4. Jangan Berhenti, Jangan Berpisah

2.2K 336 4
                                    

"Hyung mau pergi kemana kau?"
Tanya Jisung yang merupakan pria termuda diantara yang lain.

"Entahlah, mungkin pergi makan siang"

"Mengapa kau tidak pernah makan siang bersama kami?"

Hina, wanita berparas cantik yang merupakan kekasih Jaemin ikut bertanya. Pasalnya, Mark jarang sekali makan bersama trainee lainnya.

"Aku sedang ingin makan diluar. Aku berjanji besok akan makan bersama"

"Apa kau makan bersama seorang wanita?"

Tanya Koeun yang diketahui menyukai Mark.

"Mungkin, jika ada wanita yang tidak sengaja maupun sengaja menghampiri dan duduk bersama denganku."

***

Mark's POV
Apa gadis itu sedang berada disana?

Aku berlari menuju rumah makan yang sudah tak asing lagi bagiku. Sejak gadis itu datang dan seringkali bertemu denganku, itu membuat daya tarik tersendiri bagiku untuk mengunjungi rumah makan ini setiap jam makan siang.

Hingga pada akhirnya, peristiwa kemarin dimana Elsa tiba tiba menghampiri diriku dan marah marah padaku.

Pada hari-hari sebelumnya kami juga melakukan interaksi, namun hanya interaksi kecil seperti tidak sengaja menginjak kaki, bersenggolan, atau mengambilkan dompet yang jatuh. Bahkan aku pernah membayarinya makan ketika ia lupa tidak membawa uang.

Dan anehnya, kejadian-kejadian bersama gadis itu mirip dengan mimpi yang kualami ketika malam sebelumnya.

Aku melihat gadis itu. Rambutnya yang hitam selalu dikucir seperti ekor kuda. Pakaiannya selalu sederhana dan tampak sekali tidak mengikuti fashion.

"Selamat pagi, Elsa-ya"

"Oh kau, selamat pagi."

"aku menyebutkan namamu diakhir. Apa kau lupa siapa aku?"

"Baiklah, Mark."

"Tidak. Ulangi dengan ucapan selamat pagi."

"Selamat pagi, Markeu. Senang mengucapkannya lagi."

"Apa aku boleh duduk disini?"

"Tidak semudah itu."

Gaya berbicaranya seperti mengejek, menirukan suaraku di telpon ketika ia meminta maaf padaku kemarin.

"Berhentilah menirukanku"

"Apa aku menirukanmu?"

"Iya. Apa aku terlalu bodoh bagimu"

"Tidak terlalu"

"Aku akan duduk tanpa meminta izinmu."

Suasananya canggung. Tidak ada satupun yang memulai pembicaraan hingga pelayan datang membawakan pesanan untuk perut kami yang mengguncang.

"Selamat makan"

Barulah terjadi percakapan setelah kami selesai menyantap hidangan populer di rumah makan ini.

"Mark"

"Hm?"

"Bukankah kau seorang trainee? Pergilah dari sini"

"Tenang saja penyamaranku cukup kuat"

"Tidak, bukan seperti itu maksudku. Kurasa kau akan mengalami bahaya jika kau tidak segera pergi."

Bagaimana gadis ini mengetahuinya?

"Katakan padaku apa bahaya yang kau bicarakan"

"Entahlah, aku hanya mengira tiga pria yang kemarin mencariku akan mencariku lagi beberapa saat lagi"

Tunggu. Apa benar dia?

Dia terlihat pucat. Aku tau hidupnya sangatlah terusik dan tidak menyenangkan. Jika itu memang benar dia, aku akan menuntaskannya.

"Tenanglah. Kau aman bersamaku"

"Bagaimana aku bisa aman bersamamu? Kau akan menghindari mereka,kan? Pergilah dari sini secepatnya!"

"Tidak. Aku akan berusaha"

"Kau pergilah!"

Benar saja, beberapa saat kemudian tampak tiga pria, namun hanya berpakaian biasa masuk ke restoran. Namun aku dapat mengenali alis yang terluka salah seorang diantara mereka. Itu mereka.

"Baiklah Elsa, jangan sekali-kali kau berpisah dariku"

Tanganku langsung meraih tangannya dan melesat keluar. Aku berusaha santai seperti berjalan pada umumnya agar tidak terlihat mencurigakan.

Tapi aku bisa mendengar langkah kaki tiga pria yang berjalan dibelakangku. Gadis yang berada disampingku panik karena mulai tersadar akan keberadaan mereka. Tidak ada pilihan selain lari dan bersembunyi.

"Jangan lepaskan tanganku! Kita harus cepat!"

Aku membawanya berlari dengan cepat dan menyusuri gang-gang sempit. Sesekali dia memanggilku dengan napas yang tersengal-sengal, memintaku untuk berhenti sejenak.

Tapi tidak kali ini Elsa, kita tidak boleh berhenti sejenakpun.

Aku akan membantumu menuntaskan keresahanmu, karena ini juga keresahanku. Tetaplah berada di dekatku dan kita akan aman.

Kau tak tau apa yang terjadi belakangan ini...

30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang