21. Baju Kencan

1.3K 196 9
                                    

"Waktu kita tidak banyak lagi"

"Waktu apa yang kau bicarakan?"

"Hmm.. entahlah. Apa kau ada acara besok?"

"Tidak. Di rumahku saja, oke?"

"Rumahmu? Apa yang dirumahmu?"

"Bukankah kau ingin kita bertemu besok?"

"Aku tidak bilang begitu"

"Aish lalu mengapa kau menanyakan apa aku ada acara besok?"

"Aku ingin berkencan denganmu, boleh kan? Bukan hanya bertemu"

"Berkencan?!"

Jaemin langsung merebut ponsel Elsa yang masih menempel di telinga. Dan kembali meletakkannya di telinganya sendiri.

"Ya dengan siapa saya bicara? Pria jelek sepertimu tidak bisa berkencan dengannya. Menyerahlah atau akan kuculik Elsa"

"Tenanglah--"

"Maafkan aku tapi Elsa tidak menerima kencan dari siapapun, terimakasih"

Jaemin memutus panggilan itu dan menatap Elsa tajam.

"Yak kau tidak bercerita padaku kau punya pacar!"

"Dia bukan pacarku. Kembalikan ponselku" balas Elsa sambil berusaha merebut ponselnya dari Jaemin.

"Bagaimana bisa dia berkencan denganmu hah?"

Elsa hanya diam dan tidak berusaha merebut ponselnya kembali.

"I-itu.. Aku--ti-tidak"

"Tidak apa hah? Kau tidak memberitahuku kau punya kekasih?!"

"Dia bukan kekasihku Jaemin!"

"Apa kau tidak memikirkan perasaan Mark-hyung Elsa-ya!"

Elsa sedikit terkejut dengan pernyataan Jaemin. Bagaimana ia tau hubungannya dengan Mark? Ia rasa ia tidak pernah memberitahunya.. kecuali ketika Jaemin mempergokinya tidur satu kamar dengan Mark.

Tapi Elsa merasa itu belum cukup untuk Jaemin mengetahui hubungannya dengan Mark.

"Kenapa kau diam? Sudah jelas Mark hyung sangat mencin--"

"Bagaimana kau tau?!" bentak Elsa

Kini Jaemin yang terdiam. Sepertinya Elsa tidak suka Jaemin mengetahui hubungannya dengan Mark.

"Jaemin-ah, Mark yang mengajakku berkencan tadi"

Jaemin dengan terkejut mendongakkan kepalanya cepat menatap Elsa.

"Omo! Mark hyung? Arghh! kenapa kau tidak memberitahuku sih? Apa yang kukatakan tadi padanya? Apa? Apa kau ingat? Bisa bisa aku tidak dapat jatah makan nanti. Ah ini semua gara gara kau!"

"Aish kau mengomel dari tadi bagaimana aku bisa menjelaskannya padamu hah?"

Jaemin memegang dahinya frustasi dan mengacak-acak rambutnya kasar.

Ia menatap ponsel Elsa yang masih digenggamnya dan menelpon Mark.

"Halo"

"Ehm.. Mark hyung? Mianhae.. Aku tidak tahu itu kau, kau tidak jelek kok,bahkan kau sangat tampan hehe"

"Sudah kuduga itu kau Jaemin. Kau tidak keberatan kan jika tidak mendapat jatah makan malam ini?"

"A-aku.."

"Oke aku akan berikan jatahmu untuk Haechan. Kau baik sekali Jaemin"

"Ah diputus!" gerutu Jaemin sembari membanting ponsel Elsa di karpet empuk di depannya.

"Jaemin-ah"

"Mwo?"

"Kau tampan"

"Kau baru menyadarinya?"

"Tidak. Sejak dulu kau memang tampan Na Jaemin"

"Memang begitu. Banyak nuna nuna cantik yang meneriakkan namaku. Aku tampan"

"ya ya ya Jaemin yang tampan..pinjam uang" ucap Elsa sembari menengadahkan tangannya di depan Jaemin.

"Seharusnya aku bisa menebaknya. Mau pinjam berapa?"

"heheheh.. temani aku ke mall saja ne? Nanti kau juga tau aku harus meminjam uang berapa" ucap Elsa dengan senyum yang dibuat buat agar mendapat belas kasihan dari temannya itu.

"Aku tidak mau"

"Ayolah Jaemin.. Aku tidak punya baju bagus untuk kencan besok"

"pakai saja jeans dan kaos putihmu"

"itu terlalu biasa"

"kuberitahu satu hal, kau tidak akan bertambah cantik dengan pakaian bagus"

"Setidaknya aku mencoba untuk menjadi cantik"

"Kau tidak cantik"

"Dasar kau ini! Ayolah nanti kuganti secepatnya"

"Tidak"

"aku yang memilihkan kado untuk Hina! Kau berutang budi padaku"

"Terserah kau sajalah"

Dengan sedikit paksaan Jaemin pun menuruti Elsa dan berjalan bersama menuju mall.

"Apa tidak lebih baik kita ke butik?"

"Butik itu kecil, Jaemin"

"Tau apa kau yang baru tinggal disini 2 minggu hah?"

"Aku tau.. hmm.. Aku tau bagaimana harus menggodamu!" Jawab elsa dengan wink genitnya pada Jaemin.

Jaemin hanya diam dengan kegugupannya. Entah mengapa gadis ini semakin membuatnya pusing saja.

"Nah. Sampai"

Elsa menoleh ke arah yang di lihat Jaemin dan seketika itu tas jinjingnya terlepas begitu saja.

"Woaah.. Kau tidak pernah memberitahuku ada toko baju sebesar ini! Kau jahat sekali"

Elsa langsung berlari menuju toko besar tersebut kegirangan dan membuka pintunya bersemangat.

"Aish.. Aku seperti punya adik sekarang" gumam Jaemin.

Di dalam, masih di depan pintu Elsa terkesima melihat isi seluruh ruangan. Hampir semua jenis pakaian ada disini.

Jaemin menyusul berdiri di sampingnya.

"jangan membuatku malu ne" bisik Jaemin.

Elsa hanya menoleh dan tersenyum jahil. Ia berlari kesana kemari sambil memegang sesekali baju yang membuatnya sekilas tertarik. Dan juga sesekali mengambilnya dan memasangkannya ke tubuhnya.

"Jaemin apa ini bagus?"

"Jaemin kau suka ini tidak?"

"Hitam atau pink?"

"Jaeminn bantu aku!"

Jaemin mulai mengerang kesal. Namun Elsa belum menyerah.

Gadis itu beranjak lagi dan berlari menuju tangga lantai dua.

Belum sampai tangga, ia berhenti mendadak karena tangannya di genggam kuat dari arah yang berlawanan oleh seseorang yang berpapasan dengannya.

Elsa menoleh, mendapati orang tersebut menatap tajam dirinya. Merasa ada sesuatu yang salah, Elsa berusaha melepaskan genggamannya. Namun tidak bisa.

Orang tersebut mendekatkan bibirnya di telinga Elsa.

"Jangan harap kau bisa berkencan dengan Mark Lee"

Kemudian orang tersebut melepaskan genggamannya dan pergi.

































Maaf baru update😭


30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang