31. Tiket Pertemuan

877 136 3
                                    

Hari ke - 29

"Mark! Kita akan segera debut!" gertak seseorang yang geram terhadap perilaku Mark.

Mark kini sering murung, tidak serius latihan, sejak ia meninggalkan rumah sakit.

Tinggal hari esok, hari penentuan takdir baginya. Tentu ia tidak bisa tenang karena sesuatu terus mengganjal di hatinya.

"Maaf hyung, aku tidak enak badan"

Haechan menghampiri Mark dan menyentuh dahinya.

"Woaah kau panas sekali! Hyung, aku yakin dia sangat pusing"

Taeyong kemudian menghampiri Mark dan melakukan hal yang sama seperti yang Haechan lakukan.

"Baiklah kau istirahat saja. Pikirkan kondisimu dan hilangkan apapun yang membuatmu tidak fokus."

Mark memaksakan untuk tersenyum.

"Lebih baik aku disini melihat semuanya sedang berlatih.

****

Elsa menatap layar ponselnya.

Ia tidak bisa melupakan Mark. Sekuat apapun, hal kecil yang ia lakukan bersama selalu terselip di benaknya.

"Aku kalah dalam permainan ini"

Begitulah yang ia pikirkan setiap hari, pikiran yang cukup mengiris hatinya. Meskipun mustahil, ia berharap sekecil apapun itu bahwa Mark masih mencintainya.

Tidak, bisakah orang yang tidak mengenalnya lagi bisa mencintainya?

Jika ingin nemulai dari awal, ia harus memulai pertemuannya dengan Mark kembali. Tapi bukankah itu sangat bodoh? Ia sudah menjadi idol sekarang.

Beberapa menit yang lalu ia melihat bagaimana Mark menyanyi dan menari di panggung. Ia takjub. Seseorang yang dulu sangat dekat dengannya, melindungi dirinya, kini sudah mencapai apa yang ia inginkan.

Tung!

Na Jaemin
Aku didepan.

Elsa segera membukakan pintu untuk Jaemin dan mempersilahkannya masuk. Beberapa hari ia tidak berkunjung dan Elsa memaklumi itu.

"Kau tidak debut?"

"Belum waktunya."

Mereka diam beberapa saat karena tidak tahu apa yang harus dibicarakan. Tidak pernah sebelumnya mereka seperti ini.

"Ng, aku datang untuk memberikan ini"

Jaemin menyodorkan sebuah tiket.

"Fansign?"

"Datanglah."

"Kau mau aku terlihat bodoh di depan Mark?"

"Tak apa jika kau tidak bertemu dengan Mark dan member NCT U lainnya. Tapi, Johnny hyung dan Hansol hyung rindu padamu."

"Kenapa kau tidak mengajaknya langsung kesini?"

"Kau gila? Tidak. Kau harus menghadiri itu."

Elsa mendecak kesal.

"Bahkan Jisung bertanya seperti ini padaku. 'hyung, kau tau noona kekasihnya Mark? Sebenarnya aku tidak tega melihat noona itu diperlakukan tidak baik di rumah sakit. Ia hanya ingin menjenguk Mark hyung kan,? Jisung merasa tidak bisa melakukan apa-apa. Apa ia baik baik saja sekarang? Jisung ingin bertemu dengan noona manis itu'"

"Kau terlihat mengada-ada, Jaemin-ah."

"Jisung yang mengatakan itu sendiri! Sisi manis mana dari dirimu yang Jisung katakan? Kau saja tidak percaya apa yang ia katakan.

Elsa takut bertemu dengan Mark.
Elsa takut melihat Mark yang sudah tidak mengenalnya.
Elsa takut.. Ia merindukan Mark kembali.

"Aku besok tidak bisa menjemputmu. Aku pergi bersama trainee lainnya."

"Tak apa. Kurasa Kevin bisa"

"Aish kau ini, jadi selama ini kau berhubungan dengan Kevin?"

"Tidak juga. Sudahlah kau kembali saja, aku tahu kau harus latihan."

"Tapi kau tidak tahu aku ingin bertemu denganmu?"

Elsa beranjak dari tempat duduknya dan memaksa Jaemin untuk pulang. Ia tidak ingin menjadi tersangka atas gagalnya debut Jaemin.







Semuanya sama sekali tidak baik-baik saja bagi satu pihak yang dirugikan. Bukan karena tak terbalaskan, bukan karena tertolak, tapi terlupakan secara paksa - Elsa

30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang