Chap. 6 _ When I Miss You

4.8K 569 15
                                    

Musim dingin tampaknya telah mencapai puncaknya. Salju menebal di berbagai tempat, menyulitkan pengguna jalan untuk melintas. Udara dingin yang sanggup membekukan segalanya. Menembus pakaian tebal yang mereka gunakan untuk perlindungan.

Jungkook mengeratkan mantel tebal yang ia gunakan. Berjalan seorang diri menyusuri jalan menuju cafe milik salah satu sahabatnya. Beberapa bulan berlalu dengan begitu cepat setelah berakhirnya permainan mereka. Dan semua tak lebih baik bagi lelaki itu.

Yeri selalu menghindar darinya saat di sekolah. Dan mereka tak pernah terlihat saling berbicara lagi. Lelaki itu juga tak tahu harus membicarakan apa jika kesempatan untuk mengobrol itu ada. Memohon maaf tentu saja, meski ia sudah pernah mengatakannya sebelumnya. Tekadnya hanya untuk mendapatkan maaf dari mantan kekasihnya itu. Dan jika Tuhan masih berbaik hati padanya, lelaki itu ingin memperbaiki segalanya.

Hampir memasuki pertengahan Januari, dan salju masih setia turun meski tak selebat beberapa waktu lalu. Sepanjang mata memandang, hanya warna putih yang tampak nyata. Musim dingin kali ini adalah musim dingin terburuk bagi Jungkook.

" Kau sudah sampai! "

Jungkook menoleh pada asal suara. Mingyu berdiri di depan cafe milik Jaehyun dengan pakaian hangat lengkap dan hanya menyisakan bagian wajah yang terlihat. Lelaki cokelat itu menatap sahabatnya yang masih terdiam dengan pandangan kosong menatap dirinya. menghela nafas, Mingyu segera merangkul Jungkook dan menuntunnya untuk masuk kedalam.

Suasana hangat langsung mereka rasakan saat menutup pintu cafe. Jaehyun berdiri di balik meja kasir lengkap dengan seragam pekerja. Lelaki dengan lesung pipi itu tersenyum hangat menyambut kedatangan kedua sahabatnya.

" Akhirnya kalian datang juga. "

Jaehyun berjalan keluar dari area kasir, menyuruh salah satu pegawainya untuk menggantikan posisi lelaki itu sebelumnya. Ia berjalan menghampiri teman-temannya yang berkumpul di salah satu meja di sudut ruangan.

" Dahyun belum datang? " Tanya Jungkook yang sadar akan alasan mengapa mereka berkumpul di hari yang dingin itu di luar rumah belum menampakkan batang hidungnya.

" Mungkin sebentar lagi. Tadi dia menelphon, katanya ia sedang mengantar pesanan pelanggan. " Jawab Jaaehyun.

Lelaki itu mengangguk mengerti. Keheningan menyelimuti mereka setelahnya. Mark dan Jaejoon sibuk dengan ponsel masing-masing, bermain game. Jaehyun kembali ke dapur untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk teman-temannya. Mingyu sedang dalam panggilan bersama sang kekasih nan jauh di mata. Dan Jungkook yang melamun dengan banyak hal di kepala tampannya.

Kamis sore yang dingin, mereka memutuskan berkumpul setelah pagi tadi di sekolah Dahyun mengatakan ingin membicarakan sesuatu. Mereka memang sudah jarang berkumpul bersama di luar sekolah mengingat mereka berada di tahun terakhir dan akan menghadapi ujian. Mengharuskan mereka untuk fokus pada pelajaran sekolah, kecuali Mark yang masih berada di tahun kedua.

" Minumlah. " Ujar Jaehyun meletakkan secangkir cokelat panas di hadapan Jungkook.

Lelaki itu duduk di hadapan sahabatnya, memandang lelaki itu yang masih terdiam tak merespon. Benar-benar melamun. Jaehyun menghela nafas dalam dan mengalihkan pandanganna keluar cafe melalui jendela kaca disampingnya.

" Dia datang. " Ujar lelaki itu ketika melihat siluet seorang gadis yang ia kenal tengah berdiri di seberang jalan, menunggu lampu penyeberang untuk pejalan kaki menyala.

Mingyu yang mendengar ucapan Jaehyun mengikuti arah pandang lelaki itu. Setelahnya, ia menyudahi panggilan yang sejak tadi tak kunjung berakhir. Jungkook melirik sekilas teman di hadapannya, sebelum kembali menatap kosong secangkir cokelat hangat di depannya.

Tomorrow Will Surely  Come  (1)  || √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang