Setelah kejadian ghoul itu, kami memutuskan melanjutkan perjalanan. Tapi aku merasa lapar, kalau di ingat-ingat aku belum makan dari saat itu.
" Hei, aku lapar nih. Bagaimana kita mencari makan dulu?"
Kono langsung bereaksi terhadap ucapanku," Hmm boleh juga! Aku yang akan memasak, kalian cari bahannya dulu!"
Kono tampaknya tetap bersemangat setelah kejadian itu ya. Lalu gadis pink menyebalkan itu mulai memulai kerusuhan." Ngapain makan lagi?! Kan udah makan tadi."
" Yang makan hanya kau tadi, dan jika kau tidak ditolong Kono mungkin saja kau sudah bangun di sana, dasar bodoh!" ocehku ke padanya.
Seperti biasa, gadis itu langsung marah," Apa! Beraninya kau! Aku kan kelaparan tahu! Kalau aku tidak makan, nanti kulit aku bisa keriput tahu!"
Dari pada melanjutkan percakapan tidak berbobot ini, lebih baik aku mengalah saja.
" Kau berisik! Putih diamlah!" si rambut jabrik kesal.
" Kenapa aku yang kena!?"
" Putihh!! Diamlah! Kau tidak bisa mendengar ya!?" Myokosu itu ikut-ikutan marah.
Cihhh kampret, kenapa aku selalu salah...
" Sekarang kita cari saja tempat untuk bermalam dulu." kata Sugiko.
Aku memutuskan untuk menuruti saja apa katanya dan bertindak," Yasudah, ayo semuanya!"
Aku melihat sebuah rumah kecil dipinggir sungai. Wahhh betapa senangnya aku. Langsung saja kami mendekati rumah tersebut.
" Berhenti."
Suara itu langsung membuat aku berhenti bergerak. Ternyata itu suara Sugiko.
" Kenapa?" tanyaku polos." Kenapa? Hmp! Kau lupa? Bisa saja itu jebakan."
Kali ini dia hampir membuatku tersedak sendiri. Aku lupa tentang jebakan…rencana ku untuk tampil keren pun sirna. Tapi aku tidak putus asa!
" Ehehe mana mungkin ada jebakan sih! Lihat aja, aman kok!"
" Maaf ya Putih, kami tidak ikut masuk. Biar kau saja yang masuk ke perut monster."
Komentar pedas dari Kono benar-benar membuatku membara! Kenapa sih mereka suka membuatku kesal!? Karena terlanjur kesal aku langsung saja ke rumah kecil itu.
" Hei, Tunggu! Kau serius?!" Raiko tampak agak khawatir. Ya.. aku pun juga keringat dingin, tapi demi tampil keren! Akan ku lakukan!
Ku pegang gagang pintu dan membanting pintu tersebut. Di dalamnya kosong tidak ada apa pun disini. Teman-temanku penasaran, kelihatan dari wajah mereka. Hmm! Langsung saja ku ambil kesempatan ini.
" Tuh kan, sudah kubilang! Tidak ada apa-apa disini! Ayo semuanya kita bermalam disini!"
Mereka menunjukkan reaksi yang tidak kuharapkan. Wajah mereka pucat semua, mereka melangkah mundur menjauhi sesuatu yang ada di belakangku. Keringatku sudah seperti air terjun di Paradise Falls. Akhirnya aku memberanikan diri membalikkan badan.
Seekor gurita raksasa muncul dari sungai. Tubuhnya menutupi semua cahaya, membuat tubuhku ditutupi bayangannya. Ternyata pintu tadi pemicu munculnya mangsa. Aku tidak tahu harus berkeringat atau apa lagi.
" Ee..teman-teman?"
Mereka sama sekali tidak berkutik, dan malah membacakan doa kematian. Sialan!
Aku bisa merasakan tentakel gurita itu menempel di tubuhku, mengangkatku tinggi-tinggi. Aku berbalik, dan melihat ratusan gigi runcing sudah menantiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hirokata no Yomi
FantasySeorang pemuda bernama Hasegame Yomi, berjuang mencari jalan untuk pulang setelah ia terlempar kedunia yang tidak pernah dia ketahui. Perjalanan pun ia lakukan demi mencari jalan pulang. Tetapi, pedang kaca itu 'memaksa' dia untuk mengungkap masa la...