15. Tidur Bersamaku?!/

1.5K 202 9
                                    

"A-Aniyo. Ah-ng, aa.. t-tadi aku tidak sengaja melihatmu di ruang tengah bersama Jaemin. Tidak sengaja" katanya dengan ragu-ragu.

Aku hanya mengangguk pelan, sebenarnya aku masih ingin menanyakan hal lain seperti mengapa kau bisa mengira aku sangat dekat hanya karena aku dan Jaemin di ruang tengah.

"Jadi ini endingnya?" tanyaku, aku ingin bisa mengerti bagaimana ending dari semua ini.

"Ending?"

"Kau bilang kita harus membuat endingnya sendiri"

"Tidak, bukan ini endingnya"

Ia membangunkan kepalanya dari ranjang dan

Cup.

"Ini endingnya."

Aku masih berbaring dengan mataku yang membulat kaget. Aku bahkan belum mengenalnya lama tapi ia sudah berani mengecup keningku.

Ingin sekali aku berteriak menamparnya

HEY HANYA JAEMIN YANG BOLEH MENCIUMKU BUKAN KAU!

Sekali lagi ia tersenyum padaku, rasa hangat menjalari tubuhku. Aku menarik selimutku ke atas hingga menutupi wajahku, aku harap ia belum melihat pipiku yang pastinya sudah memerah.

"Kau sangat menggemaskan Elsa-ya"

Aku masih bersembunyi di dalam selimut. Raut wajahku pasti sedang kacau sekarang.

"Baiklah aku pergi dulu ne"

Hening.

Tidak ada suara sama sekali.

Bahkan suara pintu atau derap kakinya yang keluar. Tidak ada suara apapun.

Ah mungkin dia tidak ingin membangunkanku.

Aku menurunkan sedikit selimutku, mengintip sedikit saja. Tubuhku masih terlentang, aku menghadap ke arah pintu depan. Tertutup.

Dia sangat berbakat dalam menutup pintu, pikirku.

Aku menoleh ke arah kanan, tempat Mark duduk sebelumnya.

Mark?!

Ia hanya tersenyum jahil padaku. Menyebalkan sekali.

Aku membulatkan mataku, kemudian dengan cepat menarik selimutku kembali. Ah bayangkan saja, aku seperti orang bodoh menganggapnya sudah pergi.

Aku kesal pada diriku sendiri.

"Apa kau baru saja memastikan bahwa aku surah pergi? Ah sekali lagi, kau membuatku gemas"

Aku membalikkan tubuhku membelakanginya, masih tertutup dengan selimut.

"A-ani. Aku hanya kehabisan napas tadi"

"Jangan tutupi wajahmu dengan selimut seperti itu" kata Mark sambil berusaha menarik selimutku kebawah.

Namun aku masih bisa memegang erat ujung selimutnya, aku menang hehe.

"Aish, kau mau kehabisan napas lagi?"

"Aku masih bisa bernapas! Lihat" kataku sambil menarik napas sebanyak-banyaknya dari dalam selimut untuk menunjukkan padanya bahwa aku bisa bernapas. Walaupun sedikit perlu usaha.

"Baiklah aku pergi, tapi buka selimutmu nanti, arraseo?

Aku hanya diam. Aku mendengar langkahnya menjauh dan memutar tuas pintu, membukanya, kemudian menutupnya kembali.

Aku menurunkan selimutku dengan napasku yang tersengal-sengal.

krek. ngiikk..

"Kau yakin akan tidur sendirian Elsa-ya?"

Kenapa ia selalu muncul tiba-tiba. Membuat jantungku tak karuan. Dasar pria kanada.

"Yak kau! Belum pergi juga?!"

"Tidur bersamaku"

"Terserah kau saja"

Aku segera memapankan diriku lagi dan memejamkan mata. Aku tidak enak padanya karena ini adalah kamarnya.

Kurasakan tubuhnya merebah di sebelah kiriku. Namun beberapa saat tangannya melewati tubuhku, merangkulku hangat. Begitu juga kakinya seperti menahan kakiku untuk bergerak.

"Mark-" aku berusaha melepaskan tangannya dariku.

"Gulingku dipakai Jaehyun-hyung. Aku susah tidur jika tidak ada sesuatu yang dipeluk"

"Aish menjauhlah, itu urusanmu"

Mark memelukku semakin erat.

"Diamlah, aku ingin membuat endingnya menyenangkan"

"Menyenangkan bagimu, tidak bagiku"

"Noona noona diluar sana iri denganmu, diamlah atau aku akan menciummu"

"Mark menjau-"

"Sst. Nikmati saja Elsa-ya"

"Mark!"

Mark mendekatkan wajahnya, seperti siap untuk mencium

Mencium?!







"Mark hyung dimana kau meletakkan ponselku?!"













Partnya juga gak begitu bermakna. Mau post 3chapter tapi gak jadi😰 akhirnya DUA AJA. Semakin kesini thorthor makin bingung sama fantasi yang bego ini, jadi maap kalo ganyambung dan gakuat bacanya:" author amatiran kk

30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang