17. Pengkhianat

1.4K 202 16
                                    

"Mark-hyung apa Elsa bersamamu?"

Elsa POV
oh tidak.

Aku sontak melepaskan pelukanku dengan Mark, serta mengusap pipiku yang sedikit basah.

"Oh kau disini rupanya, aku kira kau pulang sendirian. Syukurlah"

Jangan pergi!

Tidak, kumohon, jangan bersikap seperti itu. Aku melihat raut wajahmu sebelumnya.. terkejut, kebencian, kekecewaan.. apapun itu raut yang tidak kusukai darimu!

"Jaemin-ah ini tidak seperti yang kau pikirkan!"

Aku berlari menuju arah pintu sebelum ia menutup kembali pintunya, aku meraih tangannya dengan sekali hentakan.

"Tidak, bukan. Bukan seperti yang kau lihat--maksudku tadi bukan apa-apa! Kau tau kan? Ada sesuatu yang tidak bisa kujelaskan.. kau..tidak akan mengerti"

"Apakah aku terlihat sangat bodoh? Semalam, beberapa saat yang lalu. Aku tau kau tidak lupa. Tapi kau sepertinya dengan mudah menganggap sepele apa yang kukatakan. Bahkan seperti tidak mendengar. Ha!?"

"A-aniyo. Aku mendengarnya! Aku bisa menjelaskannya, bukan begitu Mark?"

"Jaemin-ah..." suaraku melemas

Aku menoleh ke arah Mark yang sedari tadi masih terduduk di ranjang menatap kami berdua bergantian.

"Kau bukan temanku lagi Elsa-ya."

Jaemin menghentakkan tangannya hingga tanganku terlepas, kemudian melesat keluar.

"Tidakkah kau menyadari bahwa aku menyukaimu Jaemin-ah?!"

Ya! Aku berhasil membuatnya terhenti!

"Apa--"

Aku tidak melanjutkan kata-kataku karna Jaemin melanjutkan langkahnya. Menjauhiku.

Ternyata ia berhenti hanya untuk mengambil sampah permen yang ada di depannya, bukan terkejut mendengar penyataanku.

Kini aku sadar bahwa aku memang tidak harus ada di hidupnya, aku memang tidak harus mengacaukan kebahagiaannya, aku tidak harus mengenalnya.

Bahkan seharusnya aku tidak boleh bertemu dengannya!

Mulai saat ini, aku berjanji untuk diriku sendiri. Aku akan pergi dari kehidupannya, untuk kebahagiaannya. Aku tidak akan bisa dirayu oleh siapapun untuk janjiku ini, sekalipun aku ingkar, sebuah ingkar itu akan menyakiti seseorang yang kucintai.

Berbahagialah Na Jaemin..

Jaemin POV

Aku terbangun karena dengkuran Jeno yang lebih keras dari biasanya. Terkadang aku menyesal memilih untuk tidur bersamanya.

Aku menoleh, kalian semua tau apa yang sedang kulakukan bukan? Baiklah jika tidak tahu.

Tunggu, kemana Elsa?

Aku menyibakkan selimutku dan berlari keluar. Satu tempat yang terlintas di kepalaku, kamar Mark-hyung.

Kini aku berdiri di depan pintu kamarnya. Aku selalu ragu untuk memegang tuas pintu ini, sesekali aku menyentuhnya, kemudian menarik tanganku kembali. Aku menarik napas panjang dan meyakinkan diriku.

1, 2, 3...

Aku menggenggam tuas pintu!

"Ah tidak, Jaemin. Tidak"

Aku kembali menarik tanganku. Terpikir untuk mengintip terlebih dahulu apakah Elsa benar berada di dalam. Tujuanku hanya memastikan ia baik-baik saja, bukan mengganggu tidur seseorang.

30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang