Hmm..
Aku bangun dari tidurku. Rasanya enak sekali tidurku, tidak ada yang mengganggu. Aku tidak tahu pukul berapa dan bagaimana perputaran waktu di dunia ini.
Aku melirik ke Sugiko dan Kono. Mereka berdua masih terlelap. Ku tinggalkan saja mereka, dan berkeliling sejenak.
Lorong yang kulalui sangat sepi, tak ada seorang pun disini. Kemana semua orang? Oh! Pasti mereka ada di luar.
Aku berjalan kesana-kesini untuk mencari jalan keluar. Usahaku terbayar, aku sampai diluar. Benar, semua orang ada disini. Semuanya bergembira karena tidak terkurung dalam kurungan bebatuan itu lagi.
Bahkan monster itu kini telah disenangi semua orang terutama anak-anak. Mereka bermain-main tanpa ada rasa takut lagi.
" Selamat pagi, Tuan!" Salah seorang penduduk mendatangiku.
" Tu-tuan? Kau tak usah memanggilku seperti itu. Panggil saja aku Yomi." Kataku tak enak.
" Baik Tuan Yomi!"
" Terserah."
" Apakah istirahat anda cukup? Kami akan menyiapkan sarapan untuk anda dan teman anda." Sekarang dia menawarkan makanan.
" Ya, terima kasih atas bantuan kalian. Nanti saya akan datang untuk sarapan."
Kemudian dia memberi salam lagi dan meninggalkanku. Semua pria sedang bekerja untuk membangun tempat tinggal baru di permukaan tanah. Kaum perempuan yang menyiapkan makanan.
Aku kemudian berjalan-jalan sekedar untuk melihat-lihat. Lalu mataku langsung mengarah pada sesuatu. Sesuatu yang bercahaya ke emasan. Tanpa pikir panjang langsung saja aku membawa tubuhku kesana.
Aku segera mengambilnya untuk menghapus rasa penasaranku. Hmm.. benda ini seperti sebuah kepingan dengan tiga aksesoris seperti panah. Ada lubang berbentuk seperti daun ditengahnya. Dan sepertinya aku pernah melihatnya.
...
...
...
Hei! Aku tahu benda ini! Ini punya Sugiko! Dia biasa mengenakan benda ini pada mata kirinya. Seperti penutup mata atau topeng gitu. Maaf aku lupa memberi tahu kalian tentang ini. Pantas saja aku merasa ada yang kurang padanya.Apa kalian berpikir aku akan mengembalikannya? Maaf, tapi aku tidak ingin mengembalikan ini dulu. Aku ingin tahu apa yang dia tutupi selama ini. Ku taruh benda ini disakuku.
Ngomong-ngomong, aku tidak melihat Mixal dari kemarin. Dimana dia? Kenapa tiba-tiba aku ingin menemuinya? Ah! Lupakan. Ada pertanyaan yang sudah menginjak-injak kepalaku tidak sabar ingin segera terjawab.
Aku masuk kembali ke bawah tanah untuk mencarinya. Satu per satu kamar ku periksa. Ah! Aku mendengar suara dari kamar yang satu ini! Pasti ini kamar Mixal! Tanganku bergerak cepat tanpa berpikir membuka pintu ini.
Owh, ruangan ini ternyata ruang ganti perempuan... Kalian bisa membayangkan ratusan benda berbahaya melayang di udara ditambah jeritan histeris para wanita.
Jangan tanya aku apa yang terjadi selanjutnya...
Ada satu ruangan dengan pintu sedikit terbuka. Aku menggeser sedikit pintunya, dan tampak Mixal sedang duduk dilantai sambil menutupi wajahnya.
Melihatnya begini, aku jadi tidak enak. Tapi aku tetap harus masuk. Akhirnya aku masuk dan menghampirinya.
" Apa yang kau inginkan dariku, hah?"
Perkataan itu sontak membuatku kaget.
" Bukankah mencuri hak orang lain sudah membuatmu senang, hah!? Kau belum puas!? Sekalian bunuh saja aku!!" Teriakannya merasuki kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hirokata no Yomi
FantasySeorang pemuda bernama Hasegame Yomi, berjuang mencari jalan untuk pulang setelah ia terlempar kedunia yang tidak pernah dia ketahui. Perjalanan pun ia lakukan demi mencari jalan pulang. Tetapi, pedang kaca itu 'memaksa' dia untuk mengungkap masa la...