Uhh..
Ada apa dengan pria ini? Dia menatapku dengan mata kuningnya. Lebih baik aku segera pergi, aku punya perasaan tidak enak tentang ini." Tunggu."
Ini buruk, pria itu menghentikan langkahku.
" Ada apa..?" Tanyaku yang sedikit gemetar.Langkah kakinya semakin keras terdengar. Apa yang harus aku perbuat!!?
" Kau..." katanya pelan.
"...."
" Kau itu siapa? Aku tidak pernah melihatmu."
Sudah kuduga, itu yang akan ditanyakan olehnya. Walaupun sudah kuduga, aku sama sekali tidak memikirkan jawabannya! Siapapun tolong aku!
" Hei." Suara orang memanggil dari kejauhan.
Aku pun berbalik dan melihat sosok yang memanggil itu. Ternyata Sugiko! Terima kasih!
" Putih, seharusnya kau istirahat di ruanganmu." Kata Sugiko.
" Eh, iya. Aku hanya berjalan-jalan sebentar kok. Sekarang aku akan kembali."
Aku berjalan menjauhi pria misterius itu dan melewati Sugiko tanpa melihat kebelakang. Aku tidak peduli yang terjadi selanjutnya, yang penting aku selamat.
Setelah beberapa saat, aku pun kembali ke ruanganku tadi. Apa yang terjadi kalau Sugiko tidak menyelamatkan aku tadi? Bisa saja dia menyerangku, atau dia itu sebenarnya pembunuh bayaran!?
Huh, memikirkannya saja sudah membuatku muak. Dunia ini penuh dengan orang aneh.
Aku bergumam terlalu lama sampai aku baru menyadari ini bukan ruangan yang tadi.
" Astaga ini dimana?!"
Ruangan ini mirip dengan yang tadi! Sungguh menyebalkan jika harus kesasar lagi.
" Huh? Sniwy apa itu kau?"
Seorang laki-laki seusiaku bangkit dari kasur. Dia berambut pirang dengan pakaian berkelas bangsawan." Kau bukan Sniwy. Kau siapa? Kenapa kau diruanganku?" Tanya dia.
" Ah, maaf! Aku salah masuk ruangan! Aku akan segara pergi."
" Hei, tunggu!"
Kenapa dia? Padahal aku mau pergi tapi malah dihentikan.
" Karena kau sudah berkunjung ke sini kenapa kau tidak nongkrong dulu!"
Hmm.. Jadi begitu, dia ingin aku menghabiskan waktu bersamanya. Kalau dilihat-lihat... sepertinya orang ini baik, tidak garang dengan orang yang tadi.
" Baiklah, jika kau bilang begitu."
" Nah gitu dongg!"
Kami pun berbincang-bincang di atas kasur. Rasanya seperti rumah nenek. Orang itu memulai membuka suara.
" Neh, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, kau ini siapa?"" Aku hanya menumpang sebentar disini."
" Benarkah? Padahal aku berharap kau bisa disini lebih lama."
Heh. Dia memang bersahabat.
" Kalau dilihat-lihat... Kau mirip sekali dengan Sniwy ya!" Katanya girang.
" Sniwy?"
" Iya! Kalian berdua sangat mirip! Kalian berdua sama-sama putih!"
Sniwy? Putih? Jadi pria putih tadi namanya Sniwy!? Imut sekali namanya. Tapi wajahnya...garang.
" Tapi.. Ada yang tampak berbeda..."
Perlahan dia mendekatkan wajahnya padaku. Tentu saja aku bingung dan was-was jika nantinya cerita ini akan jadi yaoi....
Dia masih memperhatikan sampai aku hampir dalam posisi tiduran.
" A-aapaa yang.. kau LAKUKAN...!!??" tanyaku panik.
" Matamu bagai samudra yang luas."
ADA APA DENGAN ORANG INI!!!!? APA DIA PUNYA KELAINAN JIWA!!?!?
Lalu seseorang masuk." Permisi...."
Itu Sniwy! Astaga! Dia melihat kami dalam posisi aneh!
Keheningan sesaat.
" Maaf menggangu..."
Sniwy langsung pergi menutup pintu perlahan...
" Hei Sniwy! Kemari!" Panggil orang ini yang masih tidak ku ketahui namanya.
Dia berlari kepintu, otomatis aku bebas.
" Masuk Sniwy!"
Tampaknya orang itu menarik-narik tangan si Sniwy itu, memaksanya masuk.
" Sudah ku bilang jangan panggil aku Sniwy!" Kata pria putih itu.
" Kenapa? Itu kan memang namamu, Sniwy."
" Sudahku bilang-!!!"
Pria itu pun menengok padaku.
" Kau orang yang tadi..."Apa salahku sampai ini tidak ada akhirnya... Aku harus bertingkah normal.
" Umm, salam kenal! Kita pernah bertemu sebelumnya."...
...ITU SAMA SEKALI TIDAK NORMAL!!!
Dia masih menatap tajam padaku. Ugh.. Aku tidak suka ini.
" Apa Sugiko temanmu?"
Tunggu.. Dia kenal dengan Sugiko?!
" Apa urusanmu disini?"
Umm....
" Siapa kau ini?"
...
" Jawab!!"
" Hei, Sniwy! Sudahlah! Kau terlalu curiga! Dia hanya pendatang!" Kata orang itu berusaha menenangkan Sniwy.
" Justru itu patut dicurigai. Dia berteman dengan Sugiko!"
" Lalu apa masalahmu dengan Sugiko? Apa ini masalah rival itu lagi?"
Sniwy terdiam. Dari percakapan ini, akhirnya aku mengerti. Sniwy dan Sugiko adalah rival. Aku tidak pernah membayangkan jika Sugiko punya rival.
" Nah, kita sudahi saja masalah barusan. Hei! Aku belum memperkenalkan diri."
Dia mendekat padaku.
" Perkenalkan namaku Switz de Falfallah. Aku pangeran disini!"Pangeran!!? Uhh... Sedikit saja aku membuat kesalahan, kepalaku bisa melayang...
" Namaku.. Hasegame Yomi.."
Plakk!
Terkejut aku. Dia tiba-tiba menepuk pundakku.
" Jangan kaku begitu dong! Tenang saja! Kepalamu tidak akan putus kok!"DIA NGOMONG BEGITU MALAH MEMBUATKU TAMBAH TAKUT!!!!
" Perkenalkan namaku Hasegame Yomi!"
Suaraku sudah lumayan tegas, tapi sepertinya masih sedikit kaku.Pangeran itu tersenyum kepadaku.
" Hehe."Lalu dia mengulurkan tangannya padaku.
" Panggil saja aku Swiss. Mulai hari ini kita teman!"Apa kalian memikirkan apa yang kupikirkan? Dia benar-benar membuat ku tidak bisa berkata apa-apa. Kupikir ini akan menjadi akhir yang bagus untuk cerita kali ini. Kemudian aku membalas uluran tangannya. Kami pun bersalaman.
" Panggil aku Yomi."
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hirokata no Yomi
FantasySeorang pemuda bernama Hasegame Yomi, berjuang mencari jalan untuk pulang setelah ia terlempar kedunia yang tidak pernah dia ketahui. Perjalanan pun ia lakukan demi mencari jalan pulang. Tetapi, pedang kaca itu 'memaksa' dia untuk mengungkap masa la...