Terlihat tangguh namun nyatanya paling rapuh.
Ken Schovitz
Isabelle sedang terbaring di rumah sakit dengan tubuhnya yang kecil dan lemah itu. Ini semua karenaku, aku seharusnya tidak mengikuti kemauan dua gadis gila itu.
Aku merasa bersalah terhadap orang yang kusayangi. Tapi kini dia sudah mulai sembuh. Aku mengunjunginya di rumah sakit. Setiap malam aku menggantikan Mama Isabelle untuk menjaga dia.
Saat aku datang di kamar nomor 8, dia sudah tertidur pulas. Wajah polosnya itu membuatku bahagia setiap kali melihatnya. Dia bukan gadis yang nakal, dia juga bukan orang yang akan meninggalkanku karena sahabatku.
"Isabelle? Cepat sembuh ya. I love you, dear." Bisikku.
Aku menyelimuti Isabelle dengan selimut tebal dari rumah sakit. Dia terlihat kedinginan. Karena ingin menjaga suhu tubuhnya, aku yang awalnya tidur di sofa pindah ke tempat tidur pasien. Di sebelah Belle, kami tidur bersama.
Aku menggenggam tangannya dan memeluk badannya yang dingin itu. Aku harap dia tidak apa - apa. Tapi semakin lama, suhu badan Isabelle semakin dingin. Aku menempelkan keningku dengan keningnya. Astaga! Sedingin es. Dia menggigil.
...
Belle dirawat inap lagi selama beberapa hari di rumah sakit. Seharusnya hari ini dia di rumah sekarang. Meskipun begitu, aku akan tetap menjaganya.
"Ken, kau sudah pulang?"
Tanya seorang gadis yang bersandar di tempat tidur itu.
"Ya, aku baru saja pulang. Aku mengisi daftar absenmu tadi" Jawabku.
"Baguslah! Terimakasih Ken. Jika tidak ada kau di sini, maka mama akan lelah mengurusku. Bukankah kau juga begitu? Haha Ken lemah"
Sahut gadis itu dengan wajahnya yang polos.
"Tentu saja aku akan menjagamu. Aku tidak akan lelah untuk menjagamu Belle, walau itu sampai seumur hidupku."
Jawabku.
Isabelle terlihat tersipu malu sekarang. Wajahnya menjadi merah merona.
"Haha! Kena kau. Kau sudah pulih?"
Jawabku lagi sembari pergi berbaring di sebelahnya.
"Aku rasa sudah. Tapi dokter tetap menahanku di sini"
Sahutnya.
"Ken, aku akan mengganti uang pengobatanku secepatnya"
Sahutnya lagi.
"Ahh, itu tidak perlu. Lagipula ini uang kita bersama kan?"
Jawabku sambil mengedipkan mata kepadanya.
"Kau jago sekali merayu! Pantas saja semua orang suka padamu. Ajarkan aku!"
Tegasnya sambil mengecutkan bibirnya.
Aku tertawa kecil melihat kepolosannya, "Tidak. Jika aku mengajarkanmu, kau akan mulai menggoda pria lain selain aku."
"Hm. Terserahmu sajalah!"
"Kau marah? Cepat sekali. Nanti kecantikanmu akan luntur kalau kau marah" Jawabku dengan sedikit percikkan godaan.
"Don't make me laugh! I'm going to be mad!" Tegasnya lagi.
Isabelle benar - benar lucu.
Aku suka padanya karena dia natural, non-make up.
Aku suka padanya karena dia baik.
Aku suka padanya karena dia tidak melakukan drama.
Aku suka padanya karena dia tidak centil.
Aku suka padanya karena dia melakukan semua hal dengan tulus.
Aku suka padanya karena dia rendah hati dan tidak sombong.
Aku bisa beritahu banyak hal yang kusuka darinya tapi aku benar - benar tidak suka padanya.
Aku mencintainya.
...
Isabelle boleh pulang hari ini. Mendengar kabar itu, dia merasa sangat gembira. Wajahnya bersinar sedari pagi. Aku dan Mama Belle yang membereskan barang - barang sedangkan dia hanya tidur saja.
"Isabelle.." panggil Mama Isabelle, "..Ayo pulang nak." Sambungnya.
Isabelle terbangun dengan air liurnya yang masih menempel. Inilah cara tidur wanita yang sebenarnya. Dia tidak merasa malu padaku karena dia merasa aku juga sama. Katanya, tidak ada manusia yang berbeda di dunia ini. Semuanya sama dan sederajat.
"Ah, baiklah mama. Barang kita sudah dibawa?"
Tanya Isabelle.
"Sudah, semua sudah di antar ke rumah dengan mobil kita. "Jawab mama Belle.
"Tapi Ma, ada yang tertinggal" ucap Belle dengan nada marah.
"Itu, pria di sana. Dia tertinggal" katanya lagi sambil menunjukku. Dia tertawa kecil.
"Oh, jadi kau sudah mengganggapku sebagai milikmu?" Tanyaku sambil menggelitik tubuhnya yang menggemaskan itu.
"Sudah Ken. Ini geli! Lepaskan!"
Aku, Mama, dan Isabelle tertawa bersama hari ini. Rumah sakit ini akan kami tinggalkan. Belle dan Aku akan pergi bersekolah lagi. Kali ini kami akan pergi sebagai pasangan namun tak resmi. Aku sudah merencanakan semuanya, saat makan malam. Aku harap dia akan menerimaku.
Dan Aku akan memutuskan hubungan dengan Selena.
©All Rights Reserved 2017 Grabellia Aprilia
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Couple✔
Romance[Telah selesai] Mereka dijodohkan oleh kedua orangtua mereka hanya karena saham. Tapi bagaimana kalau nantinya itu akan menjadi perasaan? Lalu saling suka karena hal sepele. Alam semesta tidak mengizinkan mereka bersama. Seseorang harus pergi. Dan d...