02.38 pm.
Semua orang telah bubar. Hujan mengguyur pemakaman saat ini. Hanya gerimis tapi cukup untuk mewakili perasaanku saat ini.
Hujan,
Terimakasih telah menangis bersamaku.Sekarang hanya ada aku, Selena, serta kedua orangtua Isabelle.
Mama Isabelle tidak menyalahkanku. Ia malah berterimakasih karena aku telah menjaga Belle.
Aku juga mengatakan kalau perjanjian ini tidak akan hilang walau Belle telah tiada. Dan perusahaan saham kami akan tetap bekerja sama.
Orangtua Belle cukup tertekan karena kehilangan satu-satunya anak mereka. Terutama Ayah Belle yang baru akur dengannya.
Aku juga cukup iba.
Mereka pamit pulang dan hanya ada aku serta Selena saat ini.
"Ken, aku tahu kau sebenarnya tidak rela. Begitupula aku. Tapi aku yakin Belle tidak ingin kau bersedih sekarang." Ujar Selena sembari mengusap bahuku.
Aku terduduk di atas tanah. Memegang batu yang terhias di pemakaman Belle. Meninggalkan bunga mawar putih di situ.
"Ini bukan yang terakhir," kataku, "aku akan terus mengirimimu bunga setiap bulannya. Aku berjanji."
Dan aku masih berada di pemakaman Belle. Seorang yang memberi kembali semangatku untuk menjalani hidup.
"Aku pamit," ucap Selena.
Hanya ada aku sendiri di tempat itu.
---
"Aku pikir, Isabelle dan aku telah membuat sebuah perjanjian?"
Aku menoleh ke belakang dan mendapati Leona yang berdiri di bawah pohon.
Aku menghiraukannya.
"Dan aku berjanji kepada Belle untuk bersamamu hingga akhir. Belle juga berjanji padaku demikian."
Leona berkata begitu, membuatku ingin menamparnya.
"Bukankah itu adalah sebuah janji? Janji dari Belle?" Lanjut Leona, "Kau akan membayar janjinya, 'kan?"
Aku tidak akan membuatmu kecewa, Isabelle.
Kali ini saja.
©All Rights Reserved 2017 Grabellia Aprilia
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Couple✔
Romance[Telah selesai] Mereka dijodohkan oleh kedua orangtua mereka hanya karena saham. Tapi bagaimana kalau nantinya itu akan menjadi perasaan? Lalu saling suka karena hal sepele. Alam semesta tidak mengizinkan mereka bersama. Seseorang harus pergi. Dan d...