Ken Schovitz
Aku tidak tahu apa yang aku lakukan sekarang. Yang jelas aku sedang menuju ke caffe, Leona ingin berbicara.
Ini bukan kemauanku. Kalau saja Isabelle tidak menyuruhku untuk bertemu dengannya, pasti aku sudah berdua bersama dengan Isabelle sekarang.
Aku memberhentikan mobilku di depan caffe perkotaan itu. Aku sudah melihat Leona yang sedang menungguku dari balik kaca. Dia melambaikan tangannya.
"Jadi ada perlu apa memanggilku kemari?" Tanyaku. Aku memang sedang tak ingin basa-basi sekarang, apalagi sekarang sedang hujan.
Aku yakin Isabelle sedang sendirian dan kedinginan saat ini.
"Aku hanya," Leona menunduk "ingin membujukmu."
"Untuk apa?" Tanyaku lagi.
"Tentang Isabelle, kau pasti mengerti." Leona menatapku. Mata kami bertatapan seperti saat kami berada di Paris, saat aku melamarnya.
"Kau pasti tahu jawabanku." Ujarku. Mungkin terkesan tidak sopan tapi aku sedang tidak mood sekarang.
Leona mengangguk, "aku merasa bersalah."
"Memang itu masalahmu." Balasku lalu pergi meninggalkan dia.
Benar-benar wanita yang menyusahkan.
Memang dulunya aku pernah menjalin hubungan dengan Leona. Bahkan aku tidak bisa berpaling dari perasaan yang aku sembunyikan. Aku mencintainya sangat lama.
Tapi sekarang tidak lagi sama, perasaanku telah sirna.
"Ken!"
Leona memanggilku. Tentu saja Aku menghentikan langkahku. Aku menoleh.
"Enyahlah," ucapku lalu pergi menjauh dari tempat itu.
.....
Hujan telah reda. Kurasa hujan ini seperti mempermainkanku.
Aku berjalan gontai menuju kamar Isabelle. Tak sabar ingin memeluknya.
Aku membuka pintunya dan,
Aku menemukan Selena di situ.
Ia sedang berbincang dengan Isabelle. Apalagi rencana yang dibuat oleh gadis ular ini.
"Hai, Ken." Selena menyapa. Aku menoleh ke arah Isabelle dan dia tersenyum. Apa dunia sudah terbalik?
"Dia sudah berubah," Isabelle menegaskan.
"Maafkan aku," Ujar Selena, "tenang saja, aku tidak akan mengejarmu lagi."
Aku mengangguk. Tak banyak kata yang kukeluarkan saat itu tapi suasana ini jadi agak canggung.
"Jadi, bagaimana kalau kita jalan bersama besok?" Usulku tiba-tiba. Tak tahu mengapa aku spontan mengatakan hal itu. Padahal aku hanya ingin berdua bersama Belle.
"Ide yang bagus!" Belle menyetujui, "tapi aku tidak tahu kalau dokter belum mengizinkan."
"Tak apa, Isabelle. Kau bisa mempercayakan kami! Aku dan Ken akan membantumu" Selena melanjutkan.
Kali ini aku setuju dengan Selena.
"Kita akan pergi ke taman hiburan." Ucapku senang.
©All Rights Reserved 2017 Grabellia Aprilia
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Couple✔
Romance[Telah selesai] Mereka dijodohkan oleh kedua orangtua mereka hanya karena saham. Tapi bagaimana kalau nantinya itu akan menjadi perasaan? Lalu saling suka karena hal sepele. Alam semesta tidak mengizinkan mereka bersama. Seseorang harus pergi. Dan d...