Vote sebelum baca bisa kali...
Happy Reading!!!
.
.
Meskipun cinta di antara kita bertahan hingga akhir. Bukan berarti kita akan bersama sampai akhir
*
Yeri terduduk kaku di sofa abu-abu sebuah ruangan besar. Kepalanya tertunduk, tubuhnya sedikit bergetar dan kedua telapak tangannya berkeringat dingin. Gadis itu sedang merasa terancam. Bukan sesuatu yang membahayakan nyawanya, tapi keadaan sulit yang mungkin akan ia hadapi.Sudah sejak dua puluh menit yang lalu ia duduk seorang diri di sana. Setelah seorang pria berjas membawanya dari sekolah menuju bangunan tinggi yang merupakan sebuah perusahaan tersebut. Ia ditinggalkan begitu saja hanya dengan sebuah kalimat yang menyuruhnya untuk duduk diam dan menunggu.
Ia tidak bodoh untuk mengetahui alasan mengapa ia bisa berada di tempat itu. Mungkin ia sempat bingung saat seorang pria tak dikenal menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil sedan hitam ketika ia keluar dari sekolah tadi. Namun ketika ia sadar kemana mobil yang membawanya itu berhenti, ia hanya bisa menghela nafas berat. Dan dengan patuh mengikuti langkah si pria asing memasuki gedung tinggi tersebut.
Cklek...
Tubuhnya menegang ketika mendengar suara pintu ruangan tersebut di buka. Yeri menoleh kaku ke samping kanannya, menatap takut sepasang sepatu mengkilap yang berdiri disamping pintu. Gadis itu berdiri, mengambil nafas dalam guna mengumpulkan keberaniannya. Ia mendongak pelan, hingga pandangannya bertemu dengan wajah tegas seorang pria paruh baya.
" Kim Yerim? " Tanya pria itu memastikan. Yeri mengangguk kaku dan membungkuk memberi salam hormat.
Pria paruh baya tersebut berjalan menghampiri gadis itu dengan langkah berwibawanya. Duduk di sofa, tepat di hadapan Yeri dan setelahnya menyuruh gadis itu untuk duduk kembali.
" Jadi benar kau kekasih Jungkook? "
" I - iya! " Lirih gadis itu. Pria itu tersenyum sinis pada si gadis muda.
" Namaku Choi Seunghyun! Pemimpin GHI Group sekaligus ayah dari kekasihmu " Ujar pria tersebut datar. Yeri menundukkan kepalanya, suara berat pria itu terdengar mengerikan untuknya.
" Yatim piatu dan hanya memiliki seorang kakak lelaki yang kebetulan juga bekerja di perusahaan ini?! Bekerja paruh waktu untuk membantu biaya kehidupanmu. Belajar keras untuk mendapat beasiswa agar tetap bersekolah. Dan sekarang kau berkencan dengan putraku?! "
Yeri mengepalkan tangannya kuat, berusaha menekan rasa takut yang semakin besar. Ia sangat benci berhadapan dengan situasi semacam ini. Dan mendengar ucapan datar pria dihadapannya tersebut membuat gadis itu semakin tertekan.
" Kau sadar darimana kau berasal?! " Ujar Seunghyun tajam " Perusahaan ini berada diurutan puncak sebuah kesuksesan. Dan Jungkook adalah pewaris utama perusahaan besar ini. Tentu kau sadar seberapa jauh perbedaan kalian bukan? "
" Apa perbedaan sosiap begitu berpengaruh dalam sebuah cinta? " Dengan keberanian penuh, ia berujar dengan bibir bergetar.
Pria itu tertawa keras mendengar pertanyaan konyol si gadis muda. Ia bengkit berdiri dan berjalan pelan menghampiri sisi meja kerjanya. Meraih cangkir berisi teh hangat dan menyesapnya pelan sebelum kembali meletakkannya. Pria itu berbalik, memandang remeh pada Yeri yang masih tertunduk kaku.
" Jangan bicara tentang cinta denganku gadis muda. Kalian masih terlalu kecil untuk menilai tentang cinta dalam kehidupan. Mungkin sekarang kalian masih mengatakan kalimat cinta satu sama lain. Tapi bagaimana dengan besok? Saat seorang gadis yang lebih menarik darimu berhasil mencuri perhatiannya?! Atau seorang lelaki yang lebih baik darinya mengejarmu?! " Ujar Seunghyun penjang. Yeri semakin menenggelamkan kepalanya. Dengan kepalan tangan yang semakin kuat di atas pangkuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow Will Surely Come (1) || √
FanfictionWhen you said that you love me You only leave scars deep in my heart " Aku hanya ingin bertanya satu hal... Apa yang kau dapatkan dari permainan ini? " Dia tertarik pada lelaki itu dipertemun pertama mereka. Seiring berjalannya waktu, perasaan itu t...