Chap. 4 _ It's Over

5.1K 602 35
                                    

" Karena aku lelaki sejati... "

" Yak! Lee Taeyong! " Lelaki itu tertawa melihat ekspresi kesal sahabatnya.

" Kapan kau akan memanggilku oppa? Aku lebih tua dua tahun darimu Kim! "

" Tidak akan pernah. Hanya Myungsoo oppa yang akan kupanggil seperti itu. "

Taeyong! Lelaki itu hanya tersenyum mendengar jawaban gadis itu. Mereka sudah bersama dan mengenal sejak kecil, tapi sepertinya gadis itu belum sepenuhnya mempercayainya. Dan ia cukup tahu alasannya.

" Baiklah terserah kau saja. Tapi kenapa tiba-tiba kau membahas tentang itu? "

" Apa? " Taeyong berdecak.

" Kau tahu maksudku Kim! Apa seseorang tengah mempermainkanmu? " Selidik lelaki itu.

Meskipun bersahabat, mereka tak pernah terbuka mengenai hubungan cinta masing-masing. Mereka bersama untuk bersenang-senang, menghibur tanpa bertanya apa masalahnya dan tertawa untuk menhibur satu sama lain.

" Tidak. Aku hanya penasaran saja. "

Taeyong tahu gadis itu berbohong. Ia sangat mengenal Yeri, setidaknya dia menganggap seperti itu. Tak banyak yang dia ketahui tentang Yeri saat di sekolah selain tentang gadis itu yang memiliki sahabat perempuan bernama Dahyun. Dia tak tahu bagaimana gadis itu saat di sekolah, memiliki banyak temankah? Benyak yang menyukainya? Atau bahkan banyak yang membencinya?. Lelaki itu tak pernah tahu. Yang jelas gadis itu tampak bahagia, dalam penglihatannya.

' Bisakah kau melihatku Kim Yeri? Lebih dari sekedar sahabat. ' Ujar Taeyong dalam hati.

Mereka mengatakan tak ada persahabatan diantara sepasang lelaki dan perempuan, karena salah satu dari mereka pasti akan memiliki perasaan lebih. Dan yeah! Taeyong memiliki perasaan itu untuk Yeri. Gadis yang tampak kuat namun sangat rapuh saat kau mengenalnya lebih jauh. Lelaki itu menyukai Yeri, atau mungkin sudah masuk dalam kategori mencintainya. Entahlah, yang jelas Taeyong tak menyukai wajah sendu gadis itu. Dia ingin selalu menjaga senyuman itu tetap berada di bibir tipis gadis itu. Dan dia, takut bahkan hanya untuk sekedar membayangkan jika suatu saat mereka akan berpisah. Kekhawatiran terbesarnya adalah jika suatu hari nanti gadis itu akan berlari padanya dengan senyum lebar dan mengatakan bahwa ia tengah jatuh cinta pada lelaki lain.

" Ayo kita pulang! "

Seruan itu membuyarkan lamunan Taeyong. Ia mengalihkan pandangannya dari pasir yang ia pijak pada asal suara. Yeri! Gadis itu sudah melangkah cukup jauh menuju jalan utama dan meninggalkan lelaki itu sendiri.

" Hei Kim tunggu aku... "

.

.

" Tidakkah sebaiknya kau mempertahankannya jung?! "

Siang itu mereka berkumpul di kelas Jungkook dan Jaehyun saat jam istirahat. Jungkook memakan bekal yang telah Yeri siapkan untuknya, sementara yang lain telah membeli dan membawa makanan mereka ke dalam kelas.

" Jaehyun benar, sebaiknya pertahankan saja hubungan kalian. Jujur aku merasa bersalah sekarang... Dia gadis yang baik Jung, dan kurasa tak ada yang lebih baik darinya untuk bersamamu. " Mingyu berujar pelan.

Suasana diantara mereka tak pernah sehening ini. Bahkan Mark dan Jaejoon yang biasanya selalu membuat keributan, kini hanya diam dengan wajah tak terbaca. Jungkook hanya diam dan fokus pada potongan buah di sisi sebelah kiri kotak makannya. Dia mendengar, hanya saja tak tahu apa yang akan ia jawab. Dia masih bingung dengan perasaannya sendiri.

" Jika kau masih memikirkan benda itu, kami akan memberikannya untukmu. Kau hanya perlu mempertahankan semua dan bersikaplah lebih baik padanya. Apa kau tak merasa bersalah sam... "

Tomorrow Will Surely  Come  (1)  || √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang