20. Waktu Kita Tidak Banyak

1.3K 198 3
                                    

"Apa kau sudah berciuman dengan Elsa?"

Jaemin menahan tangan Mark ketika ruangan itu sudah perlahan sepi.

"Hampir. Wae?"

"Apa kau benar benar--"

"Ya. Aku mencintainya, aku merebutnya darimu, dan aku berjanji aku akan melindunginya. Mianhae"

"B-baiklah. A-aku titip Elsa.. Perjuangkan dia,hiks"

"Ne. Aku akan menjaganya dengan sangat baik, kau tidak perlu khawatir" ucap Mark sembari menepuk bahu Jaemin yang menangis.

"Ng..Hyung, apa Elsa bercerita padamu bahwa aku teman yang buruk?"

"Kau teman terbaiknya Na Jaemin"

"Apa..Elsa pernah berkata padamu bahwa dia menyayangiku?"

"Dia sangat menyayangimu. Jangan membuatnya khawatir karna tidak ada pria yang menenangkannya saat ini jika ia menangis"

°°°°°°°°°°

"Tuk tuk..bisakah aku masuk Elsa?"

"Aish kau tidur seperti orang mati. Aku akan masuk sendiri"

Jaemin merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kunci. Kunci jendela Elsa yang ia berikan kepada Jaemin, jika sewaktu-waktu Elsa butuh bantuan Jaemin.

Bahkan Elsa pernah berkata bahwa jika rumahnya terbakar, ia akan keluar melalui jendela dan Jaemin harus membantunya. Dan jika rumahnya kerampokan, ia bisa meminta bantuan Jaemin melalui jendela ini.

Tapi ingat Na Jaemin! Ini hanya untuk keadaan darurat. Awas saja jika kau menggunakannya tanpa alasan yang logis!

"Ini keadaan darurat Elsa-ya"

Jaemin membuka jendela itu dengan kuncinya,kemudian masuk ke kamar Elsa.

Dengan perlahan ia naik ke kasurnya dan ikut tidur bersamanya. Ia tidak tega jika harus membangunkannya.

"Apa ia akan terbangun jika aku memeluknya? Ah tidak ada salahnya mencoba"

Ini sangat canggung karena mereka mempunyai konflik kecil sebelumnya. Tapi bukankah cara mereka untuk memaafkan adalah berpelukan? Tidak peduli apapun situasinya.

Jaemin memiringkan posisinya menghadap Elsa, kemudian menangkupkan kedua tangannya di kepala Elsa sedangkan kakinya menindih paha Elsa.

"Jangan bangun ne" bisik Jaemin.

***

Elsa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju mandi tebalnya.

"Ah segarnya.. Apa Jaemin masih tidur?" Ujar Elsa sembari perlahan menoleh ke belakang.

"Yak kau!"

Ia dikejutkan oleh Jaemin yang sudah dekat sekali di hadapannya sekarang.

"Hai"

"Pergi kau! Aku ingin ganti baju"

"Kenapa aku harus pergi?"

"Jaemin! Pergi tidak!?"

"Tidak"

"Aish" ujar Elsa sambil mengambil satu set baju dan membawanya keluar kamar.

Ia menuju ruang kecil, bisa disebut kamar namun tidak ada perabot yang penting. Hanya ada kasur kecil.

"Yak kau! Kenapa kau mengikutiku?"

"Aku ingin melihatmu"

"Melihat apa?!"

30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang