Aku makhluk penjaga dihutan ini, kami hanyalah sekelompok kecil setelah kami diburu dan dimakan layaknya hewan oleh para sial*an itu!"Aku memandanginya dengan ekspresi lesu," Ok sekarang aku menyesal"
Dia menaruh tangannya dipinggang," Yasudah karena kau sudah tahu. Oh ya tadi permintaanmu ingin mencariku kan, ada apa?"Kata-katanya sontak membuatku menelan ludah, bagaimana jika panitia itu memang berniat membuatnya menjadi hidangan dengan menukarkan gelar kemenangan? Aku jadi tidak ingin memintanya setelah apa yang ia katakan. Nanti jika aku membawanya ke kontes, dia bisa dibunuh.
Aku akhirnya mengambil keputusan sambil mundur kebelakang," ... tidak jadi deh.."
Kono bingung dan memaksaku untuk mengatakannya," Hah? Apa kau bilang? Ayolah katakan saja."" Tapi-" Belum selesai aku berbicara, tiba-tiba sebuah anak panah jatuh hampir mengenai Kono dan aku. Sentak aku langsung menjauhinya. Aku melihat seorang wanita sedang duduk diatas batang pohon dengan pakaian sexy, " Cih! Tidak kena ya, mungkin selanjutnya bisa kena."
Panah selanjutnya telah disiapkan, aku yang menyadari itu langsung bergerak," Awas!" Kugendong Kono dan sembunyi dibalik pohon lainnya. Anak panahnya tidak jadi ditembakkan, aku mulai keluar dari balik pohon.
Aku mendengar suara sepatu, tandanya dia sudah turun dari pohon. Dia kemudian memandangiku" Hm? Kau kan peserta cowok putih tadi." Namaku yang diubah-ubah membuatku geram," Siapa yang kau panggil cowok putih hah!?"
Aku menyadari ternyata ia adalah peserta juga, Misa! Dia berdiri dihadapanku," Berikan ia padaku atau kau akan terluka."
Dia mengambil satu anak panah lalu mengarahkan panahnya padaku tanda siap untuk menembak. Aku tidak ingin Kono terbunuh," Tidak akan kuserahkan padamu!"
Wanita itu marah," Hm! Kau memang mau mati!!"Anak panahnya menembak, semuanya langsung kuhindari entah kenapa ini bisa begitu mudah mungkin karena latihan beladiri ku? Aku perlahan mengambil jarak agar pedangku dapat menjangkaunya.
Saat sudah dekat langsung kutebas tapi ia tapi dia dapat menghindarinya dengan mudah, yang benar saja dia punya pisau dibalik roknya itu! Dia gunakan pisaunya untuk menebasku, aku berhasil menghindarinya tapi ternyata pisau itu hanya sebagai pengecoh! Setelah ia mengayunkan pisaunya tepat langsung ia memanah dan panah itu mengenai paha kananku.
Bruak! Aku terjatuh ketanah. " Argg!" Aku merintih sakit sambil memegangi pahaku yg terkena panah. Kono menghampiriku" Putih! Kau tidak apa-apa!?"
Aku teralihkan oleh kata-kata Kono," Siapa yg kau panggil putih, Sialan!!?"
" Hm! Mati!" Ditembaklah anak panahnya kepadaku. Aku menutup mataku berharap keajaiban terjadi. Tapi kutunggu lama anak panahnya tidak kunjung mengenaiku. Ada apa ya? aku memberanikan untuk kubuka mataku, betapa terkejutnya aku. Anak panahnya mengambang diudara.Misa terkejut bukan main," Apa mustahil! Kenapa anak panahnya terhenti?" Terlihat sebuah senyuman evil diwajah Kono," Hm! Kau harus berpikir dua kali sebelum menangkapku dasar serangga!"
Kono mengangkat kedua tangannya, tangannya terlihat bercahaya. Misa yang kesal karena merasa harga dirinya diinjak-injak mulai menyerang lagi," Kau Myokosu sialan! Beraninya kau memanggilku serangga! Kau akan mati!"
Marah Misa sambil mempersiapkan anak panah berikutnya tapi.. tiba-tiba batang pohong melilit tubug Misa, " Gyaaaa!! Apa ini! Batang pohon ini mengikatku!"
Aku tidak percaya dengan pandangan yang kulihat ini, cabang pohon yang ada dibelakngnya bergerak dan melilit tubuhnya membuatnya tidak bisa bergerak.
" Bersiaplah! Oxgone!" Kono seperti mengeluarkan sebuah mantra sihir, Misa tampak sesak," Aaah! Aku..tdk bs... ber..napas..!"
Dia pingsan, aku cengo, dan Kono tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hirokata no Yomi
FantasíaSeorang pemuda bernama Hasegame Yomi, berjuang mencari jalan untuk pulang setelah ia terlempar kedunia yang tidak pernah dia ketahui. Perjalanan pun ia lakukan demi mencari jalan pulang. Tetapi, pedang kaca itu 'memaksa' dia untuk mengungkap masa la...