sebenarnya dia kenapa? Tiba-tiba dia marah."

Raiko yang tidak tahu apa-apa kebingungan sendiri, gadis ini hanya menyusahkan saja.

Matahari sudah kelelahan karena bersinar sepanjang hari. Hari mulai gelap, seperti yang dikatakan kakek itu. Monster itu akan segera muncul. Raiko lebih memilih bersembunyi dari pada membantu kami.

Kutanyakan kondisi Kono," Sudah gelap, Kono kau sudah siap?"

" Tunggu sebentar lagi.., Ahh! Sud-" Tiba-tiba sebuah bayangan besar terbang diatas kami. Sangat besar, bermata merah menyala.

Hirokata no YomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang